Liputan6.com, Jakarta - Pengalaman menjalankan bisnis startup selama dekade terakhir menjadikan Pemimpin Shiok Meats Pte. Ltd. Singapur Sandhya Sriram harus memperkerjakan beberapa orang serta melepaskan beberapa lainnya juga.
Dalam prosesnya, dia mempelajari beberapa hal tentang bagaimana para pendiri dan anggota tim mereka bekerja sama demi mencapai tujuan.
Berdasarkan pengalamannya, berikut beberapa tips untuk menciptakan kedekatan hubungan kerja yang efektif antara atasan dan karyawannya.
Advertisement
0 sampai 1, tetapi tidak 1 sampai 100
Jumlah awal karyawan startup yang diperkerjakan dalam satu hingga dua tahun pertama akan membawa perusahaan bergerak dari 0 sampai 1, tetapi tidak harus mencapai dari 1 hingga 100. Baik pendiri maupun staf perlu memahami hal ini untuk menghindari kekecewaan.
Kenyamanan adalah musuh
Ketika seorang karyawan mulai merasa nyaman dengan pekerjaannya itu bisa menjadi zona berbahaya. Dalam lingkungan bisnis baru, penting untuk tetap bersemangat dan terus meningkatkan diri karena begitu Anda mulai merasa terlalu nyaman, rasa puas diri akan muncul.
Omong kosong tidak selalu berguling menuruni bukit
Seorang pendiri selalu memiliki setidaknya satu investor, jika tidak lebih, saatnya untuk menarik napas setiap saat. Namun, pendiri yang baik memperlakukan stafnya seolah-olah tidak ada yang salah. Setiap karyawan perlu memahami hal ini dan menempatkan diri mereka pada posisi pendiri setidaknya sesekali.
Anda tidak bisa memasukkan kembali jin ke dalam botol
Kata-kata tidak dapat ditarik kembali, jadi berhati-hatilah dengan kata-kata dan amarah Anda. Selalu hormat itu penting. Namun, tak peduli posisi Anda sebagai seorang pendiri atau karyawan, Anda selalu dapat meminta maaf jika Anda salah.
Pahami alasan awal Anda bergabung
Ketika Anda bergabung dengan start-up sebagai karyawan, Anda harus tahu bahwa pendanaannya terbatas. Jadi jangan bersikap seolah-olah itu adalah pekerjaan korporat di perusahaan multinasional yang mapan.
Ketahui kapan harus memutus hubungan
Jika Anda merasa harapan Anda dan cara start-up dijalankan tidak sesuai, harap segera mengundurkan diri. Tetap dalam situasi yang buruk merugikan karir Anda dan start-up. Begitu pula, jika Anda mendapati diri Anda tidak ingin pergi bekerja setiap pagi atau kehilangan antusiasme, mungkin sudah waktunya untuk keluar.
Jadilah rendah hati
Perubahan adalah satu-satunya hal yang konstan saat karyawan datang dan pergi, terutama di start-up. Jadi jangan terlalu keras pada diri sendiri.
Loyalitas adalah standar emas
Meskipun sedikit dan jarang, beberapa karyawan akan bertahan selama masa permulaan. Mereka adalah yang paling tangguh dan memiliki pemahaman mendalam tentang pengambilan keputusan pendiri. Anggota staf jenis ini adalah yang paling berharga bagi perusahaan dan akan mencapai yang terbaik dalam karier mereka juga.
Advertisement
Belajar sambil berjalan
Pelatihan di tempat kerja adalah yang terbaik yang akan Anda dapatkan, jadi manfaatkan sebaik mungkin. Ini lebih baik daripada menyediakan waktu atau anggaran untuk mengirim diri Anda ke kursus profesional.
Ingat visi perusahaan
Setiap karyawan harus selalu mengingat visi dan misi perusahaannya. Pendiri pun harus terus-menerus mengatakannya dengan lantang kepada tim juga, dan meskipun mungkin berulang, itu sangat membantu menjaga semua orang selaras dengan tujuan perusahaan.