Liputan6.com, Jakarta Penipuan berkedok lamaran kerja masih banyak terjadi seiring makin mudahnya mencari kerja berkat kemajuan teknologi seperti internet. Modus penipuan kerja pun semakin beragam bentuknya. Agar tidak jadi korban lowongan palsu, kenali ciri lowongan kerja palsu dikutip dari KitaLulus!
Ciri-ciri Lowongan Kerja Palsu
Mendapatkan panggilan wawancara pasti hal yang membahagiakan. Tapi, kamu perlu hati-hati dan waspada juga, karena modus lowongan kerja palsu semakin beragam.
Baca Juga
Perhatikanlah ciri-ciri berikut ini yang biasa digunakan oleh oknum penipu!
Advertisement
1. Persyaratan Menjadi Karyawan Terlalu Mudah dan Umum
Persyaratan menjadi hal penting saat perusahaan membuka lowongan. Sebuah lowongan yang baik dan benar akan menuliskan persyaratan dengan detail, mulai dari kualifikasi pendidikan spesifik, usia, keahlian, pengalaman kerja, dan lainnya.
Hal ini dilakukan untuk mendapatkan pelamar yang tepat dan memudahkan HRD untuk menyaring setiap CV.
Berbeda dengan modus lowongan kerja palsu yang biasanya mencantumkan persyaratan yang sangat umum, seakan semua orang bisa melamar dengan sangat gampang. Misalnya seperti berikut ini:
Pendidikan SMK Jurusan Apa SajaUsia Min. 18thnDomisili Jakarta dan SekitarnyaTidak Wajib Memiliki Pengalaman Sebelumnya
Nah, bila kamu menemukan lowongan kerja dengan persyaratan seperti poin-poin di atas, kamu patut waspada. Biasanya lowongan yang dibuka adalah untuk posisi admin atau staf, namun tidak disebutkan lebih detail lagi staf untuk bidang apa.
2. Menawarkan Gaji yang Menggiurkan
Tidak hanya mencantumkan persyaratan yang mudah, ciri lowongan kerja palsu juga biasanya akan mencantumkan gaji yang menggiurkan.
Dalam lowongan akan tercantum angka gaji yang menggiurkan di atas UMR tidak lupa juga dengan bonus dan banyak tunjangan. Mereka tidak segan-segan mencantumkan gaji Rp7-10 juta dengan bonus dan tunjangan yang beragam.
Namun sebelum kamu kepincut dengan tawar tersebut, sebaiknya kamu cari tahu dulu berapa kisaran gaji untuk posisi X sehingga kamu bisa lebih rasional.
Perlu kamu ketahui juga, biasanya perusahaan-perusahaan seperti Unilever, Chevron, atau perusahaan BUMN lainnya, sangat jarang yang mencantumkan gaji secara terang-terangan.
Bila kamu menemukan perusahaan-perusahaan besar yang membuka lowongan dengan mencantumkan gaji yang tidak masuk akal, sebaiknya jangan langsung tergiur.
3. Penggunaan Bahasa Tidak Formal
Ciri loker palsu yang satu ini bisa dengan mudah untuk kamu kenali. Lowongan kerja palsu biasanya menggunakan bahasa yang kurang formal. Tidak hanya itu, kamu juga bisa menemukan banyak typo atau kata yang tidak sesuai EYD.
Berbeda dengan lowongan asli yang dibuat dengan bahasa formal dan memperhatikan tata bahasa yang sesuai dengan EYD.
4. Mencatut Nama Perusahaan Besar
Untuk mencari korbannya, biasanya ciri lowongan kerja palsu mencatut nama perusahaan besar yang sudah terkenal. Tidak jarang mereka juga mengatakan bahwa mereka adalah penyalur kerja untuk perusahaan tersebut.
Ingat, jika kamu mendapatkan undangan wawancara kerja dari perusahaan besar, sebaiknya kamu pastikan lagi di website resmi perusahaan.
5. Alamat Kantor Tidak Jelas
Alamat lowongan kerja palsu biasanya tidak jelas atau menggunakan alamat kantor perusahaan lain.
Atau modus lainnya adalah alamat kantor dan alamat interview berbeda, misalnya alamat kantor di Jakarta Selatan, namun kamu diminta datang interview di Jakarta Utara.
Sebaiknya kamu gunakan Google Maps untuk membuktikan kebenaran alamat tersebut. Cara mudahnya kamu bisa kroscek dengan mencarinya di Google, cukup ketik “penipu + nama kantor”. Jika benar itu lamaran penipuan, akan banyak blog atau juga forum diskusi yang membahasnya.
6. Menggunakan Email dan Situs Gratis
Jika kamu mendapatkan undangan wawancara melalui email, perhatikan alamat email pengirim. Jika alamat email berbasis gratisan (misal @gmail, @yahoo, @hotmail) kamu sebaiknya tidak perlu menanggapi email tersebut.
