Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan Sri Mulyani buka-bukaan soal kasus ekspor emas batangan senilai Rp189 triliun di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta.Â
Dia menjelaskan kasus ekspor emas ini masuk dalam transaksi janggal Kementerian Keuangan yang dilaporkan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Nilainya Rp189 triliun dari total transaksi janggal Rp349,87 triliun.Â
Baca Juga
Artikel mengenai kasus ekspor emas di Bea Cukai ini menjadi salah satu artikel yang banyak dibaca. Selain itu masih ada beberapa artikel lain yang layak untuk disimak.
Advertisement
Lengkapnya, berikut ini tiga artikel terpopuler di kanal bisnis Liputan6.com pada Rabu 12 April 2023:
1. Sri Mulyani Buka-bukaan Skandal Ekspor Emas Rp189 Triliun, Pelaku Dipidana dan Denda Rp 500 Juta
Tahun 2016 silam Pemerintah pernah kecolongan ekspor emas batangan senilai Rp189 triliun di Bea Cukai Bandara Soekarno-Hatta. Dalam perizinannya, kegiatan ekspor tersebut berupa emas perhiasan namun komoditas yang dikirim melalui kargo ini berupa emas batangan.Â
Kasus yang ditangani Direktorat Jenderal Bea Cukai Kementerian Keuangan ini diserahkan ke meja hijau dan telah diadili. Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyebut, kepada pelaku perseorangan dilepaskan dari segala tuntutan hukum.Â
2. Jalan Tol Japek Diperlebar, Mampu Tampung Hingga 115 Ribu Kendaraan per Hari
Jalan Tol Jakarta-Cikampek (Japek) diperlebar sebagai antisipasi peningkatan trafik yang bakal terjadi pada periode mudik Lebaran 2023 mendatang. Ada sekitar 16 kilometer lajur tol yang diperlebar.
Dengan adanya penambahan lajur, sebagian tol Japek berarti melayani sebanyak 4 lajur di kedua arahnya. Artinya, kapasitas kendaraan yang bisa ditampung pun semakin bertambah.
PMO Penambahan Kapasitas Lajur Tol Jakarta Cikampek Alif mengatakan, kemampuan tampung setelah pelebaran jalan akan bertambah sekitar 15 ribu kendaraan per hari. Sebelumnya, lajur sebelum ditambah mampu menanpung sekitar 90.000-100.000 kendaraan per hari.
Advertisement
3. Harga Emas Dunia Runtuh di Bawah USD 2.000 karena Data Tenaga Kerja AS Membaik
Harga emas lepas dari level kunci USD 2.000 per ons pada penutupan perdagangan hari Senin (Selasa pagi waktu Jakarta). Penurunan harga emas dunia hari ini terjadi karena dolar AS menguat di tengah membaiknya angka pekerjaan di AS.
Sementara para pelaku pasar juga tengah memposisikan diri untuk menyambut pengumumkan inflasi yang dilakukan pada pekan ini. Angka inflasi ini bisa mempengaruhi kenaikan suku bunga yang kemudian akan berdampak ke harga emas.