Sukses

Kacau, Mandor Proyek Masjid Sheikh Zayed Solo Masih Utang Rp 145 Juta di Warung Makan

Ada cerita lain dalam pembangunan masjid Masjid Sheikh Zayed Solo. Ya, para mandor di proyek masjid raya tersebut ternyata sampai sekarang masih utang di warung makan hingga Rp 145 juta.

Liputan6.com, Jakarta Masjid Raya Sheikh Zayed menjadi salah satu icon baru di kota Solo. Bagaimana tidak, masjid replika dari masjid aslinya di Abu Dhabi, Uni Emirat Arab (UEA) itu memiliki desain ala-ala timur tengah. Masjid Sheikh Zayed Lain daripada masjid-masjid di Solo.

Kesuksesan membangun masjid ini ditandai dengan diresmikannya masjid itu oleh Presiden Jokowi bersama Presiden UEA Sheikh Mohamed bin Zayed Al Nahyan pada 14 November 2022. Namun siapa sangka, dibalik kemegahannya, ada cerita lain dalam pembangunan masjid tersebut. Ya, para mandor di proyek masjid raya tersebut ternyata sampai sekarang masih utang di warung makan hingga Rp 145 juta.

Kok bisa? Hal ini diungkapkan pemilik warung makan Restu Bunda, bernama Dian (38). Saat pembangunan masjid berlangsung, para mandor memang langganan makan di warungnya. Hanya saja, dalam proses pembayaran, para mandor tersebut menjanjikan dibayar setiap dua minggu sekali.

Saat awal pembangunan, pembayaran tak mengalami kendala. Namun seiring perjalanan waktu, Dian menungkapkan bahwa pembayaran makan para mandor tersebut mulai tak tepat waktu.

"Dulu perjanjiannya tiap dua minggu terbayarkan. Sedangkan dari sisi mandornya perusahaannya tidak tepat waktu. Bahkan terkadang 4 minggu sekali baru dibayarkan," kata Dian seperti ditulis, Jumat (17/3/2023).

3 Mandor

Menurut Dian, ada tiga mandor yang memiliki utang kepadanya. Masing-masing memiliki utang Rp 65 juta, Rp 50 juta, dan Rp 30 juta.

Ketika ditagih, Dian bercerita bahwa semua mandor itu beralasan kalau pembayaran dari pengembang juga tak lancar.

"Katanya harusnya terima bayaran sekian, tapi hanya menerima sekian persen," tegasnya.

Seringnya berinteraksi dengan para pekerja proyek masjid Raya di Solo tersebut, membuat Dian mengetahui masalah yang terjadi di kalangan pekerja proyek. Salah satunya ada mandor yang bermasalah dan membawa kabur uang yang sebenarnya menjadi hak para pekerja proyek.

Hal iniah yang menjadi awal mula bayaran para mandor dan pekerja lainnya juga tertunda.

"Yang utang dan tahu rumahnya, saya datangi rumahnya. Saya tagih. Minta kepastiannya gimana. Tapi juga ada yang kabur," ceritanya.

Belum Tempuh Jalur Hukum

Saat ini, informasi utang para mandor ini nampaknya mulai jadi konsumsi publik. Meski demikian, Dian mengaku belum berniat untuk menempuh jalur hukum terhadap para mandor tersebut.

2 dari 3 halaman

Ganjar Harap Masjid Sheikh Zayed Solo Jadi Pusat Kajian Ilmu dan Penyebar Toleransi

Masjid Sheikh Zayed yang berlokasi di Jalan Ahmadi Yani, Kecamatan Banjarsari, Kota Solo telah diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Presiden Uni Emirat Arab (UEA), Mohamed Bin Zayed pada Senin (14/11/2022) pagi.

Masjid yang memiliki luas 8.000 meter persegi itu memiliki warna bernuansa putih dan emas. Masjid ini juga merupakan replika dari Sheikh Zayed Mosque di Abu Dhabi, UEA. Masjid Sheikh Zayed adalah hadiah dari Mohamed Bin Zayed untuk Jokowi, yang dapat menampung 10 ribu jemaah.

Masjid ini pun  didaulat menjadi masjid terbesar di Kota Solo.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang turut mendampingi Jokowi saat peresmian, menyampaikan kekagumannya pada arsitkektur megah masjid tersebut. Fasilitas di dalamnya pun lengkap seperti ruang VIP, perpustakaan seluas 20 meter persegi hingga basement. 

Dengan segala kemodernannya, Ganjar berharap Masjid Sheikh Zayed ke depannya dapat menjadi pusat pembelajaran, pengkajian dan hal-hal yang bersifat menciptakan moderasi beragama.

"Saya berharap masjid ini menjadi pusat untuk memoderasi segalanya, sehingga masjid ini bisa menjadi center of excellent. Masyarakat berdiskusi, membedah sesuatu," kata Ganjar usai peresmian.

 

3 dari 3 halaman

Punya Daya Tampung 10.000 Jamaah

Tak hanya itu, dengan daya tampungnya yang mencapai 10 ribu jemaah itu, diharapkan Masjid Sheikh Zayed dapat digunakan sebagai pusat ibadah dan kegiatan keagamaan lainnya. Ganjar juga mengimbau masyarakat untuk menjaga kebersihan dan merawat Masjid Sheikh Zayed secara bersama-sama.

"Tentu saja yang terpenting fungsi utamanya sebuah masjid untuk tempat beribadah dengan kapasitasnya yang sangat banyak, mencapai 10 ribu jemaah," ucap politikus PDI Perjuangan ini.