Liputan6.com, Jakarta - Menjelang Ramadhan dan Lebaran kerap kali marak penjaja uang di pinggir jalan maupun di beberapa lokasi keramaian. Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang Bank Indonesia (BI) Marlison Hakim menghimbau lebih baik masyarakat penukaran uang di kanal resmi seperti Bank Indonesia atau perbankan.
"Saya menghimbau kepada masyarakatnya agar menukarkan uang tadi di Bank Indonesia atau di titik layanan perbankan yang telah kami sampaikan tadi," kata Marlison usai Kick Off Serambi 2023, di Kantor Bank Indonesia, Senin (20/3/2023).
Dibanding menukarkan uang melalui penjaja uang di pinggiran jalan yang tidak pasti keasliannya, di Bank Indonesia dan perbankan keaslian dan kelayakan uang tunainya terjamin. Untuk menanggapi maraknya penjaja uang di beberapa daerah, BI bekerja sama dengan Pemerintah Daerah guna menertibkan praktik tersebut.
Advertisement
"Kita menghimbau masyarakat yang penting ya dulu agar melakukan penukaran di BI atau layanan perbankan-perbankan lain. Karena dua pertimbangan, sudah pasti dan pasti jumlahnya. Kami bekerja sama dengan pihak Pemda karena tidak semua mereka menempati tempat-tempat yang sebenarnya ga boleh harusnya. Kami menghimbau Pemda untuk menertibkan lah kegiatan uang-uang tadi," tegasnya.
Adapun Bank Indonesia telah menyiapkan uang tunai sebesar Rp 195 triliun dalam rangka menyambut Hari Besar Keagamaan hari raya idul fitri tahun 2023. Penyediaan uang tunai tersebut meningkat 8,22 persen jika dibandingkan ramadhan pada tahun lalu.
"Berdasarkan rencana penarikan oleh perbankan secara nasional, tahun ini bank Indonesia menyiapkan uang tunai untuk ramadhan idul fitri sebesar Rp 195 triliun atau meningkat 8,22 persen dibandingkan ramadhan tahun lalu," ungkapnya.
Titik Layanan Penukaran Uang
Selain itu, Bank Indonesia telah melakukan pemetaan di 5.066 kantor atau titik layanan untuk penukaran uang tunai menjelang hari raya idul fitri. Jika dibandingkan tahun lalu, terdapat penambahan lokasi atau meningkat 8 persen.
"Ini menandakan pihak perbankan merespon bagaimana mobilisasi masyarakat dan juga pertumbuhan ekonomi dalam memenuhi kebutuhan tadi," ujarnya.
Untuk penukaran uang tunai bisa dilakukan datang langsung ke Kantor cabang Bank Indonesia dan bank yang ada di seluruh Indonesia, atau bisa melalui aplikasi Pintar. Pelayanan penukaran uang lebaran secara nasional mulai 27 Maret 2023. Namun, untuk di kantor pusat yakni di Jakarta sudah bisa dilakukan sejak hari ini hingga 20 April 2023.
Penukaran Uang Baru Buat Lebaran Dibatasi, Cuma Boleh Rp 3,8 Juta per Orang
Bank Indonesia (BI) dan perbankan membatasi penukaran uang tunai sebesar Rp 3,8 juta per orang menjelang hari raya Idul Fitri atau Lebaran 2023.
Direktur Eksekutif Departemen Pengelolaan Uang BI Marlison Hakim menyampaikan, pembatasan penukaran uang baru dilakukan dalam rangka terciptanya pemerataan dan perluasan layanan penukaran uang tunai dengan adil.
"Berangkat dari pemerataan dan juga perluasan layanan, kami masih tetap paketnya satu orang Rp 3,8 juta, di mana setiap pecahan Rp 1 ribu sampai Rp 20 ribu masing-masing satu pack," kata Marlison usai Kick Off Serambi 2023, di Kantor Bank Indonesia, Senin (20/3/2023).
Untuk nominal pecahan yang nanti diperoleh saat penukaran dalam paket tersedia nominal Rp 1.000, Rp 2.000, Rp 5.000, Rp 10.000, dan Rp 20.000. Untuk penukaran, masyarakat bisa langsung datang ke perbankan di daerahnya masing-masing, atau datang langsung ke kantor cabang Bank Indonesia, atau melalui aplikasi Pintar.
"Untuk BI sendiri, seperti tahun lalu kita menggunakan aplikasi Pintar. Untuk masyarakat yang ingin mengetahui di mana lokasi penukaran, kapan waktunya itu bisa melalui aplikasi Pintar dengan mendaftar sekaligus membawa bukti layanan penukaran pada waktu yang diinginkan," ujarnya.
Â
Advertisement
Pakai Aplikasi
Di samping itu, Bank Indonesia tak memungkiri bahwa masih banyak masyarakat yang belum bisa memanfaatkan aplikasi Pintar. Oleh karena itu, pihaknya masih melakukan pelayanan secara langsung, agar masyarakat tersebut bisa menukarkan uang tunai untuk lebaran.
"(Pakai Aplikasi Pintar) dimana titik layanan, jam berapa pada saat apa sehingga mereka pasti akan datang ke sana. Saya dapat nomor giliran berapa jam berapa sehingga bisa mengatur dirinya. Tapi pengalaman 2 tahun terakhir ini ya kita tidak bisa pungkiri masyarakat yang tidak tahu dan ingin menukar tetap kita layani. Intinya pada saat Ramadhan Idul Fitri masyarakat secara luas kita bisa penuhi," ujarnya.
Marlison pun menghimbau agar masyarakat lebih baik menukarkan uang tunai melalui sumber resmi seperti Bank Indonesia atau perbankan. Jangan menukarkan uang tunai kepada oknum-oknum yang menawarkan di pinggir jalan, sebab dikhawatirkan ada uang palsu yang diedarkan.
"Kita menghimbau masyarakat yang penting ya dulu agar melakukan penukaran di BI atau layanan perbankan-perbankan lain. Karena dua pertimbangan, sudah pasti dan pasti jumlahnya. Kami bekerja sama dengan pihak Pemda karena tidak semua mereka menempati tempat-tempat yang sebenarnya ga boleh harusnya. Kami menghimbau Pemda untuk menertibkan lah kegiatan uang-uang tadi," pungkasnya.