Liputan6.com, Jakarta Kepala Badan Pangan Nasional (Bapanas/NFA) Arief Prasetyo Adi menegaskan impor beras yang dilakukan bukan untuk menjatuhkan harga di tingkat petani. Menurutnya, impor beras tersebut merupakan langkah terukur.
Arief menjelaskan, hingga Februari 2023, telah masuk sebanyak 492.863 ton beras dari berbagai negara ke Indonesia. Ini merupakan penugasan pemerintah kepada Perum Bulog tahun 2022 untuk pemenuhan Cadangan Beras Pemerintah (CBP).
Baca Juga
Informasi, Bulog mendapat penugasan untuk mengimpor beras dari Thailand, Vietnam, hingga Myanmar sekitar 500.000 ton tahun lalu. Realisasinya kedatangannya, dikejar hingga Februari 2023, mengingat mulai Maret 2023, Bulog perlu mementingkan penyerapan dari hasil panen petani lokal.
Advertisement
"Meskipun dilaksanakan impor, dapat kami sampaikan bahwa harga di tingkat petani juga masih sangat baik," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4/2023).
"Jadi kami sampaikan bahwa ini adalah importasi yang terukur, ketua. Tidak membabi buta untuk menjatuhkan (harga di petani) juga," sambung dia.
Dia juga menjelaskan, kalau stok beras CBP yang dikuasai Bulog sebanyak 245.233 ton. Angka ini mengacu pada stok per 31 Maret 2023 lalu.
Â
Serap 8.000 Ton
Ditemui terpisah, Direktur Supply Chain Bulog Mokhamad Suyamto menjelaskan saat ini penyerapan beras oleh Bulog sudah terus meningkat. Dari sebelumnya 5.000 ton per hari, menjadi 8.000 ton per hari.
"Serapan dalam negeri sudah meningkat. Ini terus kita lakukan penyerapan. Khususnya dari Jabar, Jatim, DKI dan NTB," ujar dia di Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023) pagi.
Dia juga menjelaskan dengan penyerapan yang dilakukannya, stok Cadangan Beras Pemerintah (CPB) yang dikuasai Bulog sudah mencapai 340 ribu ton. Sebelumnya, sudah digunakan dan tersisa 220 ribu ton.
"Semoga terus bertambah, karena kita juga terus menyerap produksi dalam negeri," urainya.
Â
Advertisement
Operasi Pasar
Diberitakan sebelumnya, harga beras di pasaran tengah mengalami kenaikan, bahkan ada yang dijual Rp 14.000 per kilogram. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan menilai kenaikan harga itu karena momen bulan suci Ramadan, ditambah dengan sentimen stok beras yang dikuasai Perum Bulog.
Menurut pantauannya, harga beras premium berkisar antara Rp 12.500 sampai Rp 14.000 per kilogram di pasaran. Sementara, beras Bulog dipatok dengan harga Rp 9.450 per kilogram dengan kemasan 5 kilogram.
Salah satu pedagang pasar mengeluhkan kalau harga beras yang berlaku saat ini merupakan yang tertinggi dari sebelumnya. Mendag Zulkifli pun mengakui adanya kenaikan harga tersebut.
"Yah iya memang demikian (ada kenaikan). Oleh karena itu Bulog operasi pasar terus sehingga stoknya gak banyak," ujarnya usai mengunjungi Pasar Rawamangun, Jakarta Timur, Senin (3/4/2023).
Â
Serap Hasil Petani
Sebagai langkah mengendalikan harga, Bulog terus melakukan penyerapan dari hasil panen petani di berbagai daerah. Tujuannya untuk mengembalikan lagi stok yang sudah digunakan untuk operasi pasar, harapannya bisa juga ikut mengendalikan harga di pasaran.
"Oleh karena itu lagi dipenuhi lagi, lagi panen beli terus, karena kalau Bulog itu belinya lebih mahal jual murah. Kan fungsinya stabiliasasi harga," tegasnya.
"Maka untuk menurunkan harga kan, barangnya harus banyak, itulah tugasnya Bulog," sambung Mendag Zulkifli.
Advertisement