Sukses

BPH Migas Datangi Kilang Pertamina Balikpapan, BBM Dipastikan Aman Jelang Lebaran

Badan Pengatur Hilir Minyak Gas & Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan kerja ke 2 unit Pertamina yang berada di Kota Balikpapan. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pemantauan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Dua unit yang dikunjungi yaitu Kilang Unit Balikpapan dan Integrated Terminal Balikpapan (Jumat, 7/4/2023 lalu).

Liputan6.com, Jakarta Badan Pengatur Hilir Minyak Gas & Bumi (BPH Migas) melakukan kunjungan kerja ke 2 unit Pertamina yang berada di Kota Balikpapan. Kunjungan ini dilakukan dalam rangka pemantauan pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) selama bulan Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Dua unit yang dikunjungi yaitu Kilang Unit Balikpapan dan Integrated Terminal Balikpapan (Jumat, 7/4/2023 lalu).

Turut hadir dalam kunjungan ini Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adi dan Eman Salman Arief. Kunjungan diterima langsung oleh General Manager (GM) PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho dan Executive General Manager (EGM) PT Pertamina Patra Niaga (PPN) Regional Kalimantan M. Taufiq Setyawan.

Dalam kunjungan kerja ini, BPH Migas melihat langsung kondisi kilang Unit Balikpapan serta kesiapannya untuk memasok BBM selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1444 H. Selain itu PT PPN Regional Kalimantan juga menyampaikan kesiapannya dalam mendukung distribusi BBM selama Ramadhan dan menjelang Idul Fitri 1444 H.

Kunjungan kerja kemudian dilanjutkan dengan site visit ke dalam kilang di proyek pembangunan, Ruang Pusat Pengendali Kilang (RPPK), serta Integrated Terminal Balikpapan.

Anggota Komite BPH Migas Iwan Prasetya Adi dalam sambutannya menyampaikan bahwa hadirnya tim BPH Migas pada kunjungan ini adalah untuk memperoleh gambaran tentang pengolahan yang dilakukan PT KPI Unit Balikpapan.

“Salah satu tugas dari BPH Migas adalah untuk mengatur pendistribusian bahan bakar di seluruh Indonesia termasuk pada kegiatan pengolahan, pengangkutan, penyimpanan, serta niaga. Kehadiran kami di sini adalah untuk mendapatkan insight pada kegiatan pengolahan,” kata Iwan.

Iwan juga berharap penyediaan pasokan BBM khususnya untuk wilayah Kalimantan Timur dapat berjalan dengan lancar dan aman terkendali. “Harapan kami di kegiatan ini tidak terdapat masalah. Meskipun secara HSSE dan SOP sudah terstruktur, juga terdapat takdir diantara usaha manusia ini sehingga kita sama-sama berdoa agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan,” ujar Iwan.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Proses Operasi

Menjawab hal tersebut, GM PT KPI Unit Balikpapan Arafat Bayu Nugroho menjelaskan bahwa proses operasi yang dilakukan di kilang Balikpapan selalu dikelola dengan baik untuk mengantisipasi kejadian yang tidak diinginkan.

“Proses operasional dalam  kilang ini dipenuhi peralatan yang erat dengan bahan kimia sehingga harus benar-benar dikelola dengan baik. Kami telah melakukan pemaparan program akseleratif preventif respon untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan,” jelas Bayu.

Sementara itu, EGM PT PPN Regional Kalimantan M. Taufiq Setyawan menjelaskan bahwa saat ini PT PPN Regional Kalimantan sedang dalam situasi Satuan Tugas (Satgas) Ramadhan dan Idul Fitri (RAFI) yang sudah dimulai sejak 1 April 2023 sampai dengan 2 Mei 2023. 

“Saat ini Regional Kalimantan sedang dalam situasi Satgas RAFI dan kita memiliki pilar-pilar layanan energi untuk menjamin stok BBM di Kalimantan aman. Selain itu juga dilakukan persiapan Rumah Pertamina Siaga khususnya di jalur tol dan di beberapa titik yang akan terjadi konsentrasi pergerakan aktivitas selama Idul Fitri,” terang Taufiq.

Taufiq juga menambahkan bahwa dalam aktivitas penyaluran tersebut tidak lepas dari memperhatikan aspek-aspek keselamatan demi kelancaran suplai BBM di Kalimantan. “Untuk meningkatkan kewaspadaan dari sisi safety, dilakukan pengecekan kondisi sarfas dan kelengkapan HSSE di kendaraan yang digunakan untuk melakukan penyaluran BBM," tutup Taufiq. 

3 dari 4 halaman

Pakai Strategi Borderless, Pertamina Hulu Sanga Sanga Bor Sumur Eksplorasi Polaris D-1X

PT Pertamina Hulu Sanga Sanga (PHSS), salah satu anak Perusahaan PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI) Regional Kalimantan Subholding Upstream Pertamina, baru saja melakukan tajak pengeboran eksplorasi pada Sumur Eksplorasi Polaris D-1X pada tanggal 20 Maret 2023.

Sumur ini merupakan pintu masuk (play opener) untuk area di wilayah kerja PHSS dan memiliki target reservoir yang lebih dalam dibandingkan reservoir-reservoir di lapangan yang telah berproduksi di sekitar wilayah tersebut. 

Direktur Utama PT Pertamina Hulu Indonesia (PHI), Chalid Said Salim menyampaikan bahwa sumur Eksplorasi Polaris D-1X merupakan satu dari 4 sumur eksplorasi Komitmen Pasti di area Sangasanga. Adapun sumur komitmen pasti lainnya yaitu Sumur Phoenix North-1 ST, Sumur Helios D-1, dan Sumur Draco B-1X. 

“Dalam program pengeboran eksplorasi ini, kami mengusung strategi borderless, seperti yang telah diaplikasikan sebelumnya pada Sumur Eksplorasi Helios D1 yang merupakan irisan wilayah kerja PT Pertamina EP (PEP) dan wilayah kerja PHSS. Saat ini kami sudah menyelesaikan proses pengeboran dan melakukan evaluasi hasilnya,” ujar Chalid dikutip Senin (10/4/2023).

 

4 dari 4 halaman

Strategi Borderless

Lebih lanjut, Chalid menjelaskan bahwa melalui strategi borderless tersebut terjalin kolaborasi antara PHI, PHSS, PT Pertamina EP (PEP) Asset 5, Pertamina Subholding Upstream Pertamina dan PT Elnusa.

“Hasil dari sinergi dan kolaborasi antar Pertamina grup ini menjadi pembuka (play opener) dalam menemukan sumber daya yang akan menambah cadangan migas,” ujar Chalid

Menurut Chalid, sumur ini diharapkan dapat menjadi discovery (penemuan baru) untuk pengembangan sumber daya masa depan Perusahaan dan menjaga kelangsungan energi di Indonesia.

“Target pengeboran ini adalah mencapai OTOBOSOR (On Target, On Budget, On Scope/Spec/Safety, On Return/Regulation)  dan dapat memenuhi target tambahan sumber daya atau 2C sehingga temuan cadangan dan Reserve to Production (RTP) atau masa operasi produksi Perusahaan bisa semakin panjang,” tambah Chalid.