Sukses

Butuh Upaya Out of The Box Capai Target Bauran EBT

Akselerasi bauran energi di Indonesia memerlukan kolaborasi antar pihak guna mewujudkan pemanfaatan energi baru terbarukan yang agresif. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), hingga saat ini bauran energi nasional tercatat di angka 14,11 persen.

Liputan6.com, Jakarta Akselerasi bauran energi di Indonesia memerlukan kolaborasi antar pihak guna mewujudkan pemanfaatan energi baru terbarukan yang agresif. Dilansir dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), hingga saat ini bauran energi nasional tercatat di angka 14,11 persen.

Angka tersebut menuntut berbagai pihak untuk melakukan upaya ‘out of the box’ guna mengakselerasi pemenuhan target bauran energi tersebut. Sebagai salah satu perusahaan pengembang proyek energi surya di Indonesia, SUN Energy kembali berkolaborasi bersama pemerintah, mitra bisnis, dan organisasi generasi muda.

Dalam diskusi panel yang diselenggarakan pada hari Jumat (17/3/2023) lalu antara SUN Energy, PLN Icon Plus yang diwakili oleh Anne Aprina Priskila selaku Vice President Electric Vehicle PLN Icon Plus, dan Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT KESDM, sepakat untuk mendukung target bauran energi dan peraturan pemerintah dalam mengembangkan industri energi surya.

Pada acara ini, KESDM dan PLN Icon Plus sebagai bagian dari Grup PLN juga turut mengungkapkan upaya dan komitmennya dalam mendukung pemanfaatan sistem PLTS sebagai salah satu jenis EBT untuk mendukung kebutuhan energi listrik di Indonesia.

Industri PLTS

Mustaba Ari selaku perwakilan KESDM pada kesempatan tersebut menyampaikan bahwa pihaknya saat ini terus memonitor perkembangan industri PLTS, dan turut menyampaikan bahwa kehadiran regulasi mengenai PLTS Atap diharapkan mampu dilihat menjadi peluang bagi pelaku industri PLTS Atap.

“Saat ini PLN Icon Plus selaku bagian dari Grup PLN terus mengoordinasikan beragam upaya bagi industri PLTS Atap terutama dalam hal perizinan, selain itu kami juga sedang mengembangkan sebuah sistem yang mampu memonitor penggunaan listrik yang tersambung dalam jaringan. Kami berharap melalui upaya yang kami lakukan dapat turut serta mendukung misi peningkatan akses energi terbarukan di Indonesia,” ujar Anne Aprina Priskila selaku representatif PLN Icon Plus dikutip Kamis (23/3/2023).

 

2 dari 4 halaman

Akses Energi Terbarukan

Selain itu, dengan misi untuk meningkatkan akses energi terbarukan yang seluas-luasnya kepada masyarakat Indonesia, SUN Energy berkolaborasi bersama Society of Renewable Energy (SRE Indonesia) menjalankan program elektrifikasi sistem PLTS di tiga desa terpencil dan tertinggal selama tahun 2022.

Peresmian tersebut disaksikan secara langsung oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (KESDM), yang dalam kesempatan tersebut, Mustaba Ari selaku Koordinator Pelayanan dan Pengawasan Usaha Aneka EBT Kementerian ESDM menuturkan apresiasinya terhadap SUN Energy sebagai perusahaan pengembang energi surya yang telah menyediakan wadah bagi para mitra bisnis dan organisasi untuk saling belajar, sekaligus memberikan dampak terhadap kemajuan energi baru terbarukan di Indonesia.

Roy Wijaya selaku Direktur Utama PT Surya Utama Nuansa (SUN Energy) mengungkapkan, program yang pada hari ini diresmikan merupakan satu dari serangkaian upaya yang dilakukan dalam mendukung penyediaan energi bersih di Indonesia, tidak hanya melalui operasional bisnis SUN Energy yang bergerak di sektor energi terbarukan, melainkan turut memberikan dampak terhadap masyarakat dan lingkungan melalui program elektrifikasi wilayah yang belum mendapatkan aliran listrik secara optimal.

"Sebelumnya kami telah mengaliri 19 desa di Indonesia, dan pada hari ini, kami kembali memulai inisiatif kami untuk mengelektrifikasi desa-desa melalui pemanfaatan energi bersih, salah satunya di Desa Paya Cut, Kabupaten Bireun, D.I Aceh,” ungkap Roy Wijaya.

3 dari 4 halaman

PLTS Atap jadi Andalan Kejar Bauran EBT 23 Persen di 2025

Sebelumnya, Pemerintah gencar mendorong pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Atap untuk memenuhi kebutuhan energi listrik pada berbagai sektor.

Target capaian nol emisi karbon pada tahun 2060 serta tingkat bauran energi terbarukan sebesar 23 persen di tahun 2025 dapat diraih dengan pengembangan energi surya secara masif, khususnya pada sektor industri komersial. Sektor industri dipercaya menjadi sektor potensial untuk percepatan penetrasi energi baru terbarukan (EBT). 

Sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan angka bauran energi terbarukan, SUNterra giat bekerja sama dengan berbagai pihak untuk melakukan instalasi Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) guna mengurangi jejak karbon dari aktivitas operasional setiap perusahaan.

Berfokus pada sektor residensial, sosial, dan komersial skala menengah, SUNterra berhasil mencatat proyek PLTS  lebih dari 2,5 MWp semenjak didirikan pada tahun 2020.

PT Modern Plastic Industry (MPI) merupakan salah satu portofolio komersial yang membanggakan bagi SUNterra. Perusahaan yang bergerak sebagai produsen kemasan plastik ini mulai menjalankan praktik bisnis yang berkelanjutan dengan instalasi PLTS Atap berkapasitas 151,25 kWp.

Instalasi sistem PLTS pada PT MPI menggunakan sistem On Grid yang masih terhubung dengan jaringan PLN dengan kapasitas per panel sebesar 550 Wp.

“Tidak hanya operasional pabrik saja, instalasi PLTS dengan kapasitas 151,25 kWp ini juga menyumbang pasokan energi pada kegiatan perkantoran yang berada pada lokasi yang sama. Pada awal tahun 2023, masih bersama dengan SUNterra, kami juga berencana menambah kapasitas PLTS sebesar 201 kWp, sehingga total PLTS di green energy factory kami menjadi 352 kWp," kata Perwakilan PT MPI Michael Jusanti, Rabu (11/1/2023). 

SUNterra menggunakan panel surya dari Jinko Solar sebanyak 275 unit, yang dilengkapi dengan MBB HC Technology, membuat setiap panel yang terpasang di PT MPI ini memiliki durabilitas dan performa sistem PLTS yang tangguh.

4 dari 4 halaman

Turunkan Emisi Karbon

Berkat instalasi sistem PLTS ini, diperkirakan PT MPI dapat menurunkan emisi karbon sebanyak 79 ton per tahun dan setara menanam 58.714 pohon selama 25 tahun.

Pada sisi teknologi lain, untuk menunjang performa dan keamanan, sistem PLTS di PT MPI diimbangi dengan menggunakan inverter dari Sungrow bertipe SG125CX.

Inverter seri premium Sungrow SG125CX memiliki bankability terbaik dunia versi Bloomberg New Energy Finance yang didukung oleh Utomo SolaRUV, dirancang untuk pengaplikasian sistem PLTS Atap di segmen komersial industrial yang mampu menghadirkan hasil daya yang lebih tinggi, sistem monitoring energi yang cerdas, serta tingkat efektifitas hingga 98,5 persen.