Sukses

SisBerdaya, Program Mendukung Wirausahawan Perempuan dalam Ekonomi Digital yang Diluncurkan DANA & Ant Group

SisBerdaya merupakan sebuah inisiatif lokal yang didedikasikan untuk memberdayakan wirausahawan perempuan Indonesia, terutama bagi mereka yang menggeluti bisnis ultra-mikro dan mikro.

Liputan6.com, Jakarta Membantu para wirausahawan perempuan dalam mengembangkan pengelolaan bisnis dan keterampilan digital, agar terus berdaya saing dalam ekonomi digital sekaligus mampu berinovasi dan mengembangkan bisnisnya.  Adalah tujuan dari implementasi inisiatif melalui program SisBerdaya yang dilakukan DANA dan Ant Group. 

Ya, SisBerdaya merupakan sebuah inisiatif lokal yang didedikasikan untuk memberdayakan wirausahawan perempuan Indonesia, terutama bagi mereka yang menggeluti bisnis ultra-mikro dan mikro. Chief of People & Corporate Strategy DANA Indonesia,  Agustina Samara mengatakan, saat ini terdapat sekitar 120 ribu UMKM yang tersebar di seluruh Indonesia namun baru 19% yang didominasi oleh perempuan. Melihat fakta tersebut, menurut Agustina masih banyak potensi yang dapat diraih melalui komunitas perempuan, salah satunya melalui program SisBerdaya. 

"SisBerdaya merupakan komitmen kami sebagai dompet digital yang konsisten menjembatani literasi dan inklusi keuangan Indonesia dengan memperluas akses layanan keuangan bagi semua orang, terutama perempuan, pemuda dan UMKM. Dari 500.000 UMKM yang terdaftar di DANA Bisnis, hanya 19% yang dipimpin oleh perempuan. Angka ini turut menandakan minimnya akses, partisipasi, dan peluang bagi perempuan untuk memanfaatkan teknologi finansial dalam bisnis dan dapat merintangi mereka dalam menjalankan bisnisnya," kata Agustina. 

Di sisi lain, lanjut Agustina, DANA melihat perempuan sebagai luar biasa, sebab perempuan dapat memberikan dan membangun perekonomian. Maka dari itu, melalui SisBerdaya, DANA bersama Ant Group berharap dapat berkontribusi langsung dalam mendorong UMKM yang dipimpin perempuan untuk memiliki partisipasi yang setara di sektor ekonomi, memperluas akses dan kesempatan perempuan terhadap layanan keuangan digital holistik, serta meningkatkan literasi dan inklusi keuangan Indonesia. 

 

2 dari 3 halaman

SisBerdaya Dapat Dukungan dari BI, OJK, dan Kominfo

Program SisBerdaya ternyata mendapat dukungan penuh dari sejumlah lembaga terkait, mulai dari Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Kementerian Komunikasi dan Infomatika (Kominfo). 

Menurut Elsya MS Chani selaku Kepala Grup Pengembangan UMKM dan Keuangan Inklusif, Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen Bank Indonesia, potensi dan peran SisBerdaya dinilai sangat berpotensi memberdayakan kaum perempuan di Tanah Air. 

"Hal ini karena sejalan dengan upaya pemberdayaan ekonomi perempuan dalam teknologi. Selain itu, secara supply, BI juga menyediakan sistem pembayaran yang mudah, aman dan handal seperti QRIS dan BI FAST, untuk menunjang proses transfer dana yang mudah dan efisien. Sementara dari sisi demand masyarakat, BI merasa penting untuk memperkuat pemberdayaan ekonomi melalui upaya program pengembangan ekonomi pendapatan rendah sebagai salah satu pilot project. Jadi memang perlu adanya kolaborasi antar kementerian dan lembaga," kata Elsya. 

Untuk mendorong tingkat literasi keuangan bagi perempuan, Direktur Pengembangan Inklusi Keuangan Otoritas Jasa Keuangan, Edwin Nurhadi mengatakan pentingnya sinergi dan dan keterlibatan menjadi success factor. 

"Survei OJK ada tahun 2022 menunjukan adanya gap literasi dan inklusi. Tingkat literasi 49% dan inklusi 85,1%. Namun dengan adanya kegiatan SisBerdaya dan kolaborasi seluruh stakeholder tentunya menjadi sangat penting dalam menyukseskan peningkatan inklusi dan literasi keuangan. OJK sangat mendukung program SisBerdaya dan mengajak seluruh pihak untuk berkontribusi dalam program seperti ini," ujar Edwin. 

