Sukses

Amazon PHK 100 Karyawan

Amazon melakukan PHK terhadap sekitar 100 karyawan di divisi video game-nya.

Liputan6.com, Jakarta Satu lagi perusahaan raksasa dunia mengambil langkah yang mengejutkan. Amazon memutuskan melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada sekitar 100 karyawan di divisi video game.

Kabar mengenai PHK itu bocor dari sebuah memo kepada staf oleh seorang eksekutif yang mengawasi unit tersebut.

Melansir CNBC International, Rabu (5/4/2023) PHK di Amazon termasuk pada karyawan di grup Game Growth, studio game Amazon di San Diego, dan Prime Gaming, penawaran yang ditargetkan untuk anggota program loyalitas andalan platform tersebut, menurut keterangan Christoph Hartmann, wakil presiden Amazon Games, dalam memo tersebut.

"Beberapa staf juga telah dipindahkan ke proyek lain yang sesuai dengan fokus strategis kami," ungkap Hartmann.

"Tidak pernah ada cara yang menyenangkan untuk berbagi berita semacam ini, tetapi kami berkomitmen untuk memperlakukan karyawan kami yang terkena dampak dengan empati dan rasa hormat, dan akan mendukung mereka dengan menawarkan uang pesangon, tunjangan asuransi kesehatan, layanan outplacement, dan pembayaran waktu untuk pencarian kerja mereka," katanya dalam memo itu.

Pemangkasan terbaru terjadi karena CEO Amazon Andy Jassy telah beralih untuk mengendalikan biaya di seluruh perusahaan.

Bulan lalu, Jassy mengumumkan Amazon akan memberhentikan 9.000 karyawan, di atas putaran PHK sebelumnya yang berjumlah lebih dari 18.000 orang.

Perusahaan juga telah memberlakukan pembekuan perekrutan tenaga kerja korporatnya, dan telah menutup beberapa proyek eksperimental, seperti layanan telehealth.

Pada Selasa sore (4/4), Amazon mulai memberi tahu staf bahwa mereka diberhentikan saat melaksanakan rapat dengan divisi sumber daya manusia, menurut salah satu karyawan Amazon yang terpengaruh PHK.

2 dari 3 halaman

Amazon PHK Lagi 9.000 Karyawan, AWS dan Twitch Juga Dipangkas

Diwartakan sebelumnya, raksasa ritel online asal Amerika Serikat, Amazon berencana memangkas 9.000 pekerjanya dalam upaya menghemat biaya.

Melansir BBC, Selasa (21/3/2023) Amazon yang mempekerjakan 1,5 juta orang di seluruh dunia, mengatakan PHK akan berdampak terutama di bidang-bidang termasuk komputasi awan dan periklanan.

CEO Amazon, Andy Jassy mengatakan bahwa PHK itu merupakan "keputusan sulit" tetapi akan menjadi jalan yang terbaik bagi perusahaan dalam jangka panjang.

Dalam beberapa tahun terakhir, sebagian besar area bisnis Amazon telah menambahkan posisi. "Namun, mengingat ekonomi yang tidak menentu di mana kami berada, dan ketidakpastian yang ada dalam waktu dekat, kami telah memilih untuk lebih merampingkan biaya dan jumlah karyawan kami," lanjutnya.

"Kepada mereka yang terkena dampak pengurangan ini, saya ingin berterima kasih atas pekerjaan yang telah Anda lakukan atas nama pelanggan dan perusahaan," tutur Jassy.

Namun, Amazon tidak mengungkapkan karyawan di negara mana yang akan terdampak PHK tetapi mengatakan posisi akan ditutup dalam beberapa pekan ke depan.

Sejak bulan Januari 2023, platform ritel yang didirikan miliarder Jeff Bezos itu telah melakukan PHK terhadap 18.000 karyawan. 

Area bisnis Amazon lainnya yang akan mengalami pemangkasan adalah Twitch, platform streaming langsung untuk konten game dan musik yang dibeli Amazon seharga USD 1 miliar pada tahun 2014.

PHK di Twitch terjadi selang beberapa hari Emmett Shear mengumumkan dia akan mengundurkan diri sebagai chief executive officer Twitch setelah 16 tahun menjabat.

3 dari 3 halaman

Pandemi Usai, Penjualan Amazon Melambat

Seperti banyak raksasa teknologi lainnya, Amazon mengalami ledakan penjualan selama pandemi ketika pelanggannya menghabiskan sebagian besar wwktu mereka di rumah.

Tetapi baru-baru ini penjualannya melambat karena konsumen membelanjakan lebih sedikit karena krisis biaya hidup.

Perusahaan teknologi lain, termasuk Google dan induk Facebook Meta, juga telah bergulat dengan cara menyeimbangkan langkah-langkah pemotongan biaya dengan kebutuhan untuk tetap kompetitif.

Meta, yang juga memiliki Instagram dan WhatsApp, pekan lalu mengumumkan rencana untuk memangkas 10.000 pekerjaan.