Sukses

Kurs USD Hari Ini 30 Maret 2023 Stabil di Rp 15.169, Simak Poundsterling Hingga Yuan di Sini!

Kurs USD pada Kamis (30/3/2023) berdasarkan informasi di laman Bank Indonesia.

Liputan6.com, Jakarta Kurs USD pada Kamis (30/3/2023) berdasarkan informasi di laman Bank Indonesia adalah kurs jual sebesar Rp 15.169,47 dan kurs beli di Rp 15.018,53.

Sementara, kurs jual Poundsterling Inggris hari ini dipatok sebesar Rp 18.688,79 dan kurs beli Rp 18.496,82. Euro hari ini memiliki kurs jual Rp 16.440,67 dengan kurs beli Rp 16.272,58. Terpantau naik meski dengan selisih yang kecil.

Kurs jual dolar Australia sebesar Rp 10.118,04 dan kurs beli Rp 10.015,86.

Beralih ke negara kawasan ekonomi besar di Asia, kurs jual Yen Jepang hari ini berada di Rp 11.494,64 per 100 Yen dan kurs beli Rp 11.375,95 per 100  Yen. Sementara Kurs jual Yuan China sebesar Rp 2.202,40 diikuti kurs beli Rp 2.180,26.

Kurs jual Won Korea Selatan hari ini Rp 11,65 dengan kurs beli Rp 11,53 per Won dan juga dolar Hong Kong hari ini dengan kurs jual Rp  1.932,59 serta kurs beli sebesar Rp 1.913,24.

Selanjutnya, negara kawasan Asia Tenggara hari ini mulai dari  dolar Singapura (SGD) memiliki kurs jual Rp 11.409,91        dan kurs beli Rp 11.292,13 juga Ringgit Malaysia dengan kurs jual Rp 3.440,57 dan kurs beli Rp 3.400,94.

Kurs jual Peso Filipina hari ini berada di Rp 278,70 dan kurs beli Rp 275,77 juga Thailand dengan kurs jualnya Rp 444,07 dan kurs belinya Rp 439,14 per Baht.

2 dari 3 halaman

Tenang, Bank Indonesia Yakin Rupiah Makin Perkasa di 2023

Sebelumnya, Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo, memprediksi nilai tukar rupiah akan menguat tahun ini. Hal itu didukung oleh pertumbuhan ekonomi yang menunjukkan kinerja positif.

"Kami meyakini nilai tukar Rupiah akan menguat karena faktor fundamental semuanya memberikan justifikasi dasar bahwa nilai tukar Rupiah akan menguat," kata Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Laporan Transparansi dan Akuntabilitas Bank Indonesia (LTABI) 2022, Senin (30/1/2023).

Dia menyampaikan, pada tahun 2022, Bank Indonesia memperkirakan perekonomian Indonesia bisa tumbuh bias ke atas dalam kisaran 4,5 sampai 5,3 persen. Bahkan BI optimis tahun 2022 bisa tumbuh paling tidak di kisaran 5,2 persen.

Mengutip data BPS, secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia Januari s.d Desember 2022 mencapai USD291,98 miliar atau naik 26,07 persen dibanding periode yang sama pada tahun 2021.

Kemudian, inflasi yang terjadi di Indonesia juga turun lebih cepat dari perkiraan, dari 6,5 persen menjadi 5,51 persen. Sedangkan negara lain inflasinya masih di atas 8 persen. Stabilitas nilai tukar rupiah juga mengalami penguatan, transaksi berjalan surplus, kredit tumbuh 11,1 persen, dan masih banyak hal lainnya yang tumbuh cemerlang.

Hal itulah yang menjadi dasar optimisme Bank Indonesia bahwa kurs rupiah 2023 diyakini akan menguat. Disamping itu, Bank Indonesia juga memprediksi transaksi berjalan akan seimbang dan neraca pembayaran akan surplus, demikian dengan aliran modal diproyeksi akan mengalir deras.

"Untuk itu, pertumbuhan tinggi, inflasi rendah neraca pembayaran surplus dan prospek ekonomi yang baik, itu mendasarkan keyakinan kami bahwa rupiah akan menguat setelah tentu saja gejolak Global ini semakin mereda," ujarnya.

3 dari 3 halaman

Kondisi Global

Kendati demikian, Perry menegaskan di tahun 2023 tetap harus waspada, karena kondisi global masih bergejolak dan dilanda ketidakpastian.

Namun, Bank Indonesia tetap optimis pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini bisa tumbuh di kisaran 4,5 persen hingga 5,3 persen.

"2023 kita harus waspada Global masih belum bersahabat masih bergejolak tapi dengan keyakinan kita mari kita optimis. Bank Indonesia memperkirakan di tahun 2023 ini pertumbuhan 4,5 sampai 5,3 persen kemungkinan sekitar 4,9 persen, bisa saja konsumsi cepat bisa mengarah ke 5 persen (pertumbuhannya)," pungkasnya.Â