Sukses

Kurs USD Hari Ini Jumat 15 Maret 2023, Jual Rp 15.495 dan Beli Rp 15.340

Kurs USD terhadap Rupiah masih berada di kisaran Rp 15.400 menjelang akhir pekan.

Liputan6.com, Jakarta Kurs USD atau dolar Amerika terhadap Rupiah masih berada di kisaran Rp 15.400 menjelang akhir pekan.

Melihat dari laman resmi Bank Indonesia, kurs jual USD pada Jumat (17/3/2023) berada di Rp 15.495,09 yang artinya naik 53,26 poin dari hari sebelumnya begitu pula kurs beli naik menjadi Rp 15.340,91.

Sementara, kurs jual Poundsterling Inggris hari ini dipatok sebesar Rp 18.758,36 dan kurs beli Rp 18.565,57. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.469,73 dengan kurs beli Rp 16.299,72. Belum ada perubahan yang mencolok.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.321,28 dan kurs beli Rp 10.215,51.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.643,44 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.525,85 per 100  Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.245,27 diikuti kurs beli Rp 2.222,45.

Kurs Won 

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,82 dengan kurs beli Rp 11,70 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp 1.974,17 serta kurs beli sebesar 1.954,46.

Selanjutnya, negara kawasan Asia Tenggara hari ini mulai dari  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.505,97        dan kurs beli Rp 11.387,26 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.443,35 dan kurs beli Rp 3.404,55.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 282,50 dan kurs beli Rp 279,54 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 449,52 dan kurs belinya 444,92 per Baht.

2 dari 3 halaman

Jelang Akhir Pekan, Rupiah Menguat 15.380 per Dolar AS

Nilai tukar rupiah pada awal perdagangan Jumat naik seiring pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap terjaga.

Rupiah pada Jumat pagi dibuka menguat sembilan poin atau 0,06 persen ke posisi 15.380 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya 15.389 per dolar AS.

"Gubernur BI sendiri cukup yakin dengan kondisi inflasi dalam negeri dan pertumbuhan ekonomi Indonesia. Hal ini bisa memberikan dampak positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," kata analis ICDX Revandra Aritama dikutip dari Antara, Jumat (17/3/2023).

Bank Indonesia (BI) mengatakan pertumbuhan ekonomi Indonesia tetap kuat didorong oleh peningkatan permintaan domestik dan ekspor.

Konsumsi rumah tangga diperkirakan makin kuat sejalan dengan peningkatan mobilitas di seluruh wilayah, penjualan eceran, dan membaiknya keyakinan konsumen.

Terkendalinya inflasi sebagai hasil dari respons kebijakan moneter BI serta eratnya sinergi pengendalian inflasi antara BI dengan pemerintah pusat dan daerah dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat (TPIP) dan Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) melalui Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah.

 

3 dari 3 halaman

Sentimen Hasil RDG

Selain itu, Revandra mengatakan pergerakan rupiah hari ini juga mendapatkan sentimen dari hasil Rapat Dewan Gubernur BI yang memutuskan untuk kembali menahan suku bunga acuan BI di level 5,75 persen.

Dari eksternal, sentimen terhadap dolar AS masih terpengaruh oleh kolapsnya tiga bank AS, yakni Silicon Valley Bank (SVB), Silvergate Bank, dan Signature Bank, yang menyebabkan mengendurkan rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau The Fed untuk meningkatkan pengetatan kebijakan moneter untuk melawan inflasi.

Ia memproyeksikan rupiah bergerak di kisaran 15.300 per dolar AS sampai dengan Rp15.450 per dolar AS.