Liputan6.com, Jakarta Hingga menjelang lebaran 2023, Pelita Air Service (PAS), bakal mendatangkan 10 pesawat dengan rute baru domestik. Hal ini untuk menunjang angkutan lebaran mulai tahun ini.
"Nanti rute-rute yang akan dibuka segera menyambut arus mudik lebaran, ada beberapa kota di Sumatera dan Kalimantan. Seperti Padang, Palembang, Pekanbaru, Medan, Pontianak dan Banjarmasin," tutur Direktur Utama PT Pelita Air Service Dendy Kurniawan, Senin (20/3/2023).
Skema rencananya adalah, setelah hari ini dibuka penerbangan menuju Balikpapan sebagai penerbangannya ke empat, pada hari Rabu mendatang akan didatangkan lagi pesawat baru yang kelima. Disusul penerbangan ke enam pada pekan depan.
Advertisement
"Dilanjut pesawat ke tujuh, delapan, sembilan, sepuluh, sudah kita schedule dengan rute-rute baru sebelum lebaran ini. Sehingga total, target kita tahun ini sudah bisa mengoperasikan 18 pesawat," ungkap Dendy.
Menurutnya, dibukanya rute-rute baru jelang angkutan mudik Lebaran, untuk mendukung peran pemerintah dalam menyediakan armada angkutan lebaran.
"Harapan dari Kemenhub untuk kita juga bisa support mengenai kapasitas arus mudik lebaran, dan memang soal kedatangan pesawat ini sudah kita jadwalkan dari tahun lalu sebetulnya. Ya pas momennya, kita upayakan supaya bisa berdatangan yang sepuluh (pesawat) itu sebelum lebaran, jadi supaya bisa digunakan untuk membantu pemerintah," kata Dendy.
Pertumbuhan Pelita Air
Dendy pun mengaku takjub dan diluar prediksi, pertumbuhan maskapainya melampaui target dalam kurun satu tahun terakhir. Sebab, baru 11 bulan beroperasi melayani penerbangan publik, Pelita Air sudah membuka berbagai macam rute domestik Indonesia.
"Ya Alhamdulillah belum genap setahun umurnya diluar prediksi kita juga, ternyata respons dari masyarakat luar biasa. Nanti juga rute-rute kami yang lain juga luar biasa responsnya bagus dekali," kata Dendy.
Seperti diketahui, maskapai anak usaha Pertamina, Pelita Air Service (PAS), memperluas jangkauan terbangnya hingga ke Balikpapan. Dalam penerbangan pertamanya, okupansi pesawat pun diklaim full melebihi 90 persen, Senin (20/3/2203). (Pramita Tristiawati)
Penerbangan Batal, Penumpang Pelita Air Kini Bisa Pindah ke Citilink
Penumpang maskapai Pelita Air maupun Citilink bisa pindah pesawat antara keduanya jika terjadi kendala dalam penerbangan. Misalnya adanya pembatalan penerbangan dari salah satu maskapai.
Kebijakan ini telah disepakati kedua maskapan dengan ditandatanganinya perjanjian Flight Interruption Manifest (FIM). Proses penandatanganan diwakili oleh Direktur Produksi Pelita Air, Affan Hidayat dan Direktur Niaga dan Kargo Citilink, Ichwan F Agus.
Perpindahan penumpang ini hanya terjadi ketika ada kendala dalam penerbangan. Nantinya, perpindahan ini berlaku baik bagi penumpang Pelita Air ke Citilink, maupun sebaliknya. Perjanjian ini disebut sebagai wujud komitmen dalam penanganan irregularity penerbangan.
Kerja sama ini tidak hanya akan membawa manfaat baik dari sisi service recovery bagi kedua maskapai, namun juga diharapkan menjadi suatu sinergi serta kolaborasi positif antara maskapai BUMN dalam memberikan pelayanan pada pelanggan transportasi udara," ujar Direktur Utama PT Pelita Air Dendy Kurniawan dalam keterangannya, Selasa (17/1/2023).
Sementara, Direktur Utama PT Citilink Indonesia, Dewa Kadek Rai menambahkan kerja sama ini juga sejalan dengan value Citilink maupun Pelita Air untuk senantiasa memberikan pelayanan yang optimal, hassle-free dan efisien kepada seluruh penumpang.
“Saat ini Citilink mengoperasikan sedikitnya 90 rute penerbangan dan lebih dari 240 penerbangan setiap harinya sehingga kami optimis mampu mengakomodasi kebutuhan operasional Pelita Air maupun sebaliknya,” kata Dewa.
Ia berharap kerja sama ini dapat berjalan dengan baik dan ke depannya akan semakin banyak kerja sama antar kedua maskapai di bidang-bidang lainnya.
Advertisement
Kenyamanan Penumpang
Pelita Air Service dan Citilink akan terus berkomitmen dalam memberikan pelayanan terbaik yang berorientasi pada kepuasan pelanggan dalam seluruh touch point perjalanan.
Hal ini merupakan usaha dari kedua maskapai untuk tetap mengutamakan kenyamanan penumpang dalam melakukan perjalanan dengan moda transportasi udara.
Khususnya bagi pelanggan yang terdampak atas irregularity penerbangan dengan melakukan transfer penumpang dari satu maskapai ke maskapai lain jika terjadi kondisi disrupsi penerbangan seperti perubahan jadwal ataupun pembatalan penerbangan.