Sukses

Kurangi Emisi CO2, Sinar Mas Land Gandeng PLN Sediakan Renewable Energy Certificate 613 mWh

Kesepakatan penggunaan layanan REC oleh Sinar Mas Land dan PLN ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli REC antara Sinar Mas Land sebagai pelanggan dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten.

Liputan6.com, Jakarta - Sinar Mas Land dan PT PLN (Persero) menandatangani penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT), melalui penggunaan sertifikat EBT atau Renewable Energy Certificate (REC). Hal ini dilakukan untuk ambil peran dalam mengurangi emisi CO2 di lingkungan pengembangan Sinar Mas Land.

Kesepakatan penggunaan layanan REC tersebut ditandai dengan penandatangan perjanjian jual beli REC antara Sinar Mas Land sebagai pelanggan dan PLN Unit Induk Distribusi (UID) Banten.

REC ini diberikan PLN untuk lima gedung milik Sinar Mas Land, diantaranya Sinar Mas Land Plaza Thamrin, Sinar Mas Land Plaza BSD City, My Republic Plaza BSD City, Green Office Park 1 BSD City, dan Green Office Park 9 BSD City.

"Dengan penyediaan tahap 1 sebesar 613 mWh dan dilakukan secara bertahap yang akan tercapai 100 persen pembelian REC pada bulan Januari 2025. Pembelian REC ini mewakili hak kepemilikan atas manfaat lingkungan dari pembangkit listrik sumber energi terbarukan," ungkap Chief Risk & Sustainability Officer Sinar Mas Land – Muhammad Reza Abdulmajid, Rabu (22/3/2023).

Reza juga menjelaskan, sebelumnya, Sinar Mas Land juga telah melakukan upaya dekarbonisasi melalui implementasi green building yang dapat memberikan efisiensi energi cukup besar serta instalasi solar panel di sejumlah gedung komersial.

"Penggunaan listrik hijau yang ramah lingkungan dari PT PLN Persero di harapkan dapat mencapai target dekarbonisasi perusahaan sebesar 35 persen dari sektor energi pada tahun 2034 mendatang atau setara dengan 35.476,10 ton C02e. Inisiatif ini juga akan mendukung komitmen perusahaan untuk mencapai net zero di tahun 2060," ungkap Reza.

 

2 dari 4 halaman

Terus mengarah ke Industri Hijau

Sementara, Direktur Utama PT Perusahaan Listrik Negara (Persero), Darmawan Prasodjo menyampaikan, kolaborasi ini menjadi bukti bahwa semakin banyak perusahaan yang bergerak ke arah industri hijau dengan mencari sumber energi yang berkelanjutan dan ramah lingkungan.

“REC merupakan salah satu inovasi produk hijau PLN untuk mempermudah pelanggan dalam mendapatkan pengakuan atas penggunaan EBT yang transparan, akuntabel, dan diakui secara internasional tanpa harus mengeluarkan biaya investasi untuk pembangunan infrastruktur,” terang Darmawan. 

3 dari 4 halaman

Gandeng Kesultanan Yogyakarta, PLN Garap Kawasan Ekonomi Hijau di Gunungkidul

Sebelumnya, PT PLN (Persero) dan Subholding PLN Energi Primer Indonesia (EPI) bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Pemprov DIY) dan Kesultanan Yogyakarta mengembangkan kawasan ekonomi hijau (green economy) di Gunungkidul.

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo dan Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta Sri Sultan Hamengkubuwono X, terkait pengembangan potensi daerah dalam transisi energi. Selain itu antara Direktur Utama PLN EPI dengan Putri Kraton Yogyakarta juga menandatangani nota kesepahaman terkait pemberdayaan masyarakat DIY dalam transisi energi.

Sri Sultan Hamengkubuwono X mengapresiasi langkah PLN melibatkan masyarakat dalam agenda transisi energi. Pemprov DIY memiliki semangat yang sama dengan PLN dalam pembangunan daerah dengan melibatkan masyarakat langsung.

"Dalam pembangunan DIY, kami memakai prinsip SDG's. Maka kami mendukung penuh langkah PLN dalam program transisi energi di mana ini merupakan kepentingan kita bersama," ujar Sri Sultan Hamengkubuwono X dalam acara Pengembangan Ekosistem Green Economy untuk Mendukung Net Zero Emission Berbasis Keterlibatan Masyarakat, di Desa Gombang, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta, Selasa (14/3/2023).

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, kerjasama antara PLN dengan Kesultanan Yogyakarta dan Pemprov DIY merupakan wujud nyata dari pengembangan ekosistem hijau berbasis gotong royong warga.

4 dari 4 halaman

Pengurangan Emisi Karbon

Dalam mencapai target pengurangan emisi karbon, ia menilai pemerintah tidak bisa sendiri. Perlu kolaborasi antara BUMN dan juga keterlibatan aktif masyarakat untuk mencapai target tersebut.

"Dulu Sri Sultan Hamengkubuwono IX menjaga bangsa ini dengan konsep Pertahanan Keamanan Rakyat Semesta (Hankamrata). Hari ini Sri Sultan Hamengkubuwono X, menjadi pionir untuk menjalankan konsep Ketahanan Energi Rakyat Semesta. Hal ini juga sesuai dengan pegangan hidup masyarakat Yogyakarta, yaitu Memayu Hayuning Bawana yang bermakna bagaimana cara hidup yang kita lakukan bisa memperindah kehidupan asli yang sudah indah dari Tuhan," paparnya.

Darmawan menjelaskan, selain membangun pembangkit energi baru terbarukan, PLN juga terus melakukan inovasi untuk menurunkan emisi. Salah satunya dengan menerapkan teknologi co-firing di Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU).

"Saat ini total terdapat 69 GW PLTU yang beroperasi di Indonesia. Kebutuhan batubaranya sekitar 160 juta ton dalam satu tahun. Untuk mengurangi emisi, kami mensubstitusi sebagian batu bara dengan biomassa untuk bahan bakar pembangkit," terang Darmawan.