Di sisi lain, Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Kementerian Komunikasi dan Informatika, Septriana Tangkary juga menilai sudah saatnya bagi para UMKM yang ada saat ini, untuk memanfaatkan teknologi.  Apalagi, kata Septriana, literasi digital pada pengusaha perempuan di Indonesia tergolong masih rendah. 

"Penyebab hal tersebut beragam, mulai dari minimnya akses terhadap teknologi dan internet, minimnya edukasi dan pelatihan terkait penggunaan teknologi, serta masih adanya stereotip gender yang menganggap bahwa teknologi adalah hal yang lebih cocok untuk laki-laki," kata Septriana. 

Maka dari itu, lanjutnya, untuk mengatasi masalah tersebut, Pemerintah dan berbagai pihak terkait dapat memberikan dukungan dan fasilitas yang memudahkan pengusaha perempuan untuk memanfaatkan teknologi dalam bisnisnya. Misalnya, memberikan pelatihan atau workshop terkait penggunaan teknologi, menyediakan akses internet dan perangkat teknologi dengan harga terjangkau. 

"Juga ikut ambil bagian dalam mempromosikan kesetaraan gender dan menghilangkan stereotip gender yang masih melekat di masyarakat," katanya. 

3 dari 3 halaman

Catat, Tanggal Pendaftaran SisBerdaya Melalui Aplikasi DANA

Chief Sustainability Officer of Ant Group Sabrina Peng, mengungkapkan dengan SisBerdaya yang merupakan inisiatif yang berasal dari hati, diharapkan dapat meningkatkan dan memberdayakan peran perempuan di komunitas lokal. Bahkan, SisBerdaya mampu membangkitkan komunitas lokal wirausahawan perempuan yang akan terus bersatu melalui berbagi pengetahuan dan berjejaring untuk saling mendukung serta memajukan bisnis mereka dan berkontribusi pada ekonomi lokal. 

"Kami sangat bersemangat memulai SisBerdaya bersama DANA. Kami percaya Sisberdaya akan memperluas peluang bagi wirausahawan perempuan untuk semakin berkembang, dan mendukung mereka untuk mencapai potensi penuh dalam skala global," kata Sabrina. 

Maka dari itu, untuk mendukung pencapaian potensi perempuan dalam menjalankan bisnisnya, nantinya ada sesi mentoring dan kompetisi yang digelar selama 3 bulan dan terbuka bagi wirausahawan perempuan di seluruh Indonesia. Kegiatan tersebut berfokus pada pemberdayaan usaha khususnya UMKM dengan dua kategori peserta. 

Pertama kategori ultra-mikro, yaitu bisnis dengan jumlah karyawan 1-5 orang dan mencatat pendapatan bulanan Rp1 juta-Rp10 juta. Kedua yaitu kategori Mikro dimana bisnis yang dijalankan dengan jumlah karyawan 6-20 orang serta mencatatkan pendapatan bulanan Rp11 juta-Rp30 juta. 

Setelah proses pendaftaran ditutup dan selama tahap pertama penjurian, 180 pendaftar dari kedua kategori akan dipilih oleh panel juri. Peserta terpilih akan menerima hadiah uang tunai, dan memenuhi syarat untuk memasuki fase berikutnya yakni bimbingan dan pelatihan keterampilan selama satu bulan oleh para ahli dari DANA, Ant Group, mitra industri hingga perwakilan pemerintah.

Pelatihan keterampilan holistik yang diselenggarakan selama fase bimbingan mencakup topik Manajemen Bisnis, Pembayaran Digital dan Pemasaran, Strategi Penjualan Global, dan lain sebagainya. Topik pelatihan ini dirancang memberikan peserta pengalaman penuh, untuk menjalankan bisnis sehari-hari serta manajemen operasional. Harapannya, pelatihan ini dapat membantu mereka dalam berinovasi secara digital. Sesi-sesi ini akan dilakukan secara hybrid dengan pelatihan tatap muka yang diselenggarakan di wilayah Jabodetabek, Pekanbaru, dan Makassar untuk memudahkan partisipasi.

Di akhir fase ini, semua peserta harus menyerahkan rencana bisnis mereka untuk penilaian akhir. Kemudian, peserta 5 besar akan berkumpul di Jakarta untuk kompetisi presentasi akhir yang diadakan pada Mei 2023 untuk memperebutkan hadiah akhir hingga Rp20 juta.

Untuk menjadikan SisBerdaya sebagai program yang lebih inklusif, semua materi yang dikembangkan selama pelatihan keterampilan dan pendampingan akan tersedia untuk umum di aplikasi DANA setelah program berakhir, sehingga berpotensi menjangkau dan memberi manfaat bagi 100 ribu wirausahawan perempuan Indonesia lainnya.

 

(*)

Video Terkini