Sukses

Indonesia Bakal Punya Sarinah Kedua, Penasaran?

Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Smesco Indonesia sudah menjadi sayap dagang atau hub Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Oleh sebab itu, dia menyatakan Smesco Indonesia akan menjadi Sarinah kedua.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koperasi dan UKM Teten Masduki mengatakan Smesco Indonesia sudah menjadi sayap dagang atau hub Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM). Oleh sebab itu, dia menyatakan Smesco Indonesia akan menjadi Sarinah kedua.

Teten menjelaskan, walaupun akan menjadi Sarinah kedua, namun nantinya Smesco tidak mengulang model bisnisnya seperti Sarinah yang menggunakan model bisnis B to C atau langsung menjual ke konsumen.

"Smesco, kan Sarinah sudah B to C ya, kita Smesco jangan mengulang lagi, menduplikasi Sarinah. Ini yang kita konsepkan model bisnis ya, yang sudah ada kan kita (Smesco) sudah menjadi bagian ekosistem mengurus semua nanti perizinan, produksinya juga, akses bahan bakunya juga," ujar Teten kepada media, Jakarta, Senin (10/4).

Perlu diketahui, Menteri BUMN Erick Thohir membeberkan rencana pemerintah terkait pengembangan Sarinah dan Smesco untuk memajukan UMKM.

Erick menjelaskan, Sarinah akan difokuskan untuk pemasaran produk UMKM. Sedangkan Smesco, akan lebih diupayakan untuk pelatihan pelaku UMKM.

"SMESCO lebih banyak memfokuskan pelatihan atau coaching UMKM supaya bisa produknya ditingkatkan atau di upgrade, tetapi kita di Sarinah nantinya lebih memastikan pemasaran, karena kalau masalah pembiayaan sudah berjalan dengan baik," kata Erick.

Disisi lain, Teten mengakui UMKM di daerah masih dihadapkan dengan kendala internet. Ada sebanyak 12 ribu desa yang belum terkoneksi internet. Namun, pihaknya terus berkoordinasi dengan stakeholder demi memberi kenyamanan UMKM dalam maju digitalisasi.

Sambungnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) sudah 6 ribu desa saat ini sedang dalam proses digitalisasi internet.

"Jadi saya kira 74 ribu desa, saya kira sudah cukup bagus. Kalau masalah infrastruktur bukan saya, tapi itu Kemenkominfo," terang Teten Masduki.

2 dari 3 halaman

Mantap, Pengunjung Sarinah Capai 7,5 Juta Orang Dalam 9 Bulan

Sebelumnya, Menteri BUMN Erick Thohir mengungkap pencapaian Sarinah yang menjadi destinasi belanja maupun wisata. Bahkan, dia mencatat ada 7,5 juta orang yang sudah mengunjungi Sarinah sejak dibuka pasca renovasi.

Erick Thohir menyebut angka itu didapat dalam 9 bulan terakhir setelah soft launching yang dilakukan, dan dibuka resmi beberapa bulan lalu. Sarinah sendiri memang menjadi etalase bagi produk-produk lokal unggulan.

"Sarinah kini mencatatkan kunjungan 7,5 orang dalam 9 bulan," kata dia disela-sela peresmian Sarinah Duty Free, ditulis Kamis (2/2/2023).

"Ini dukung bagi UMKM. Ini menjadi destinasi turis mancanegara dan turis lokal. Ini sejalan dengan upaya pemulihan ekonomi pemerintah untuk mendatangkan lebih banyak kunjungan," sambungnya.

Pada kesempatan ini dia meresmikan Sarinah Duty Free, atau toko bebas bea untuk barang impor. Bedanya, toko bebas bea ini turut menghadirkan produk UMKM lokal Indonesia.

Menteri BUMN Erick Thohir secara resmi membuka operasional toko bebas bea atau 'Sarinah Duty Free'. Menurutnya ini jadi bagian kerja sama yang membawa keuntungan bagi produk-produk Indonesia.

"Kerja sama antara Dufry dan Sarinah untuk menghadirkan kerja sama winwin dimana Indonesia punya market yang besar tapi juga kita butuh Dufry untuk mendukung produk Indonesia merambah pasar global. Ini yang sudah kita sepakati sejak hari pertama," ungkapnya dalam momen peluncuran di Sarinah, Rabu (1/2/2023).

3 dari 3 halaman

Kerja Sama Sarinah-Dufry

Informasi, pembukaan toko bebas bea ini memang upaya kerja sama antara Sarinah dan Dufry. Dufry sendiri merupakan perusahaan yang familiar dalam membuka toko bebas bea di berbagai negara, termasuk di Indonesia. Toko di Sarinah adalah toko bebas bea kedua yang dibawa Dufry di Indonesia.

Dengan konsep berbeda dari Duty Free shop lainnya, Erick bangga dengan adanya produk-produk lokal yang ikut berjejer. Dimana hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.

"Kita bangga hari ini bisa merealisasikan ini, sebelumnya kita tidak bisa menemukan produk Indonesia yang high quality yang berjejer dari UMKM di Duty Free shop yang kita lihat sekarang," kata dia.