Sukses

Selain PHK, McDonalds juga Potong Gaji Karyawan di AS

Pemangkasan upah di McDonald's merupakan salah satu langkah dari restrukturisasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Franchise makanan cepat saji ternama, McDonald's memotong paket gaji  pada sejumlah karyawannya di Amerika Serikat (AS). 

Pemangkasan upah ini merupakan salah satu langkah dari restrukturisasi yang mencakup PHK dan penutupan beberapa kantor McDonalds di AS.

Mengutip US News, Senin (10/4/2023) sebuah laporan menyebutkan bahwa jumlah karyawan McDonalds yang rencananya akan diberhentikan oleh perusahaan minggu ini akan mencapai ratusan orang.

Kabar mengenai pemangkasan gaji di McDonald's datang dari Wall Street Journal, mengutip sumber yang mengetahui masalah tersebut.

Diketahui bahwa, McDonald's sebelumnya telah mengatakan kepadabeberapa karyawannya terkait kesempatan tetap bekerja di perusahaan dengan pengurangan paket kompensasi, termasuk perubahan jabatan dan tunjangan seperti bonus dan hibah ekuitas.

PHK dan perubahan struktur di McDonald's memengaruhi karyawan di AS dan luar negeri, di kantor pusat perusahaan di Chicago serta lintas departemen termasuk pemasaran dan operasi, menurut laporan Wall Street Journal.

Namun, pihak McDonald's menolak mengomentari laporan pemangkasan gaji tersebut.

McDonald's, yang memiliki lebih dari 150.000 karyawan di seluruh perusahaan dan kantor lain , awal tahun ini mengatakan sedang meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sambil juga mengumumkan rencana untuk membatalkan atau "mengurangi prioritas" beberapa inisiatif.

2 dari 3 halaman

McDonalds Minta Karyawan WFH 3 Hari, Ada Rencana PHK

Diwartakan sebelumnya, McDonald's mengungkapkan akan menutup kantornya di Amerika Serikat (AS) pekan ini untuk sementara waktu. McDonald's juga bersiap untuk memberi tahu karyawan tentang PHK sebagai bagian dari restrukturisasi perusahaan.

Melansir CNBC International, Senin (3/4/2023) dalam sebuah pesan email internal kepada karyawan dan beberapa staf internasional, McDonalds meminta mereka untuk bekerja dari rumah mulai Senin (3/4) hingga Rabu (5/4) sehingga dapat memberikan keputusan kepegawaian secara virtual.

Namun, tidak diketahui secara jelas berapa jumlah karyawan McDonald's yang akan di-PHK.

"Selama minggu 3 April, kami akan mengomunikasikan keputusan penting terkait peran dan tingkat kepegawaian di seluruh organisasi,” kata perusahaan yang berbasis di Chicago itu dalam pesan yang dilihat oleh The Wall Street Journal.

McDonald's juga meminta karyawan untuk membatalkan semua pertemuan langsung dengan vendor dan pihak luar lainnya di kantor pusatnya, tambah laporan WSJ.

Sebelumnya, pada Januari 2023 McDonald's mengatakan bahwa mereka akan meninjau tingkat kepegawaian perusahaan sebagai bagian dari strategi bisnis yang diperbarui, yang dapat menyebabkan PHK di beberapa area dan ekspansi di tempat lain.

McDonald's diperkirakan akan mulai mengumumkan keputusan penting terkait PHK pada hari Senin (3/4).

3 dari 3 halaman

Elon Musk Masih Ingin McDonald’s Mau Dibayar Pakai Dogecoin

CEO Tesla, Spacex, dan Twitter Elon Musk kembali meminta agar perusahaan cepat saji McDonald’s menerima pembayaran Dogecoin. Hal ini sebelumnya pernah disampaikan oleh Musk pada 2022.

Dilansir dari Bitcoin.com, Minggu (5/2/2023), topik tersebut muncul lagi beberapa minggu terakhir ketika pengguna Twitter Dogedesigner membagikan cuitan tawaran orang terkaya dunia ini kepada McDonald’s tahun lalu dan bertanya kepada Musk apakah tawarannya untuk McDonald’s masih terbuka. Bos Tesla menjawab dengan emoji angka 100, yang menunjukkan dia masih mendukung tawarannya.

Sudah setahun sejak miliarder itu membuat cuitan tawarannya pada 25 Januari 2022. Namun, McDonald's tidak menerima tawarannya saat itu. Musk menawarkan untuk memberi McDonald's publisitas jika mereka menyetujui proposalnya.

"Saya akan makan happy meal di tv jika @McDonalds menerima Dogecoin," cuit Musk pada Januari 2022.