Sukses

Tinjau Bazar Pasar Murah, Zulkifli Hasan Borong Beras dan Minyakita

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memborong beras dan Minyakita di pasar murah, Jakarta Timur. Dua komoditas tersebut dibagikan ke sejumlah warga.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan memborong beras dan Minyakita di pasar murah, Jakarta Timur. Dua komoditas tersebut dibagikan ke sejumlah warga.

"Kita bazar sama Walikota untuk membantu agar masyarakat dapat harga barang kebutuhan pokok yang murah," kata Zulkifli Hasan, Rabu (5/3).

Dalam kesempatan itu, 8 karton Minyakita dibagikan kepada warga. Kemudian, politikus PAN itu juga membeli 50 pack beras SPHP Bulog berukuran 5 kg yang dijual di stan Indomaret .

"Total 250 kg yang dibeli. Harga per 5 kg Rp47.000," ujar petugas Indomaret tersebut.

Selain memborong komoditas beras dan minyak, Zulkifli juga menyambangi beberapa stan pelaku UMKM. Setiap stan, Zulkifli membagi-bagikan uang Rp200.000.

"Iya alhamdulillah dibagi Rp200.000," ucap penjual takjil.

Sementara itu peserta bazar berasal dari ritel modern Indomaret, Bulog, Food Station, serta usaha kecil, mikro, dan menengah (UMKM) masyarakat sekitar. Pada bazar ini dijual berbagai bahan pokok dengan harga terjangkau.

Barang pokok yang dijual di antaranya bawang putih kating dijual dengan harga Rp25.000/kg, minyak goreng Minyakita Rp14.000/liter, tepung terigu Rp12.000/kg, gula pasir Rp13.500/kg, minyak goreng kemasan premium Rp32.500/2 liter, serta beras medium Bulog Rp47.000/5 kg.

Selain itu, dijual paket bapok dengan harga Rp65.000 yang berisi gula pasir 1 kg, minyak goreng 1 kg, serta beras medium 2,5 kg.

Pada kegiatan ini, Zulkifli kembali mengimbau pedagang barang pokok untuk mengambil untung sewajarnya dan tidak menimbun stok.

"Seluruh pasar di Indonesia kita cek dengan bekerja sama sama dengan Satgas Pangan. Hati-hati kalau ada yang menimbun stok, barangnya langsung disita Satgas. Jadi, kita minta ambil untung secara wajar," kata dia.

2 dari 3 halaman

Harga Daging Melambung Jelang Lebaran, Mendag: Yang Naik Cuma Daging Has

Harga daging mengalami kenaikan di pertengahan bulan Ramadan. Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan mengatakan, kenaikan harga hanya terjadi pada daging has, atau dikenal dengan tenderloin.

Dia mengatakan daging sapi dengan kualitas premium berada di angka Rp140.000 per kg sementara harga daging sapi standar Rp120.000 per kg.

Enam+02:48VIDEO: Benarkah Kerja 4 Hari Sepekan Bisa Lebih Bahagia? "Naik sedikit Rp5.000 jadi Rp140.000, tapi yang has, kalau yang biasa Rp120.000," kata Zulkifli saat meninjau pelaksanaan pasar murah di Jakarta Timur, Rabu (15/3).

Dia memastikan jelang lebaran tahun ini harga sejumlah komoditas mengalami penurunan seperti beras, cabai, bawang, dan telur. Untuk memastikan agar harga tetap stabil jelang lebaran Kementerian Perdagangan akan secara rutin melakukan peninjauan pasar.

"Semua turun, beras turun, bawang turun, telur turun, ayam turun harganya, bawang turun," ungkapnya.

Di hari yang sama, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meninjau langsung harga dan ketersediaan sejumlah komoditas pangan di Pasar Johar Baru, Jakarta Pusat. Peninjauan tersebut dilakukan menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah.

"Iya ini kan mendekati Lebaran, saya dan Pak Menteri Perdagangan ingin mengecek yang pertama stoknya, kemudian yang kedua harganya," ujar Jokowi dalam keterangannya usai peninjauan di Pasar Johar Baru, Rabu (5/3).

 

3 dari 3 halaman

Ketersediaan Pangan

Jokowi menyebut, ketersediaan sejumlah komoditas pangan yang ada di Pasar Johar Baru saat ini masih terkendali. Sedangkan untuk harga, mayoritas komoditas pangan sudah mengalami penurunan harga.

Dia mengapresiasi terjadinya penurunan harga sejumlah komoditas pangan. Menurutnya, hal tersebut sesuai dengan hasil pemantauan Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat terjadinya inflasi.

"Ini bagus dalam posisi mau Lebaran tapi harga-harga turun. Itu yang saya lihat," ucapnya.

Lebih lanjut, Jokowi berharap, penurunan harga sejumlah komoditas pangan dapat meningkatkan daya beli masyarakat menjelang Hari Raya Idulfitri 1444 Hijriah. "Yang jelas harga banyak yang turun, yang bagus di situ, sehingga akan memperkuat daya beli rakyat karena harganya turun," tandasnya.