Liputan6.com, Jakarta PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) sebagai perusahaan yang diberikan mandat oleh Pemerintah Republik Indonesia (RI) untuk membangun dan mengoperasikan hampir seluruh ruas di Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) terus mengembangkan inovasi guna menghasilkan jalan tol yang bermutu dan tahan gempa.
Direktur Operasi III Hutama Karya Koentjoro mengatakan bahwa sebelum membangun JTTS, Hutama Karya terlebih dahulu melakukan perencanaan dengan memperhatikan berbagai aspek agar jalan tol yang dibangun memiliki kualitas jalan tol yang kokoh, terlebih Indonesia berada di antara tiga lempeng besar dunia yang aktif dimana Pulau Sumatera masuk dalam daerah yang berpotensi terkena gempa bumi.
Salah satu teknologi yang diusung untuk pertahanan gempa tersebut yaitu Lead Rubber Bearing (LRB) atau bantalan karet inti timbal yang banyak diterapkan di struktur jembatan karena memiliki kemampuan redaman yang tinggi dengan memanfaatkan karet alam yang melimpah di Indonesia.
Advertisement
“Sebelum LRB diterapkan di jalan tol, telah dilakukan uji coba verifikasi standar spesifikasi kondisi dinamik gempa terlebih dahulu untuk membuktikan performa karakteristiknya dengan menggunakan mesin uji terbesar di Asia Tenggara,” terang Koentjoro, Senin (27/3/2023).
Lebih lanjut Koentjoro menjelaskan bahwa LRB memiliki fungsi yang cukup crucial dalam menjaga keamanan struktur saat terjadi gempa sehingga ketahanan struktur jalan tol lebih terjamin saat menghadapi risiko gempa dimana LRB telah diterapkan di beberapa ruas JTTS seperti tol Binjai - Brandan & tol Bangkinang - Koto Kampar.
“Penerapan teknologi LRB memberikan kualitas terbaik pada jalan tol yang dikelola sehingga menambah umur ketahanan kualitas jalan tol dan menciptakan jalan tol yang aman dan nyaman bagi pengguna yang melintas di JTTS, terlebih saat ini JTTS sudah semakin panjang dan minat masyarakat untuk melintas semakin meningkat,” ujar Koentjoro.
Sri Mulyani Pamer Hasil Suntikan APBN, Jadi Jalan Tol Trans Sumatera
Menteri Keuangan Sri Mulyani kembali memamerkan fasilitas publik yang dibangun dengan bantuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Indonesia (APBN).
Melalui unggahan di laman Instagram pribadinya, Sri Mulyani membahas manfaat jalan Tol Trans Sumatera yang dapat memperlancar konektivitas dan mendorong kegiatan ekonomi.
"PT Hutama karya (Persero) atau HK adalah BUMN yang diberikan penugasan membangun jalan tol di Sumatera," tulis Sri Mulyani melalui akun Instagramnya @smindrawati, dikutip Selasa (10/1/2023).
Menkeu pun membeberkan besaran dana APBN yang digelontorkan untuk menyuntik modal (Penyertaan Modal Negara) pembangunan jalan tol yang dibangun oleh HK.
Advertisement
Total PMN Rp 83,74 Triliun
Secara total, penyuntikan modal itu sebesar Rp 83,74 Triliun yang terdiri dari Rp 3,6 T (2015), Rp 2 T (2016), Rp 10,5 T (2019), Rp 11 T (2020), Rp 25,29 T (2021) dan Rp 31,35 T (2022).
"Uang APBN - termasuk uang dari pajak anda diinvestasikan untuk membangun Infrastruktur yang sangat penting dan startegis menopang kemajuan ekonomi, menciptakan pemerataan kesejahteraan dan mendorong kemajuan seluruh pelosok Indonesia," jelas Sri Mulyani.
"Dari kita untuk Indonesia. Gotong royong membangun bangsa. Anda semua ikut membangun Indonesia. Kita jaga bersama," tuturnya.
"#APBN #IniPunyaKita, mari jaga bersama!," tambah Menkeu.
Sri Mulyani juga mengungkapkan, 1,278 juta kendaraan telah melintasi Jalan Tol Trans Sumatera selama libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023.