Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan meminta masyarakat tidak menimbun kebutuhan pokok selama bulan Ramadhan hingga lebaran nanti. Sebab, dampak dari penimbunan tersebut kelangkaan barang yang menyebabkan melambungnya harga.
Â
Baca Juga
"Kalau berlebihan nyetok sembakonya, ditimbun harga seenak-enaknya, hati-hati ada Satgas," ujar Zulkifli saat mengunjungi Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).
Berdasarkan pantauan pasar hari ini, harga telur mengalami kenaikan harga menjadi sekitar Rp30.000 per kg. Pada kondisi normal, harga telur mencapai Rp27.000-Rp28.000 per kg.
Advertisement
Kenaikan harga tersebut menurut Zulkifli masih di batas wajar. Hal ini disebabkan konsumsi telur oleh masyarakat selama bulan Ramadan meningkat dari bulan-bulan lainnya.
"Karena ini bulan puasa biasanya telur itu sehari 1 jadi mintanya banyak yah naik sedikit biasanya Rp27.000-Rp28.000 yah naik sedikit 5 persen. Itu masih oke. Tentu kalau berlebihan kita akan cek dan sita," ungkapnya.
Komoditas Pangan yang Naik Harga
Zulkifli juga mendapati komoditas yang mengalami kenaikan yaitu bawang merah, dan ayam potong. Untuk ayam potong, jika harga sebelumnya adalah Rp36.000 per ekor, menjadi Rp38.000 per ekor.
Tingginya harga juga terjadi pada beras. Zulkifli tidak menampik harga beras di pasar saat ini masih tinggi. Untuk itu, ia memastikan operasi pasar akan terus dilakukan oleh instansi terkait seperti Kementerian Perdagangan, Bulog, dan Badan Pangan Nasional.
"Memang demikian (harga beras tinggi) oleh karena itu Bulog operasi pasar terus sehingga, lagi panen beli terus. Kalau bulog beli mahal jual murah, kan fungsinya stabilisasi harga," pungkasnya.
Mendag Pastikan Harga Pangan Terkendali Selama Ramadan
Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memastikan kenaikan harga bahan pangan bisa tetap dikendalikan. Mengingat adanya tren kenaikan harga saat ramadan ini untuk beberapa harga pangan.
Diketahui, beberapa bahan pangan mengalami kenaikan seperti telur ayam ras yang sempat menyentuh Rp 29.000 per kilogram. Kemudian, daging ayam hingga bawang-bawangan yang merangkak naik.
Menurut Mendag Zulkifli, kenaikan harga ini wajar terjadi karena meningkatnya permintaan dari konsumen. Namun, poin pentingnya adalah kenaikannya bisa dikendalikan.
"Harga kalau bulan suci Ramadan naik. Cuma naiknya ini akan kita kendalikan agar jangan sampai melebihi kemampuan daya beli masyarakat," ujarnya dalam Inspirato Sharing Session Liputan6.com, Jumat (31/3/2023).
Salah satu upaya mengendalikan harga itu, kata dia, bisa dengan memastikan stok komoditas pangan itu tercukupi. Mendag Zulkifli mengklaim kalau stoknya kali ini tengah berlimpah.
"Karena memang setiap lebaran, karena permintaannya banyak ya hukumnya dagang pasti adanya (harga) naik. Yang penting stoknya cukup, stoknya berlebih dan kenaikan itu bisa dikendalikan," sambung Mendag.
Advertisement
Stok Cukup
Lebih lanjut, Ketua Umum PAN ini juga memastikan kalau stok bahan pangan masih dalam keadaan yang cukup. Menurutnya, masih bisa menanggulangi kenaikan permintaan yang terjadi.
Sehingga, harga di pasaran tidak terpengaruh signifikan akibat minimnya stok akibat kenaikan permintaan.
"Cukup, barangnya ada. Jadi bapak ibu masyarakat yang melaksanakan puasa menjelang lebaran, barang bahan pokok tersedia cukup, stoknya banyak," imbau dia.