Sukses

Harga Emas Hari Ini Melompat Usai Dolar Melempem, Data Inflasi Jadi Sorotan

Disimak harga emas hari ini.

Liputan6.com, Jakarta Harga logam mulia kembali berkilau dan bisa menjadi incaran kembali. Harga emas hari ini menguat dipicu melemahnya Dolar Amerika Serikat (AS) dan imbal hasil obligasi yang lebih rendah mendorong permintaan untuk logam mulia.

Di sisi lain, investor masih terus memperhatikan data inflasi AS untuk mengukur langkah Federal Reserve selanjutnya.

Melansir laman CNBC, Jumat (31//3/2023), harga emas di pasar spot naik 0,9 persen menjadi USD 1.981,14 per ons, setelah menyentuh level tertinggi sejak 24 Maret di posisi USD 1.984,19 sebelumnya. Adapun harga emas berjangka AS ditutup naik 0,7 persen menjadi USD 1.999.

Indeks dolar merosot 0,5 persen membuat emas lebih menarik bagi pembeli di luar negeri, sementara imbal hasil Treasury 10-tahun acuan mereda.

"Sebagian besar reli ini terus menjadi reli shortcovering," kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities. "Katalisatornya di sini adalah ekspektasi lanjutan bahwa suku bunga di AS akan naik."

Data menunjukkan produk domestik bruto AS naik 2,6 persen pada kuartal keempat. Pengukur inflasi yang disukai The Fed, pengeluaran konsumsi pribadi inti (PCE), akan dirilis pada hari ini.

Investor akan memindai data untuk mencari petunjuk tentang jalur kebijakan moneter bank sentral AS. Menurut  CME FedWatch, pasar memperkirakan peluang sekitar 50-50 dari Fed mempertahankan suku bunga pada level saat ini pada pertemuan bulan Mei.

"Apa pun yang di bawah ekspektasi pada inti (PCE) akan menyiratkan bahwa ada sedikit kebutuhan atau persyaratan untuk kebijakan moneter ketat dari Federal Reserve," kata Melek.

Ketua Federal Reserve Bank of Boston Susan Collins mengatakan sepertinya hanya akan ada satu kali kenaikan suku bunga lagi tahun ini.

Sementara Presiden Fed Richmond Thomas Barkin mengatakan inflasi masih terlalu tinggi dan mungkin butuh waktu lebih lama dari yang diperkirakan untuk turun.

"Kami perkirakan harga emas dunia akan turun menjadi sekitar USD 1.900 per troy ounce - sebelumnya USD 1.800 per troy ounce - dalam beberapa bulan mendatang," tulis Commerzbank dalam sebuah catatan.

2 dari 2 halaman

Prediksi Harga Emas

Wall Street berjuang untuk arah karena investor menimbang berkurangnya kekhawatiran tentang krisis perbankan, sementara imbal hasil Treasury naik di tengah fokus pada lintasan suku bunga Federal Reserve.

Dalam waktu dekat, harga emas bisa tergelincir ke $1.933, tetapi prospek emas tetap bullish dengan mendekati puncak suku bunga AS dan bahaya memukul resesi dalam beberapa bulan mendatang, kata Ole Hansen, kepala strategi komoditas di Saxo Bank.

Perak spot naik 0,6 persen menjadi USD 23,23 per ons, platinum turun 0,7 persen menjadi USD 965,19, sementara paladium naik 1 persen pada USD 1.422,61.Â