Sukses

Cek Jalur Kereta Terimbas Longsor di Bogor, Menhub: Perbaikan Butuh 3 Bulan

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau jalur kereta api lintas Bogor – Sukabumi yang terdampak bencana longsor yang terjadi pada Selasa (14/3/2023) lalu.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meninjau jalur kereta api lintas Bogor – Sukabumi yang terdampak bencana longsor yang terjadi pada Selasa (14/3) lalu. Dalam tinjauannya, Menhub mengecek upaya perbaikan dan pemulihan rel yang tengah dilakukan oleh tim gabungan di lapangan.

 

Menhub meminta jajaran Kemenhub melalui Ditjen Perkeretaapian (DJKA) bersama PT KAI untuk memperhatikan dan memberikan bantuan kepada para korban selamat baik yang ada di RS maupun di pengungsian.

Lebih lanjut, Menhub juga menyampaikan perkembangan upaya perbaikan dan pemulihan jalur kereta api (KA) Bogor-Sukabumi yang terimbas longsor. Ia mengungkapkan, perbaikan telah mulai dilakukan pada jalur rel sebelah hilir yang tidak terdampak longsor dan telah dilakukan uji coba operasional secara terbatas mulai Kamis (16/3) kemarin.

Sementara, untuk jalur hulu yang terdampak longsor dengan kondisi rel menggantung sepanjang 25 meter, sampai saat ini masih terus dilakukan upaya perbaikan oleh tim gabungan dari DJKA dan PT KAI.

“Kita sudah mulai melakukan operasional pada jalur yang baru. Namun, saya sarankan agar kita lakukan dengan hati-hati, kecepatannya dikurangi, kalau perlu penumpangnya juga tidak dimaksimalkan," tutur Menhub.

Kemudian terkait upaya rekonstruksi rel yang terdampak longsor, Menhub mengatakan, pada tahap pertama akan dilakukan pemasangan pile, yang baru bisa dimulai setelah proses evakuasi selesai, dimana saat ini masih terdapat 2 orang korban yang masih tertimbun longsor.

"Tahapan kedua, kita harapkan kita bisa merancang rekonstruksi. Namun, karena ini longsor dengan kecuraman yang sangat tinggi, maka kita butuh waktu kurang lebih 3 bulan untuk melakukan recovery atau rekonstruksi secara menyeluruh. Oleh karenanya, saya sampaikan kepada Dirjen KA agar dilakukan secara detail dengan mengutamakan keselamatan. Serta bekerja sama dengan KAI, Pemda, masyarakat, dan pihak terkait supaya ini bisa cepat dilakukan," tutur Menhub.

 

2 dari 3 halaman

Proses Evakuasi Korban

Untuk mempercepat proses evakuasi korban, Kemenhub turut mendukung dengan menyediakan alat berat. "Kami harapkan korban yang masih tertimbun bisa segera ditemukan. Pertama, tentunya karena keluarganya sudah menunggu. Kedua, Kami berupaya untuk sesegera mungkin melakukan perbaikan kawasan rel yang terdampak longsor," kata Menhub.

Menhub juga mengingatkan agar tidak ada lagi hunian di kawasan hitam di sekitar tanah curam, karena akan memberi tekanan tertentu pada tanah yang berpotensi longsor dan membahayakan penghuni rumah.

Berdasarkan informasi PT KAI Daop 1 Jakarta, pada Kamis kemarin,dari total 6 perjalanan KA hanya 1 KA pertama yang dibatalkan guna melakukan uji coba melintas tanpa penumpang. Sedangkan, mulai hari ini pada Jumat 17 Maret 2023 seluruh perjalanan KA Pangrango tidak ada yang dibatalkan.

Dalam tinjauannya, Menhub juga mengunjungi para korban yang selamat di tempat penampungan korban longsor yang berada di SMP 9 Bogor.

“Saya atas nama pribadi dan atas nama pemerintah menyampaikan duka cita yang mendalam bagi Saudara kita yang berpulang akibat bencana alam longsor ini. Semoga mendapat tempat di sisi Allah dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan,” ujar Menhub.

3 dari 3 halaman

6 Korban Tertimbun Longsor di Bogor Ditemukan, Operasi SAR Resmi Ditutup

Dua jenazah terakhir korban tanah longsor ditemukan oleh tim gabungan di Kampung Sinarsari, Kelurahan Empang, Kecamatan Bogor Selatan, Kota Bogor. Dengan demikian, operasi SAR pencarian korban longsor resmi ditutup.

"Dengan ditemukannya 2 korban terakhir dan atas kerja sama seluruh unsur dalam tim gabungan serta dukungan alat berat, maka operasi SAR dinyatakan ditutup siang ini," kata Komandan Kodim 0606/Kota Bogor Kolonel Inf. Ali Akhwan, Jumat (17/3/2023).

Dua jenazah terakhir ditemukan pada pukul 13.30 WIB yaitu korban atas nama Yuli Sumiati (65) dan cucunya Muhammad Yusuf, bayi berusia 8 bulan. Jenazah Yuli ditemukan dalam posisi memeluk cucunya.

Korban terakhir ini ditemukan di hari ketiga pencarian di kedalaman 1,5 meter, di bawah material longsoran seperti batu dan bongkahan pondasi.

"Jenazah Yuli ditemukan sedang memeluk cucunya bernama Yusuf. Menurut keterangan keluarga yang selamat, saat sebelum kejadian neneknya sedang ngelonin sambil memberi susu botol cucuknya," kata Ali.