Liputan6.com, Jakarta Anggota Komisi XI DPR RI, Andi Achmad Dara mendukung langkah strategis pemerintah untuk keluar dari jebakan negara berpenghasilan menengan (middle income trap).
Dalam rancangan strategis yang dimotori oleh Menko Perekonomian, Airlangga Hartarto, Indonesia ditargetkan dapat mencapai posisi sebagai negara maju dengan kenaikan ekonomi tiga kali lipat pada kisaran 2030.
Baca Juga
Andi Achmad Dara menjelaskan langkah strategis yang dilakukan oleh Menko Perekonomian sangat penting dan dibutuhkan kita sebagai panduan dan peta jalan menuju ekonomi yang maju dan sejahtera.
Advertisement
Paska Pandemi Covid-19 dan perang Rusia-Ukraina, kondisi perekonomian dunia, termasuk Indonesia, penuh dengan ketidakpastian dan tantangan yang luar biasa besar.
Maka, kebijakan yang dilakukan oleh Menko Perekonomian tersebut dapat menuntun ekonomi kita bisa keluar dari tekanan, sekaligus dapat memandu proses percepatan kemajuan ekonomi Indonesia.
Demikian disampaikan Andi Achmad Dara dalam Program Edukasi Publik Bank Indonesia bertema “Peran BI dalam Menjaga Stabilitas Sistem Keuangan” di Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Rabu (29/03/2023) kemarin.
Diskusi publik menghadirkan narasumber selain anggota komisi XI DPR Andi Achmad Dara, juga hadir Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Gunawan dan Ketua BPD HIPMI Banten, Ananda T Salichan.
Perekonomian Indonesia dikatakan Andi Dara jauh lebih baik dan beruntung dibanding dengan banyak negara lain. Ekonomi Indonesia dapat tumbuh positif hingga 5,3 persen dengan tingkat inflasi yang terkendali, hal tersebut adalah capaian gemilang bangsa Indonesia.
“Fundamental ekonomi kita relatif bagus dan kuat, apalagi jika dibandingkan dengan negara lain, tidak seperti dikhawatirkan sebelumnya, stabilitas sistem keuangan juga terjaga, maka capaian ini harus dijaga dan ditingkatkan terus untuk kemajuan ekonomi nasional”, kata Andi Dara.
Manfaatkan Momentum
Andi Dara meyakini, jika kita dapat menjaga dan memanfaatkan momentum baik ini, maka bukan hal berlebihan dan menjadi sangat rasional apa yang direncanakan oleh Airlangga Hartarto, Indonesia dapat segara keluar dari jebakan ekonomi berpenghasilan menengah dan pada tahun 2032, Indonesia menjadi negara maju dengan pengaruh ekonomi yang luar biasa.
“Sangat rasional dan realistis rancangan strategis yang dilakukan oleh Pak Airlangga, tahun 2030 nanti ekonomi Indonesia akan naik tiga kali lipat, kita akan menjadi negara maju dengan kemampuan pengaruh terhadap perekonomian dunia yang semakin solid. Langkahnya bagaimana agar target dan proyeksi tersebut dapat tercapai, disitulah pentingnya rencana strategis yang sedang disusun oleh pemerintah di bawah komando Airlangga Hartarto’, jelas Andi Dara
Andi Dara juga menegaskan bahwa capaian ekonomi Indonesia saat ini, tidak dapat dilepaskan dari peran penting Bank Indonesia dalam menjaga stabilitas sistem keuangan. Dikatakan selama ini BI bekerja konsisten dengan fungsi dan perannya menjaga sistem keuangan Indonesia. “Sistem keuangan Indonesia stabil dan kondusif, meskipun di luar negeri sedang banyak prahara dan krisis, tapi BI mampu dengan optimal menjaga stabilitas, ini patut diapresiasi dan dijelaskan juga kepada publik’, lanjut Andi Dara.
Andi Achmad Dara lebih lanjut menjelaskan bahwa langkah strategis pemerintah tersebut, hanya akan bisa terwujud jika didukung oleh seluruh stakeholders perekonomian nasional, termasuk BI, program dan target-targetnya harus dijalankan secara konsisten dan berkelanjutan.
”Kalau semua pihak mendukung dan konsisten menjalankan rancangan strategis itu,kondisi politik juga stabil dan kondusif, maka 2030 kita akan menjadi negara ekonomi maju yang semakin diperhitungkan di mata dunia”, tegas Andi Dara.
Advertisement
Gubernur BI Ramal Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 4,7 Persen di 2023
Pada 28-31 Maret 2023, Bank Indonesia bersama Kementerian Keuangan menggelar pertemuan pertama tingkat Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral atau the 1st ASEAN Finance Ministers and Central Bank Governors Meeting (AFMGM) di Nusa Dua, Bali.
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengungkapkan alasan yang mendukung Indonesia untuk mengambil tema ASEAN Matters dalam keketuaannya tahun 2023.
“Kenapa kami mengangkat tema ASEAN Matters? Satu, (karena) ASEAN adalah pusat/episentrum pertumbuhan. Tahun lalu, dari 5 Negara ASEAN, kami memiliki pertumbuhan ekonomi sebesar 5,3 persen, salah satu yang tertinggi dari rata-rata dunia rata-rata," kata Gubernur Perry dalam acara High Level Seminar (HLS) From ASEAN to The World “Payment System in Digital Era," di Nusa Dua, Bali pada Selasa (28/3/2023).
Tahun ini pertumbuhan ekonomi Indonesia diperkirakan akan sekitar 4,6 hingga 4,7 persen, dan akan meningkat lagi menjadi 5,6 persen di tahun 2024, ungkap Gubernur BI Perry Wajiyo.
Alasan kedua, menurut Perry, adalah karena ASEAN sebagai salah satu kawasan yang memiliki kebijakan moneter yang baik.
“Dua, karena kebijakan yang baik juga ada di ASEAN, tentang bagaimana disiplin moneter, tentang koordinasi kebijakan moneter dan fiskal, serta reformasi struktural sistem keuangan,' jelasnya.
"(Alasan) yang ketiga adalah digitalisasi. ASEAN merupakan salah satu kawasan dengan digitalisasi yang berkembang pesat di dunia, berkat besarnya populasi generasi muda kita, penggunaan internet yang luas, dan startup yang berkembang pesat," tambah Perry.
Pada Selasa (28/3) hari ini, diselenggarakan dua sesi seminar dalam acara AFMGM yaitu From ASEAN to the World: Payment System in The Digital Era dan High Level Seminar Innovative Strategy to Further Enhance Financial Inclusion.