Liputan6.com, Jakarta Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, 123,8 juta penduduk Indonesia akan bergerak saat musim Lebaran. Maka dari itu, ia mengeluarkan strategi kebijakan pengaturan mobilitas pada masa mudik Lebaran 2023.
"Pengaturan dari mobilitas ini harus kita lakukan dengan stakeholder, (salah satunya) dengan polisi sangat intensif," kata Menhub Budi dalam raker Komisi V DPR RI bersama Menteri PUPR, dikutip Selasa (4/4/2023).
Baca Juga
Di moda transportasi umum, Kemenhub akan melakukan koordinasi secara intensif dengan stakeholder, mempersiapkan posko monitoring angkutan Lebaran 2023 pada simpul transportasi dan tempat strategis, dan melakukan ramp check serta perbaikan sarana dan prasarana yang digunakan untuk mudik.Â
Advertisement
Adapun implementasi OR code SATUSEHAT (PeduliLindungi) pada seluruh fasilitas transportasi umum, dan melakukan sosialisasi secara intensif kepada petugas dan masyarakat kebijakan penyelenggaran layanan transportasi, aspek keselamatan dan keamanan transportasi serta himbauan / pengawasan Prokes Kesehatan.
Sementara pada moda transportasi darat, akan dilakukan manajemen dan rekayasa lalu lintas pada simpang, ruas jalan baik jalan tol dan non tol, juga memfasilitasi mudik gratis untuk pemotor untuk menekan angka kecelakaan lalu lintas.
"Pembatasan angkutan barang bahan galian (tanah, pasir, batu), bahan tambang, dan bahan bangunan- bersama TNI, POLRI, Pemda dan pihak terkait akan melakukan rekayasa lalu lintas apabila diperlukan, khususnya di ruas rawan kemacetan, pasar tumpah, penambahan Rest Area dan memastikan pasokan BBM di jalur utama yang digunakan," sambungnya, serta menambah rest area.
Angkutan Udara
Pada moda udara, ada dilakukan penambahan kapasitas angkutan udara dan optimalisasi slot time sesuai dengan demand, dan pemberlakuan tarif angkutan udara sesuai dengan ketentuan.
"Udara relatif terkendali, Insya Allah, dan (moda) laut kita juga akan mengadakan (persiapan) mudik," terangnya.
Kemudian untuk moda laut, ada peningkatan kapasitas dan optimalisasi armada pada seluruh daerah terutama ruas dengan jumlah penumpang tinggi (Wilayah Indonesia Tengah; Makassar, Balikpapan, Bau-bau).
"Updating informasi jadwal ketersediaan - kedatangan dan keberangkatan kapal," papar Menhub.
Selanjutnya pada moda transportasi Kereta Api, dilakukan mnitoring sarana, prasarana, dan keselamatan, Inspeksi Bersama, Rampcheck, Penambahan Perjalanan, dan antisipasi gangguan.
123,8 Juta Warga Mudik Lebaran 2023, Terbanyak Pakai Mobil Pribadi
Dalam kesempatan itu, Menhub Budi Karya Sumadi juga mengungkapkan bahwa jumlah pemudik di musim mudik Lebaran 2023 akan tumbuh signifikan karena perekonomian tumbuh positif di 5,3 persen, dan tidak adanya larangan mobilitas masyarakat.
"Satu bulan sebelumnya bahkan kita melakukan survey bahwa 45,8 persen atau 123,8 juta jumlah dari penduduk Indonesia akan bergerak saat musim Lebaran. Ini meningkat 44 persen," katanya.
Paparan Menhub juga menunjukkan, 18,3 warga Jabodetabek akan mudik. Jumlah itu menandai kenaikan 27,97 persen dibandingkan musim Lebaran 2022.
Selain itu, Menhub Budi juga mengungkapkan, moda barat akan menjadi moda transportasi yang dominan, 75 persen dibandingkan moda transportasi lainnya.Â
Segmentasi per moda mobilitas Lebaran Nasional menunjukkan, mobil pribadi menjadi moda transportasi pilihan tertinggi pada libur Lebaran, mencapai 22,7 persen.
"Disini keliatan banget mobil pribadi dominan, kita harus melakukan upaya yang maksimal di Tol Cipali," ungkap Menhub.
"Kita sampaikan bahwa jumlah pemudik yang paling banyak itu menuju Jawa Tengah, dan daerah asal dari Jawa Timur paling banyak," bebernya.
"Dari kondisi ini ini kita lihat bahwa tol Trans Jawa itu (pilihan utama jalur mobil terbanyak, sebesar 33,53 persen)," tambah Menhub.
Advertisement
Prediksi Tujuan
Menhub Budi Karya Sumadi juga memaparkan prediksi provinsi tujuan dan asal serta jalur utama mobilitas Lebaran 2023.
Jawa Tengah menjadi daerah tujuan mudik terbanyak, sebesar 26,45 persen (32,75 juta orang), diikuti Jawa Timur 19,87 persen (24,60 juta orang), Jawa Barat 16 73 persen (20,72 juta orang), Jabodetabek 6,52 persen (8,07 juta orang), dan DIY 4,78 persen (5,9 juta orang).
