Sukses

Deretan Inovasi Petrokimia Gresik: Aplikasi Petroport hingga Pabrik Phonska Alam

Sejumlah inovasi yang dilakukan Petrokimia Gresik beberapa waktu terakhir banyak dilakukan dengan mengoptimalkan digitalisasi, diantaranya dalam operasional kepelabuhanan melalui aplikasi Petroport.

Liputan6.com, Jakarta Direktur Utama PT Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo menyatakan perusahaan terus berinovatif dalam menyediakan produk berkualitas untuk menjaga ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan petani.

"Inovasi sudah menjadi DNA bagi Insan Petrokimia Gresik. Setiap tahun ada ribuan gugus inovasi yang lahir di Petrokimia Gresik," ujarnya dikutip dari Antara, Jumat (17/3/2023).

Menurut dia, keterlibatan karyawan dalam konvensi inovasi sudah mencapai lebih dari 80 persen, mereka terus adaptif dengan berpikir improvement. Terobosan-terobosannya telah berhasil menciptakan nilai tambah (added value) bagi perusahaan.

Sejumlah inovasi yang dilakukan BUMN tersebut beberapa waktu terakhir banyak dilakukan dengan mengoptimalkan digitalisasi, diantaranya dalam operasional kepelabuhanan melalui aplikasi Petroport.

Aplikasi ini, lanjutnya, mampu mengurangi biaya tenaga kerja bongkar muat dan denda demurrage karena keterlambatan bongkar muat hingga Rp23,5 miliar.

Petrokimia Gresik juga menciptakan WMS untuk menurunkan biaya backlog dan meningkatkan proses manajemen kinerja dan kualitas gudang pemuatan. Selain itu digitalisasi juga dilakukan pada pada jaringan distribusi, optimalisasi supply chain, operation & maintenance excellence.

"Inovasi dengan optimalisasi kami lakukan di berbagai lini bisnis perusahaan, seperti distribusi, pergudangan, maupun proses bisnis lainnya," ujar Dwi Satriyo.

Berikutnya inovasi pada produk, Petrokimia Gresik mendirikan pabrik Phonska Alam, yang merupakan pabrik pupuk NPK organik pertama di Indonesia berkapasitas 10.000 ton/tahun.

Pabrik ini hadir karena adanya kebutuhan pupuk dengan kandungan N, P dan K yang terstandard dan bermutu bagi pertanian organik di Indonesia.

 

 

Ia pun mengungkapkan salah satu kunci dari inovasi yang dijalankan Petrokimia Gresik adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM), karena SDM yang unggul, akan melahirkan banyak inovasi untuk proses bisnis perusahaan yang lebih efisien dan efektif.

2 dari 4 halaman

Pengembangan UMKM

Menurut Dwi Satriyo, inovasi yang dijalankan perusahaan, manfaatnya juga dirasakan masyarakat sekitar melalui program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan (TJSL) Mitra Kebanggaan (Mangga) atau program pengembangan UMKM.

Melalui Mangga, tambahnya, Petrokimia Gresik tidak hanya memberikan bantuan permodalan, tapi juga pembinaan dan pendampingan para pelaku UMKM dari berbagai daerah.

Melalui program ini, Petrokimia Gresik tahun 2022 telah membantu 631 UMKM yang tersebar di Jawa Timur, Jawa Tengah, D.I Yogyakarta dan sekitarnya, dengan penyaluran dana bergulir mencapai Rp41,8 miliar.

“Petrokimia Gresik melalui Program Mangga menumbuhkan jiwa entrepreneur melalui akses permodalan dan pembinaan untuk mengembangkan usahanya,” katanya.

Terkait inovasi dan kepedulian terhadap UMKM tersebut Direktur Utama Petrokimia Gresik Dwi Satriyo Annurogo dinobatkan sebagai CEO Innovative Leader dalam ajang Anugerah BUMN 2023 Tahun Ke-12 di Jakarta, Kamis (16/3).

