Sukses

Erick Thohir Jamin Kompensasi 1.225 Bangunan Terdampak Buffer Zone Depo Plumpang, Uang dari Mana?

Erick Thohirmengatakan, pembayaran uang ganti rugi untuk warga di daerah buffer zone Depo Plumpang akan mengikuti regulasi dari pemda terkait.

Liputan6.com, Jakarta Menteri BUMN Erick Thohir memperkirakan, ada sebanyak 1.225 bangunan yang terdampak akibat pembangunan kawasan penyangga, atau buffer zone Depo Plumpang milik Pertamina.  
 
Meski akan dipindahkan, Erick menjamin warga terdampak akan mendapat kompensasi. Untuk nominal dan pembayarannya, Pertamina dan pemerintah pusat bakal berkoordinasi dengan pemerintah daerah (pemda), dalam hal ini Pemprov DKI Jakarta. 
 
"Tentu kerjasama kita dengan pemerintah daerah. Itu kan tanahnya tanah Pertamina. Tapi bukan berarti kita juga tidak mengkompensasi. Tentu ini kan sama-sama melindungi," ujar Erick Thohir seusai Rapat Kerja dengan Komisi VI DPR RI, Senin (20/3/2023).
 
Erick mengatakan, pembayaran uang ganti rugi untuk warga akan mengikuti regulasi dari pemda terkait. "Kompensasinya kerja sama pemda. Nanti hasil dengan Pemda, kan Pemda yang lebih ngerti data-datanya," imbuhnya. 
 
"Pertamina punya data, Pemda punya data, apakah data bangunan, kependudukan, IMB. Itu yang harus sama persepsikan, jangan sampai salah satu dirugikan," tegas Erick. 
 
Menurut dia, Pertamina pastinya tidak mau merugikan masyarakat, tapi ingin memberi perlindungan. Sehingga meskipun sudah dibangun buffer zone, juga akan dibentuk parit berisi air di sekitar kawasan.  
 
"Kalau nanti sampai ada kejadian yang tidak diinginkan, paling tidak ada air. Api sama air kan biasanya enggak ngobrol. Artinya apa, paling tidak ada risiko yang rendah. Apakah tanah itu kosong atau tidak, ini yang kita duduk dengan pemerintah daerah," tutur Erick Thohir.
2 dari 3 halaman

Peran Penting Depo Pertamina Plumpang: Pasok 15 Persen BBM Nasional

Dalam kegiatan Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi VII DPR RI di hari ini, Kamis 16 Maret 2023, PT Pertamina (Persero) menyampaikan peran penting Terminal BBM (TBBM) atau Depo Pertamina Plumpang dalam menjamin pasokan BBM nasional.

Direktur Utama Pertamina, Nicke Widyawati menyampaikan pasca insiden di Terminal BBM Plumpang, Pertamina berupaya menjamin pasokan BBM di wilayah Jabodetabek, agar tidak mengalami gangguan. Suplai BBM yang sebelumnya melalui pipa diganti dengan pengiriman melalui laut dan menambah pengiriman melalui mobil tangki.

“Semua opsi-opsi dan alternatif dalam emergency situation ini kita jalankan. Dan alhamdulillah tidak terjadi kelangkaan pasokan setelah kejadian tersebut,” ungkap Nicke, Kamis (16/3/2023).

Upaya menjamin pasokan BBM aman pasca insiden sangat penting, karena saat ini TBBM Plumpang menyokong 15 persen suplai BBM nasional.

Nicke menjelaskan bahwa TBBM Plumpang merupakan salah satu fasilitas penting yang terintegrasi dengan fasilitas Pertamina lainnya di Integrated Terminal Jakarta. TBBM Plumpang berperan dalam storage BBM retail yang menyuplai untuk 790 SPBU di 19 Kota/Kabupaten yang mencakup provinsi DKI Jakarta, Banten dan Jawa Barat.

Fasilitas Lengkap

TBBM Plumpang juga memiliki supply chain yang lengkap, dimana pasokan BBM dikirimkan dari Kilang Pertamina Balongan melalui pipa sepanjang lebih dari 200 km dan dari kapal laut.

TBBM Plumpang juga menjadi fasilitas penunjang untuk LPG, Pelumas, dan sebagai pusat riset.

Terkait rencana pembangunan fasilitas di lokasi baru, Nicke menjelaskan bahwa lokasi tersebut bukan untuk menggantikan atau memindahkan TBBM Plumpang, “Membangun terminal di lokasi baru sudah dicanangkan sejak 3 tahun lalu yang tujuannya untuk mendukung program transisi energi Pertamina, dimana membutuhkan fasilitas tambahan untuk produk-produk baru,” ungkapnya.

Nantinya di lokasi baru, Pertamina akan membangun Green Multi Purpose Terminal yang akan menjadi fasilitas pendukung bisnis Petrochemical, Ammonia, Hydrogen, Green/Sustainable Aviation Fuel, Biofuel, dan lain-lain.

 

3 dari 3 halaman

Dukung Upaya Pertamina

Multi purpose terminal ini juga akan mendukung upaya Pertamina mencapai target Net Zero Emission di tahun 2060 sebagai green terminal.

Multi purpose terminal ini juga akan memiliki dermaga yang lebih dalam sehingga dapat menampung kapal yang lebih besar untuk mendukung rantai pasok Pertamina.

“Jadi terminal baru ini sejak dahulu sudah masuk dalam rencana jangka panjang perusahaan, bukan dibangun semata-mata karena insiden Plumpang. Nantinya terminal baru dan TBBM Plumpang akan berjalan berdampingan. TBBM Plumpang tetap beroperasi untuk storage BBM industri,” jelas Nicke.

Pertamina berharap dukungan seluruh stakeholder atas rencana perusahaan tersebut. Termasuk dalam hal pembuatan buffer zone di TBBM Plumpang, demi menjaga keselamatan masyarakat di sekitar lokasi. Lokasi migas Pertamina tetap memiliki risiko yang tinggi sehingga keberadaan buffer zone menjadi penting.