Liputan6.com, Jakarta - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dan Kementerian Sosial (Kemensos) kembali berkolaborasi menyediakan rumah susun alias Rusun Sentra Mulya Jaya di Jakarta.
Rusun setinggi 5 lantai dan 93 unit hunian tersebut diperuntukkan bagi masyarakat Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS) dengan biaya sewa hanya Rp 10.000 per bulan.
Baca Juga
Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto mengatakan, kepemilikan rumah masih jadi fokus utama yang terus berprogres agar segera tertuntaskan. Backlog akan rumah yang layak huni jadi tugas sekaligus tantangan, seperti diamanatkan dalam UU Nomor 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Permukiman.
Advertisement
"Ketersedian akan perumahan merupakan indikator utama tingkat kesejahteraan masyarakat. Adapun sasaran utama kebijakan penyediaan perumahan tentunya adalah masyarakat berpendapatan rendah (MBR)," ujar Iwan dikutip dari keterangan tertulis, Sabtu (8/4/2023).
Â
Pembangunan Rusun Sentra Mulya Jaya dilaksanakan oleh Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan (BP2P) Jawa I Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR di atas lahan seluas 21.843 meter persegi. Punya luas bangunan 8.367 meter, rusun tersebut total memiliki 93 unit hunian, terdiri atas 91 unit standar dan 2 unit untuk difabel.
Menteri Sosial Tri Rismaharini mengungkapkan, pembangunan rusun ini sangat diperlukan masyarakat PPKS agar mereka tidak tinggal di kawasan kumuh maupun kolong-kolong jembatan. Oleh karena itu, dirinya meminta bantuan Menteri PUPR untuk dapat membangun Rusun yang layak huni dan berkualitas.
Kemensos juga telah melengkapi unit hunian dengan peralatan kebersihan, kompor dan ada perpustakaan serta tempat bermain untuk anak-anak. Para penghuni juga mendapatkan pelatihan dan bantuan agar mereka bisa memiliki usaha dan meningkat kesejahteraannya.
"Rusun ini sangat bagus dan bisa menjadi tempat tinggal bagi masyarakat kurang mampu dan yang penting adalah tidak boleh dipindahtangankan. Sebab biaya murah sekali sewanya hanya Rp 10.000 perbulan. Sehingga bisa membantu masyarakat agar bisa meningkat perekonomiannya," tuturnya.
Kementerian PUPR Resmikan Rusun STAI Mempawah Senilai Rp 16,5 M di Kalbar
Sebelumnya, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) telah meresmikan Rumah Susun (Rusun) Kampus Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Mempawah senilai Rp 16,5 miliar di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat
Rusun yang dibangun satu tower setinggi tiga lantai tersebut memiliki 43 unit hunian tipe 24, dilengkapi dengan meubelair di dalamnya, serta mampu menampung 170 mahasiswa.
"Kami berharap melalui pembangunan Rusun ini, mahasiswa bisa belajar tinggal di hunian vertikal dan fokus belajar dan menuntut ilmu di bangku kuliah," ujar Direktur Jenderal Perumahan Kementerian PUPR Iwan Suprijanto dalam keterangan tertulis, Minggu (1/1/2023).
Iwan menyatakan, saat ini Kementerian PUPR terus mendorong pembangunan hunian vertikal termasuk untuk generasi muda. "Hal tersebut dilaksanakan agar mereka bisa belajar di hunian vertikal sekaligus mengoptimalkan pemanfaatan lahan yang ada," imbuhnya.
Sementara Direktur Rumah Susun Direktorat Jenderal Perumahan Kementerian PUPR, Aswin Grandiarto Sukahar menjelaskan, proses pembangunan Rusun STAI Mempawah ini telah rampung 100 persen dan siap digunakan sebagai asrama mahasiswa untuk mendukung aktivitas belajar mengajar di kampus.
Berdasarkan data milik Direktorat Jenderal Perumahan, Rusun STAI Mempawah dibangun di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah HIlir. Rusun yang dibangun satu tower setinggi tiga lantai tersebut memiliki 43 unit hunian tipe 24 dan dilengkapi dengan meubelair di dalamnya.
Advertisement
Kontraktor Pelaksana
Adapun Kontraktor Pelaksana pembangunan Rusun STAI Mempawah adalah PT Metro Kreasi Indo Teknik dan Konsultan Manajemen Konstruksi PT Fini Rekayasa Konsultan, melalui skema kerja sama operasi (KSO), dengan PT Bahtra Jasa Konsultan Teknik dan PT Artha Teknik Persada.
Waktu pembangunan Rusun dilakukan secara kontrak tahun jamak atau multi years contract (MYC), sejak 7 April 2021 hingga 31 Juli 2022.
"Pembangunan Rusun ini menelan biaya pembangunan Rp 16,5 miliar serta mampu menampung 170 mahasiswa. Rusun juga dilengkapi dengan sejumlah fasilitas seperti air bersih dan setiap kamar dilengkapi dengan kamar mandi," jelas Aswin.
 Â