Begitu juga dengan situs perusahaan, karena para penipu juga tidak segan membuat website duplikat.
Website resmi perusahaan biasanya akan menggunakan nama perusahaan dan akhiran .com atau .co.id, berbeda dengan situs lowongan kerja palsu yang menggunakan situs gratis seperti Blogspot, Wordpress, Weebly.
Perhatikan juga tampilan struktur website-nya, situs lowongan kerja palsu biasanya tampilannya tidak rapi dan berwarna warni. Berbeda dengan website resmi, tampilannya pasti rapi dan terstruktur.
Advertisement
7. Mencantumkan Semua Nama Kandidat yang Diundang
Undangan wawancara seharusnya bersifat personal, namun dalam lowongan kerja palsu justru semua nama kandidat dicantumkan terang-terangan.
Biasanya mereka memasukkan nama kandidat lengkap dengan identitas seperti nomor KTP serta alamat dan nomor tes palsu.
8. Lowongan Dikirim dalam Banyak Halaman
Lamaran kerja biasanya dikirim sebanyak dengan banyak halaman, bisa sampai tujuh atau lebih banyak lagi. Dari sini saja sudah aneh, karena untuk lamaran kerja asli tidak akan sepanjang itu.
Walau sudah setebal itu, dalam lamaran kamu tidak akan menemukan secara jelas posisi atau lowongan yang akan diseleksi. Deskripsi lebih detail justru untuk penjelasan yang tidak relevan atau tidak perlu disebutkan seperti alat tulis, berpakaian rapi, dll. Cap pada tanda tangan yang hanya berupa logo digital, bukan cap perusahaan asli.
9. Menyebar Lowongan Melalui SMS atau WhatsApp
Jika kamu mendapatkan lowongan dari SMS atau WhatsApp sebaiknya kamu perlu curiga bisa jadi itu penipuan. Apalagi di era internet seperti hari ini.
Contoh lowongan kerja palsu melalui SMS biasanya menggunakan nomor personal, dan di akhir pesan kamu akan diminta untuk merespons dengan membalas pesan tersebut.
Setelah kamu merespons, biasanya oknum penipu akan langsung menelpon untuk meminta data pribadi atau langsung menyuruh kamu datang ke lokasi tertentu untuk proses wawancara.
Modus Penipuan Lowongan Kerja
Salah satu modus lowongan kerja palsu yang yang biasa digunakan adalah meminta calon untuk membayar sejumlah uang yang dikatakan sebagai uang jaminan.
Uang jaminan tersebut sering digunakan sebagai alasan biaya training, biaya transportasi, hingga biaya administrasi. Oknum juga akan meyakinkan calon korbannya kalau uang tersebut akan diganti setelah kamu diterima.
Setelah kamu mentransfer biaya jaminan, kamu diminta datang ke tempat wawancara. Di sana kamu akan diwawancara namun wawancara tersebut adalah formalitas saja, esok harinya kamu diminta datang lagi untuk mengikuti training.
Training yang akan kamu ikuti juga tidak jelas, dan berisikan materi-materi motivasi kerja atau materi cara menjual produk. Lamanya training juga tidak jelas, oknum penipu akan memberikan alasan berbelit-belit ketika kamu menanyakan berapa lama training yang harus kamu ikuti.
Sampai mengikuti training beberapa hari kamu masih belum mengerti posisi apa yang akan kamu tempatkan nantinya.
Kebanyakan pada akhirnya, setelah menjalani training yang panjang, kamu berakhir tidak bekerja di perusahaan seperti yang tertera dalam undangan melainkan menjual sebuah produk. Uang jaminan yang dijanjikan akan kembali juga tidak dikembalikan.
Advertisement
Cara Menghindari Lowongan Kerja Palsu
Supaya kamu tidak terjebak dalam lowongan kerja palsu, ikuti beberapa tips singkat di bawah ini sebelum melamar pekerjaan.
1. Perhatikan Lowongan Pekerjaan yang Mau Kamu Lamar
Sebelum melamar pekerjaan, kroscek dulu beberapa hal, mulai dari nama perusahaan, alamat, dan juga bagaimana jejak digital perusahaan tersebut.
Tentu dengan bantuan internet, hal ini bukanlah hal yang sulit dilakukan.
2. Cek Langsung di Website Perusahaan
Agar tidak terjebak dengan lowongan palsu, kamu bisa cek secara langsung di website perusahaan. Biasanya perusahaan menyediakan menu karir, di situ bisa dilihat apakah perusahaan incaran mu sedang membuka lowongan pekerjaan atau tidak.
3. Melamar Di Situs Karir Resmi
Lamarlah pekerjaan di situs karir resmi. Saat ini situs karir resmi banyak dimanfaatkan perusahaan untuk membuka lowongan. Di sana kamu akan mendapatkan informasi lengkap berupa posisi yang sedang dibutuhkan, kualifikasi, bahkan dapat langsung mengirimkan CV.