Liputan6.com, Jakarta - Klub sepak bola Manchester United mencatat utang 969,9 juta pound sterling atau sekitar Rp 18,01 triliun (asumsi kurs Rp 18.572 per pound sterling). Di sisi lain, beban gaji tim asuhan Erik ten Hag ini menurun karena tidak masuk liga Champions. .
Dikutip dari BBC, ditulis Minggu (2/4/2023), pinjaman hampir 1 miliar pound sterling itu terdiri dari utang kotor, pinjaman bank dan biaya transfer terutang dengan pembayaran terkait.
Baca Juga
Manchester United rilis kinerja kuartal II hingga 31 Desember 2022 pada Kamis, 30 Maret 2023. Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya, tidak ada panggilan untuk investor usai rilis kinerja keuangan. Hal ini seiring “peninjauan strategis yang sedang berlangsung.
Advertisement
Dengan kondisi tersebut dapat menyebabkan penjualan klub. Tinjauan ini berpusat pada bagaimana memenuhi kebutuhan investasi modal jangka panjang klub terutama untuk perbaikan Old Trafford dan tempat latihan klub Carrington, dan ditekankan bukan karena masalah likuiditas jangka pendek.
Namun demikian, jumlah utang klub terus bertambah. Perubahan nilai tukar membuat Manchester United catat utang jangka panjang 535,7 juta pound sterling dibandingkan periode sama tahun sebelumnya 477,1 juta. Utang itu setara USD 650 juta.
Selain itu, 206,2 juta pound sterling telah diambil dari fasilitas kredit yang bergulir dengan utang 227,7 juta pound sterling dalam biaya transfer yang belum dibayar. Klub memiliki kas 31 juta pound sterling tetapi jumlahnya kurang dari 1 miliar pound sterling.
Catat Laba
Di sisi lain, meski utang hampir 1 miliar pound sterling, Manchester United mencatat laba 6,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 117 miliar.
Meski demikian, pendapatan klub turun 10 persen menjadi 167,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 3,1 triliun. Hal itu lantaran kegagalan klub masuk liga Champion. Di sisi lain, Manchester United mengungkapkan pendapatan sponsor melonjak 43,2 persen menjadi 50,4 juta pound sterling atau sekitar Rp 936,05 miliar.
Manchester United menyebutkan, kenaikan tersebut lantaran dampak dari perjanjian kit pelatihan dengan Tezos, ditambah kredit sponsor satu kali yang dipilih untuk tidak dirinci.
Gaji Turun
Sedangkan beban gaji turun 20,9 persen atau setara 20,4 juta pound sterling atau sekitar Rp 378,87 miliar menjadi 77,3 juta pound sterling atau sekitar Rp 1,43 triliun. Penurunan gaji tersebut lantaran tim Erik ten Hag tidak bermain di Liga Champions musim ini.
Beli Manchester United, Investor Qatar Sheikh Jassim Dongkrak Tawaran Jadi Rp 102,81 Triliun
Sebelumnya, investor Qatar sekaligus bankir Sheikh Jassim bin Hamad Al-Thani akan menaikkan tawaran menjadi 5,5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 102,81 triliun untuk hadapi saingannya Sir Jim Ratcliffe dalam kompetisi pengambilalihan Manchester United.
Dikutip dari Mirror, Rabu (22/3/2023), pemilik Manchester United, keluarga Glazers telah menetapkan tenggat waktu pukul 21.00 pada Rabu waktu setempat untuk calon pemilik baru dalam pengajuan tawaran klub sepak bola terbesar di dunia tersebut.
Tawaran awal dari bankir Qatar Sheikh Jassim dan pemilik INEOS Sir Jim Ratcliffe mencapai sekitar 4,5 miliar pound sterling atau sekitar Rp 84,09 triliun. Nilai ini di bawah tawaran keluarga Glazer Rp 112,12 triliun.
Sementara itu, Ratcliffe juga telah meningkatkan tawarannya untuk Manchester United. Akan tetapi, nilai tawaran Ratcliffe tidak mencapai 5,5 miliar pound sterling. Ini bisa membuat Qatar mengamankan penjualan.