Adapun 5 daerah asal warga Indonesia terbanyak untuk mudik yaitu Jawa Timur 17,1 persen (21,2 juta orang), Jawa Tengah 15,1 persen (18,7 juta orang), Jabodetabek 14,8 persen (18,3 juta orang), Jawa Barat 12,1 persen (14,9 juta orang), dan Sumatera Utara 3.6 persen (4.4 juta orang).
Kemudian ada 5 kota tujuan terbanyak yang diprediksi pada libur Lebaran 2023 sebagai berikut :
- Kab. Bandung 2,24Â persen
- Kab. Garut 1,84 persen
- Kab. Bogor 1,62Â persen
- Kab. Malang 1,60 persen
- Kab. Banyumas 1,56Â persen
Daftar 6 Ruas Tol Dioperasikan Fungsional saat Mudik Lebaran 2023
Sejumlah ruas tol dipersiapkan agar bisa dibuka secara fungsional selama arus mudik dan arus balik Lebaran 2023. Sebanyak 6 di antaranya berada di titik krusial, yakni jalan Tol Japek II Selatan, Tol Solo-Yogyakarta, Akses Tol Cipularang Km 99, Akses Tol Padaleunyi Km 149, Tol Pasuruan-Probolinggo Paket 4A, dan Tol Bocimi Seksi 2.
Jalan Tol Jakarta-Cikampek atau Japek II Selatan sendiri dipersiapkan PT Jasa Marga (Persero) Tbk untuk dibuka fungsional pada arus balik Lebaran. Ruas tol ini akan dimanfaatkan jika volume lalu lintas ke arah Tol Japek eksisting saat arus balik melampaui kapasitas yang ada.
Corporate Communication & Community Development Group Head Jasa Marga, Lisye Octaviana mengatakan, Tol Japek II Selatan bakal difungsikan dengan dua opsi rute.
Pertama, pengguna bisa melintasi Segmen Sadang-Kutanagara sepanjang 8,5 km dengan rute keluar dari jalan industri, dan masuk kembali melalui gerbang tol (GT) Karawang Barat di Tol Japek.
"Opsi kedua, bisa mengambil rute Sadang-Taman Mekar sepanjang 28,5 km dengan keluar dari Jalan Raya Pangkalan dan masuk kembali melalui GT Karawang Barat," jelasnya di Jasa Marga Tollroad Command Center, Jatiasih, Bekasi, Senin (3/4/2023). Â
Tol Solo-Yogyakarta
Selain Tol Japek II Selatan, Jasa Marga juga menyiapkan tiga akses tambahan lain, yakni ruas Tol Solo-Yogyakarta, Akses Tol Cipularang Km 99, dan Akses Tol Padaleunyi Km 149.
Untuk Tol Solo-Yogyakarta, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menyatakan, Seksi 1.1 Solo-Klaten akan difungsionalkan sepanjang 6 km untuk mendukung arus mudik Lebaran 2023.
"Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo akan terhubung dengan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen dan Jalan Tol Semarang-Solo. Sehingga akan membentuk segitiga emas yang dapat meningkatkan perekonomian dan konektivitas wilayah, khususnya Jogja, Solo, dan Semarang (Joglosemar)," kata Menteri Basuki dalam kunjungan lapangannya ke proyek Tol Solo-Yogyakarta, Senin (3/4/2023).
Direktur Jenderal Bina Marga Kementerian PUPR Hedy Rahadian menjelaskan, pembangunan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-NYIA Kulonprogo dengan total panjang 96,57 km dilaksanakan bersama dengan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Jogjasolo Marga Makmur. Seksi 1 Kartasura-Purwomartani sepanjang 42,38 km terbagi menjadi Paket 1 Solo-Klaten (22,30 km) dan Paket 2 Klaten-Purwomartani (20,08 km).
"Saat ini, progres konstruksi Seksi 1.1 telah mencapai 50,15 persen. Sehingga dapat difungsionalkan sepanjang 6 km yang terdiri dari konstruksi rigid 4 km dan lean concrete 2 km pada mudik lebaran 2023 nanti," terang Hedy.
Fungsional Seksi 1.1 untuk arus mudik lebaran nanti direncanakan menggunakan 1 jalur dan 2 lajur bagi kendaraan golongan I, dengan waktu penggunaan jalur pada pukul 07.00-17.00 WIB atau sesuai pengaturan Korlantas. Terdapat 3 Posko Pengamanan Jalur Lebaran di Exit Tol Colomadu (Sta. 0+600), Pintu Keluar Sawit (Sta. 6+100), dan traffic light Bangak.
Kemudian, untuk Seksi II Purwomartani - Gamping sepanjang 23,43 km juga terbagi menjadi 2 paket, yaitu Paket 2.1 Purwomartani-Monjali (9,43 Km) dan Paket 2.2 Monjali-Gamping (14 Km) yang ditargetkan selesai konstruksi pada 2025. Khusus untuk Purwomartani hingga Maguwoharjo (3,63 Km) dan Trihanggo hingga Junction Sleman (3,25 Km) ditargetkan selesai konstruksi pada 2024.
Selanjutnya, untuk Seksi III Gamping-Purworejo sepanjang 30,77 Km terbagi menjadi Paket 3.1 Gamping-Wates (17,45 Km) dan Paket 3.2 Wates - Purworejo (13,32 Km). Saat ini, Seksi II dan III masih dalam tahap persiapan pekerjaan fisik dengan target selesai pada kuartal IV 2025.
Advertisement