Â
Liputan6.com, Jakarta Erick Thohir menjadi satu dari sedikit nama yang tetap loyal dan setia memperjuangkan komitmen Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menggelar Piala Dunia U-20. Erick pun mendukung penuh sikap Jokowi yang memisahkan sepakbola dengan ranah politik.
Baca Juga
Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia (LSI) Djayadi Hanan menyampaikan hasil survei terbaru menunjukkan kesetiaan Erick Thohir kepada Jokowi dalam isu Piala Dunia U-20 mendapatkan apresiasi dari masyarakat.
Advertisement
"80 persen masyarakat setuju dengan pernyataan Presiden Jokowi agar olahraga dan politik jangan dicampuraduk. Nah, 80 persen responden juga percaya Ketum PSSI Erick Thohir sudah berupaya maksimal agar tidak batal," ujar Djayadi dalam hasil Survei Nasional LSI bertajuk "Kepercayaan Publik terhadap Lembaga Penegak Hukum, Isu Piala Dunia U-20, Aliran Dana Tak Wajar di Kemenkeu, Dugaan Korupsi BTS, dan Peta Politik Terkini" di Jakarta, Senin (10/4/2023).
Djayadi menyebut sikap Erick berbanding terbalik dengan keputusan Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang mendapat kritik masyarakat atas sikapnya menolak timnas U-20 Israel. Djayadi mengatakan nama Ganjar Pranowo disebut cukup banyak sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas keputusan FIFA membatalkan status Indonesia sebagai tuan rumah PD U-20
"Ada kemungkinan pernyataan Ganjar Pranowo terkait timnas Israel sehingga terjadi pembatalan penyelenggaraan PD U-20 di Indonesia menjadi penjelas dibalik merosotnya basis dukungan Ganjar," ucap Djayadi.
Peneliti Utama Indikator Burhanuddin Muhtadi mengatakan Jokowi akan memainkan peran penting dalam pemilihan presiden dan wakil presiden (pilpres) 2024. Burhanuddin mengatakan tingkat kepuasan Jokowi dalam survei LSI sendiri mencapai 76,8 persen atau menjadi yang tertinggi dalam delapan tahun terakhir.
"Tentu dengan tingkat kepuasan yang tinggi, masyarakat akan melihat kepada siapa Jokowi berpihak," kata Burhanuddin.[]
Erick Thohir Akan Temui Jokowi, Lapor soal Kartu Kuning FIFA Usai Piala Dunia U-20 2023 Indonesia Batal
Ketua Umum Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia atau Ketum PSSI Erick Thohir akan segera menemui Presiden Joko Widodo atau Jokowi usai Indonesia berhasil terhindari dari sanksi berat dari FIFA.
Ada pun FIFA memberikan Indonesia 'kartu kuning' terkait pembatalan status tuan rumah Piala Dunia U-20 2023.
Erick mengaku belum melaporkan secara rinci sanksi yang diberikan FIFA kepada Jokowi. Hal ini lantaran Erick baru tiba di Indonesia, sedangkan Jokowi tengah melakukan kunjungan kerja ke luar kota.
"Oh belom (lapor), karena saya baru sampe kemaren, Bapak Presiden masih di luar kota," kata Erick di Komplek Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (10/4/2023).
Dia memastikan akan segera melaporkan 'kartu kuning' yang diberikan FIFA ke Indonesia. Terlebih, sanksi ini merupakan salah satu atensi Jokowi usai status Indonesia menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 2023 dicabut FIFA.
"Mungkin saya sedang minta waktu ke Bapak Presiden detailnya," jelas Erick.
Â
Advertisement
Lobi-Lobi Erick Thohir
Sebelumnya, Erick Thohir kembali bertemu FIFA sebagai tindak lanjut usai pembatalan perhelatan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Ketum PSSI itu terbang ke Eropa untuk menemui FIFA.
"Saya hanya bisa berucap, alhamdulillah, atas rahmat Allah SWT dan doa dari seluruh rakyat Indonesia khususnya para pecinta sepakbola, Indonesia bisa terhindar dari sanksi berat pengucilan dari sepakbola dunia. Istilahnya, Indonesia hanya mendapat kartu kuning, tidak kartu merah," ujar Erick di Paris, Prancis, Kamis 6 April 2023.
Erick menambahkan, dirinya mendatangi FIFA sesuai dengan arahan dari Presiden Jokowi. Dalam kesempatan itu, ia diminta melakukan negosiasi soal sanksi, sekaligus mempresentasikan kepada FIFA blueprint transformasi sepakbola Indonesia.
"Setelah saya menyampaikan pesan Presiden Jokowi, dan menjelaskan cetak biru sepakbola kita, FIFA hanya memberikan sanksi administrasi berupa pembekuan dana FIFA Forward untuk keperluan operasional PSSI. Hal itu akan di-review kembali setelah FIFA mempelajari strategi besar pengembangan sepakbola Indonesia," terang Erick.