Sukses

Artis Inisial R Diduga Terlibat Pencucian Uang Rafael Alun Trisambodo, Ini 10 Ciri-Ciri Bisnis dari TPPU

Ramai artis berinisial R yang terlibat dalam dugaan tindak pencucian yang dilakukan oleh mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Pendiri Indonesian Audit Watch (IAW), Iskandar Sitorus mengatakan, artis berinisial R diduga terlibat dalam dugaan tindak pencucian yang dilakukan oleh mantan pejabat Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan Rafael Alun Trisambodo.

"Beberapa aset dari Rafael yang sudah diperiksa, ternyata Rafael terakses dengan orang kaya baru yang mengendalikan bisnis. Modal dasarnya saja Rp 170-an miliar, lalu bisnis ini angkanya triliun,” ujar dia dikutip dalam unggahan akun Instagram @lambe_turah) pada Kamis, 30 Maret 2023.

“Inisialnya orang kaya baru ini adalah R,” tutur dia dikutip dari Kanal Showbiz Liputan6.com.

Bicara mengenai artis berinisial R yang diduga terlibat pencucian uang Rafael Alun Sambodo, Akademisi Rhenald Kasali pun menyampaikan pandangan dan memahami mengenai seseorang yang menggunakan bisnis dari money laundry atau pencucian. Ia menyampaikan 10 ciri-ciri bisnis yang berasal dari tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang diunggah dari akun Youtubenya @Prof.Rhenald Kasali,Jumat (31/3/2023).

Berikut 10 ciri-ciri bisnis yang berasal dari pencucian yang versi Rhenald Kasali:

1.Tiba-tiba usaha menjadi sangat besar

"Dan besarnya membuat Anda terkagum-kagum,” ujar dia.

2.Easy Money

“Seakan-akan mudah sekali. Pinjam uang dari bank, Anda tidak dapat uang sekaligus blek, Anda tidak bisa bangun secepat itu, harus presentasi hadapi pimpinan bank, laporan keuangan audit, bank tak akan sembarangan,” ujar Rhenald.

Hal ini berbeda dengan easy money. “Kalau gunakan easy money it so easy, tidak perlu laporan keuangan, audit, profit yang penting topline, yang penting heboh, bisnis cepat, tujuan di situ nitip uang, asetnya kelihatan masih di situ. Dan akhirnya orang-orang dapat easy money berharta glamour. Beli Ferrari, beli sesuatu pakai nama orang lain,” ujar dia.

3.Selalu punya alibi

“Oh ini dari hasil usaha. Padahal kita hitung tidak beli Ferrari. Terlebih beli pesawat jet. Ini lucu-lucuan, semua didapat dari investasi baru, pekerjaannya tak bisa hasilkan itu,” kata dia.

 

 

2 dari 3 halaman

Bangun Kerajaan

4.Bukan bangun usaha, tetapi bangun new empire

“Kerajaan baru sangat besar, kenapa bisa begitu? Karena satu orang titip lama-lama-lama banyak orang juga nitip. Nitip DNA sama muncul orang kaya dan berpangkat yang juga ingin mendapatkan kue di sini, kemudian orang ini dikenal, jangan-jangan kita bisa percaya yang penting uang kita aman, tidak ada di rekening dan brankas kita,” ujar dia.

5.Mengaku modal dari warisan atau dari kepintaran-kepintaran yang orang lain tidak pahami  dan bisnis yang sulit dipahami umum

"Misalkan mereka katakan trading,saya pikirkan trading itu ekspor impor, tahunya trading itu pakai judi online, algoritma, kripto, dan bisnis properti. Tidak mudah dipahami dan orang tidak tahu value create luar biasa,” ujar dia.

-Bisa saja mereka lakukan bisnis yang sudah ditinggalkan orang lain atau sunset. “Seorang pengusaha selalu memilih bisnis sunrise, matahari bersinar terang, anehnya mereka biaya bisnis sunset, anehnya tiba-tiba bisa bersinar,” ujar dia.

-Selalu ingin diperhatikan. “Look at me, mereka berteriak dan tunjukkan mereka orang kaya, terpandang,” kata dia.

 

 

 

3 dari 3 halaman

Tak Punya Keahliaan Bisnis

6.Ada sosok tersembungi di belakang mereka.

"Susah juga, siapa di belakang mereka, rasanya enggak mungkin sendirian, ada orang lain,” kata dia.

“Bisa tahu akhirnya dari salah satu karyawan yang bekerja di sana,tapi dia sangat bersinar yang lain. Yang lain mobilnya barangkali nilainya Rp 300 juta-Rp 400 juta,Rp 500 juta, masih okelah ada karyawan yang miliki. Tapi ada salah satu karyawan yang berkilau, bening, harga mobil 20 kali lipat dari pegawai di sana, dan tak tersentuh masuk sesuka hati, rendah hati,tetapi dia berbeda sekali,” ujar dia.

7. Bisnis tumbuh besar tetapi tak punya keahliaan bisnis

"Karena ada orang lain jauh lebih pandai dari mereka. Orang-orang ini tidak mengerti strategi, planning, financial, marketing. Mereka tahunya ngomong dan tampil di publik.” “ kata dia.

8. Dikelilingi oleh media lomunikasi

"Agak rancu, pembuat konten, ada orang bawah kamera, ngomong berani investasi di beberapa kanal. Kalau generasi sebelumnya bikin media besar,” ujar dia.

9. Mereka terlihat murah hati bagi-bagi uang

10.Tiba-tiba banyak masalah yang muncul karena dikeliling orang yang tak punya value.

"Perbuatan tak pantas, karena titipan, orang punya banyak duit tak menaruh value di anak itu,” kata dia.

Adapun Rhenald mengingatkan sesuatu yang mudah dapat jadi hal yang sangat sulit