Setelah tawaran yang direvisi yang diajukan oleh pihak yang berkepentingan, penawar pilihan akan diidentifikasi oleh Raine, bank investasi Amerika Serikat yang melakukan penjualan atas nama keluarga Glazer.
Kandidat yang terpilih kemudian akan diberikan akses lebih lanjut untuk dokumen klub, untuk melakukan uji tuntas penuh sebelum penjualan yang disetujui diusulkan dengan pemilik Manchester United saat ini.
Perwakilan Sheikh Jassim mengunjungi Old Trafford dan tempat latihan Manchester United Kamis pekan lalu. Sementara itu, Sir Jim Ratcliffe dan timnya melakukan kunjungan yang sama keesokan harinya.
Kedua belah pihak mengadakan pertemuan positif dengan pejabat Manchester United, termasuk Chief Executive Richard Arnold, dan berkomitmen untuk pengambilalihan dengan tawaran Qatar yang menjadi favorit saat ini.
Advertisement
Alasan Sir Jim Ratcliffe Ingin Beli Manchester United
Ratcliffe menunjukkan keengganannya untuk membayar lebih dari peluang untuk Manchester United dalam sebuah wawancara dengan Wall Street Journal. “Apa yang tidak ingin Anda lakukan adalah membayar harga yang tak masuk akal untuk sesuatu karena Anda kemudian menyesalinya,” ujar dia.
Dalam wawancara yang sama, Ratcliffe juga mengatakan minat untuk membeli Manchester United murni memenangkan sesuatu dan menyebut klub sebagai aset komunitas, bukan aset keuangan.
Di sisi lain, Qatar telah mengusulkan pembelian 100 persen dari Manchester United dan berjanji untuk melunasi utang yang menumpuk di klub dengan pembelian leverage kontroversial oleh Glazer pada 2005.
Sebaliknya, Ratcliffe mengisyaratkan niat untuk akuisisi saham mayoritas dengan membeli kepemilikan saham Galzer yang saat ini mencapai 69 persen.
Kritikus mengatakan, tawaran Qatar itu seperti mirip yang dilakukan di Manchester City, Paris St Germain dan Newcastle dengan Sheikh Jassim, anggota keluarga penguasa negara dan putra mantan perdana menteri. Tuduhan terhadap penawaran yang dilakukan investor Qatar adalah sebagai salah satu cara untuk memperkuat citra globalnya dan mengalihkan perhatian dari catatan hak asasi manusia.
Calon Pembeli MU Ancam Mundur Tarik Penawaran, Ini Alasannya
Sebelumnya, Sir Jim Ratcliffe menyatakan keengganan mengeluarkan uang lebih banyak dalam proses pembelian Manchester United (MU). Sebab, dia tidak ingin menyesal di masa depan.
"Bagaimana Anda menentukan harga sebuah lukisan? Bagaimana Anda menentukan harga sebuah rumah? Semua tidak melulu tergantung berapa biaya untuk melukis atau membangun rumah," ungkap Ratcliffe dikutip Wall Street Journal.
"Yang jelas kita tidak semua mau adalah membayar harga tinggi untuk sesuatu. Karena di masa depan Anda bakal menyesal," sambungnya.
Jim Ratcliffe, yang dikenal sebagai pendukung MU, menyatakan motivasinya memiliki klub berbasis Old Trafford itu adalah mengembalikan kejayaan.
"Minat kami hanya sebatas menjadi juara. MU adalah aset komunitas, bukan finansial. Sebab, segala sesuatu yang berbau olahraga melibatkan emosi," kata Ratcliffe.
Pemilik MU yakni keluarga Glazer mengungkapkan niat mencari investor pada November 2022. Mereka membuka opsi terhadap kedatangan penanam modal minoritas atau menjual penuh klub.
Keluarga Glazer meminta harga enam miliar pounds. Namun, harga itu dianggap terlalu tinggi dan tidak masuk akal di tengah situasi ekonomi dunia yang sulit. Dalam tawaran awalnya, Ratcliffe dan calon pembeli lain yakni Sheikh Jassim bin Hamad Al Thani dari Qatar dilaporkan cuma berkisar 4,5 miliar poundsterling.
Advertisement