Selain itu Petrokimia Gresik juga memperoleh penghargaan sebagai Perusahaan Peduli Pengembangan UMKM" karena dinilai inovatif dan peduli usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

3 dari 4 halaman

Jelang Ramadan 2023, Petrokimia Gresik Siapkan Pupuk Subsidi 294.466 Ton

Menjelang Ramadan, Petrokimia Gresik perusahaan Solusi Agroindustri anggota holding Pupuk Indonesia menyiapkan stok pupuk bersubsidi sebanyak 294.466 ton per tanggal 10 Maret 2023. Stok pupuk bersubsidi ini naik sebesar 215 persen atau dua kali lipat lebih dari ketentuan minimum Pemerintah sebanyak 136.606 ton.

Direktur Utama Petrokimia Gresik, Dwi Satriyo Annurogo menyampaikan bahwa kebetulan awal musim tanam April-September bersamaan dengan puasa Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri, karena itu biasanya petani menggarap lahannya lebih awal. Jadi stok pupuk bersubsidi yang menjadi tanggung jawab Petrokimia Gresik mencukupi untuk kebutuhan petani selama beberapa waktu kedepan sesuai ketentuan Pemerintah.

"Stok tersebut terdiri dari pupuk NPK dan Urea sesuai dengan Permentan (Peraturan Menteri Pertanian) Nomor 10 Tahun 2022 yang mengalokasikan pupuk bersubsidi hanya untuk Urea dan NPK saja. Adapun rincian stok NPK saat ini sebanyak 258.739 ton, dan Urea 35.727 ton. Pupuk tersebut saat ini berada di gudang lini III," ungkap Dwi Satriyo, dikutip Sabtu (11/3/2023).

"Setiap pekannya Petrokimia Gresik memang menyediakan pupuk bersubsidi di atas ketentuan minimum Pemerintah, termasuk pasca Lebaran nanti. Tapi di momen tertentu kami menyiapkan jauh di atas ketentuan tersebut untuk mengantisipasi kebutuhan petani yang tinggi," lanjut dia.

Disalurkan ke Petani

Pupuk bersubsidi, lanjut Dwi Satriyo, hanya disalurkan kepada petani yang berhak sesuai kriteria dari Permentan 10/2023. Adapun syarat untuk mendapat pupuk bersubsidi adalah wajib tergabung dalam kelompok tani, terdaftar dalam Sistem Informasi Manajemen Penyuluh Pertanian (SIMLUHTAN), serta menggarap lahan maksimal dua hektare.

Regulasi tersebut juga memfokuskan pupuk bersubsidi hanya untuk sembilan komoditas strategis, yaitu padi, jagung, kedelai, cabai, bawang merah, bawang putih, kopi, tebu, dan kakao.

 

4 dari 4 halaman

Penyaluran Pupuk Bersubsidi

Sementara itu, hingga awal Maret ini, Petrokimia Gresik telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebanyak 635.447 ton. Rinciannya NPK 478.520 ton untuk wilayah yang tersebar di seluruh Indonesia, serta Urea 156.927 ton. Angka tersebut sebesar 82,6 persen dari alokasi pupuk bersubsidi yang menjadi amanah Petrokimia Gresik selama bulan Januari-Maret 2023.

Di level nasional, Pupuk Indonesia juga telah menyalurkan pupuk bersubsidi sebesar 1,42 juta ton dari Januari hingga 8 Maret 2023. Jumlah ini setara dengan 79,6 persen dari alokasi sampai dengan Maret 2023 sebesar 2,23 juta ton.

Bebicara amanah penyaluran pupuk bersubsidi nasional, Dwi Satriyo menjelaskan Petrokimia Gresik mendapatkan tanggung jawab penyaluran pupuk bersubsidi sebesar 3.123.354 ton atau hampir 40 persen dari total alokasi pupuk bersubsidi yang dialokasikan Pemerintah.

Rinciannya Urea 713.292 ton dan NPK 2.410.062 ton. Alokasi penyaluran pupuk bersubsidi NPK yang diamanahkan kepada Petrokimia Gresik paling banyak diantara anggota holding Pupuk Indonesia lainnya.

"Khusus total target produksi NPK dan Urea Petrokimia Gresik di tahun 2023 sebesar 3.635.800 ton, dengan rincian Urea 975.800 ton dan NPK 2.660.000. Tentu dalam pelaksanannya Petrokimia Gresik menomorsatukan penyaluran pupuk bersubsidi dalam rangka menjaga ketahanan pangan nasional, baru selebihnya untuk produk komersial," ujar Dwi Satriyo.