Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengungkap kalau pemerintah kembali membuka opsi untuk melakukan impor beras tahun ini. Impor, ini akan dilakukan jika dibutuhkan untuk pemenuhan stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Mendag Zulkifli menyebut, pemerintah bisa saja mendatangkan lagi atau impor beras sekitar 500 ribu ton. Menurutnya opsi ini keluar setelah adanya rapat terbatas dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi), termasuk melihat stok CBP yang dikuasai Bulog yang disebut semakin menipis.
Baca Juga
"Jadi kemarin, dipimpin pak presiden kita sudah memutuskan, kapanpun diperlukan kita bisa masuk lagi (beras) sebanyak 500 ribu (ton)," kata dia dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, ditulis Kamis (16/3/2023).
Advertisement
Dia menuturkan, soal stok Bulog ditargetkan sebanyak 1,2 juta ton untuk tahun ini. Namun, kondisinya saat ini tengah menipis ke 300 ribu ton.
"Karena stok Bulog itu biasanya 1,2 juta (ton) sekarang kalau saya gak salah tinggal mungkin 300-an (ribu ton)," sambungnya.
Mendag mengaku siap menjalankan perintah itu jika telah diketok palu. Meski, dia mengakui berat untuk melakukan impor beras tersebut. Dia juga menjelaskan kalau impor tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, mengingat saat ini sedang masuk panen raya di berbagai wilayah di Indonesia.
"Oleh karena itu, walaupun berat, karena sebetulnya saya ini gak setuju impor-impor itu, tapi tidak ada pilihan, kemarin diputuskan kembali 500 ribu (ton). Tapi (pelaksanaan impor) kapan (waktunya) diperlukan, karena sekarang lagi panen raya gitu," jelas zulkifli Hasan.
Perlu diketahui, mekanisme pelaksanaan impor beras sendiri perlu menunggu keputusan dari Badan Pangan Nasional (Bapanas), Kementerian Pertanian, dan Perum Bulog.
Di tengah kelangkaan Minyakita, Mendag Zulhas dan satgas pangan Bareskrim Polri sidak ke salah satu gudang di kawasan Cilincing, Jakarta Utara. Dari dalam gudang ditemukan sekitar 500 ton Minyakita kemasan yang menumpuk.
Kenaikan Harga Beras
Pada kesempatan ini, Mendag Zulkifli juga mengatakan kalau harga beras saat ini punya andil besar terhadap inflasi. Bahkan kenaikannya sudah mencapai Rp 1.000 per kilogram di pasaran.
Sementara, dalam kaitannya dengan impor, beras impor digadang-gadang jadi satu hal yang bisa pengaruhi harga di pasaran. Ini jadi satu alasan selain pemenuhan stok CBP.
"Menjelang ramadan dan idul fitri ikut, yanh andil terhadap inflasi, yaitu beras pak, beras ini belum berhasil ktia turunkan sampai hari ini. Bahkan cenderung bisa naik," kata dia.
"Dan naiknya ini tak sedikit pak, sudah lebih dari 1000. Walaupund ata katanya kita surplusnya banyak, tapi faktanya harganya ini, harga gabah itu pak ketua di pasar sekarang sudah tembus Rp 6.000, Rp 6.000 belum tentu dapat, lalu (beras) medium di pabrik sudah diatas Rp 9.000 (per kilogram)," bebernya.
Advertisement
Jamin Kendalikan Harga
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan pihaknya bisa menjadi metersediaan pangan di Indonesia. Meskipun, ada fluktuasi harga yang akan terjadi imbas dari permintaan dan suplai ke pasaran.
Mendag Zulkifli mengatakan kalau kunci untuk menjamin ketersediaan pangan adalah dengan kerja sama antarpihak. Sebut saja antarkementerian dan lembaga yang melingkupi pangan, termasuk Kemendag.
"Oleh karena itu kita sudah rapat dengan Presiden langsung mengenai kesiapan ketersediaan pangan ini saya yakin, saya yakin bisa, ketersediaan kita jamin," ujarnya dalam Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Rabu (15/3/2023).
Kendati begitu, Mendag Zulkifli tidak menampik kalau akan ada naik-turunnya harga. Hal ini menurutnya adalah kondisi rutin tahunan mengingat pada periode-periode tertentu mengalami kenaikan permintaan.
Sebagai contoh, adanya kenaikan permintaan menjelang ramadan atau lebaran. Dengan suplai yang tetap ke pasaran, harga jual beberapa komoditas pangan akan mengalami kenaikan, begitupun sebaliknya.
"Tetapi agar bisa dikendalikan pemerintah punya instrumen termasuk dengan pemda. Bahkan pak Mendagri itu juga saya terima kasih walaupun bukan tugas pokoknya tiap minggu rapat dengan bupati," katanya.
Rapat yang dimaksud adalah rapat tim pengendalian inflasi daerah (TPID) yang memang diperlukan peran pemda dalam menjaga harga di pasaran.
Tak Bisa Sembarang Impor
Pada kesempatan ini, Mendag Zulkifli Hasan mengaku pihaknya tak bisa sembarangan melakukan impor. Ada peran Kementerian Pertanian dan Kementerian Perindustrian sebelum impor dilakukan.
Mengenai impor beberapa komoditas pertanian, maka perlu ada restu dari Kementan. Begitupun untuk komoditas seperti gula dan garap yang perlu izin dari Kemenperin.
"Tentu kata kuncinya tadi, korodinasi kementerian lembaga karena kami di ujung, saya gak bisa impor daging tanpa Kementan, karena yang bisa klik impor itu Kementan-nya," ungkap Zukifli.
"Saya gak bisa impor gula atau garam tanpa (kementerian) perindustrian, siapa yang impor siapa yang dapat, mereka yang usulkan baru lewat saya. Mereka yang usulin oleh karenna itu sekali lagi memang kuncinya di kerja sama," sambung Mendag Zulkifli Hasan.
Advertisement