Liputan6.com, Jakarta Perusahaan roket milik miliarder asal Inggris, Richard Branson yaitu Virgin Orbit melakukan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK ) terhadap sebagian besar pekerjanya karena kepemimpinan perusahaan berjuang untuk mendapatkan dana tambahan.
Mengutip CNN Business, Jumat (31/3/2023) sekitar 675 karyawan akan diberhentikan pada 3 April, menurut sebuah dokumen publik yang diajukan pada Kamis (30/3) atau sekitar 85 persen dari tenaga kerja Virgin Orbit.Â
Namun, juru bicara Virgin Orbit enggan memberikan komentar menyusul beredarkan dokumen pengajuan.
Â
Sebelumnya, pada 15 Maret 2023, CEO Virgin Orbit Dan Hart telah memberi tahu hampir semua staf perusahaan untuk menghentikan operasi, menempatkan mereka pada cuti selama seminggu karena perusahaan roket itu bekerja untuk mendapatkan dana tambahan.
Â
Dokumen publik tersebut menyatakan bahwa perusahaan akan mengeluarkan biaya sekitar USD 15 juta terkait dengan keputusan untuk menghentikan operasi, termasuk USD 8,8 juta untuk pembayaran pesangon dan biaya tunjangan karyawan, serta USD 6,5 juta untuk biaya lain yang terkait dengan layanan outplacement dan WARN.
Â
Sebagai informasi, WARN Act merupakan undang-undang di Amerika Serikat yang mewajibkan perusahaan untuk memberikan pemberitahuan sebelumnya kepada karyawan 60 hari sebelum di PHK.
Â
Virgin Orbit juga menjual uang kertas konvertibel senilai USD 10,9 juta — sejenis utang jangka pendek — kepada Virgin Orbit Holdings, Inc., yang sepenuhnya dimiliki oleh The Virgin Group milik Branson.
Â
Perusahaan roket itu didirikan pada tahun 2017 setelah memisahkan diri dari perusahaan saudaranya, Virgin Galactic, yang berfokus pada penggunaan pesawat supersonik.
Â
Virgin Orbit, di sisi lain, telah mengembangkan roket yang diluncurkan dari udara, dijuluki LauncherOne, untuk mengangkut satelit kecil ke orbit.
Â
Roket LauncherOne milik Virgin Orbit mencapai orbit untuk pertama kalinya pada Januari 2021, lebih awal dari sebagian besar pesaingnya dan hanya setelah satu upaya yang gagal. Roket itu kemudian menyelesaikan tiga misi yang sukses dari California.