Sukses

Indonesia Bikin Kawasan Ekonomi Pesaing Singapura, di Sini Lokasinya

Menteri Menko Airlangga Hartarto, optimis pengembangan kawasan Rempang bisa meningkatkan daya saing Indonesia di Kawasan Asia Tenggara, sebab kawasan tersebut berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Indonesia Airlangga Hartarto, optimis pengembangan kawasan Rempang bisa meningkatkan daya saing Indonesia di Kawasan Asia Tenggara, sebab kawasan tersebut berdekatan dengan Singapura dan Malaysia.

Airlangga menjelaskan, pengembangan kawasan Rempang merupakan bagian dari kebijakan strategis pengembangan kawasan Batam, Bintan, dan Karimun (BBK).

"Nah tentu dengan rencana induk ini diharapkan Kawasan Rempang bisa dikembangkan untuk industri, jasa, dan pariwisata, dan diharapkan efeknya bisa berkembang. Tentu Batam Bintan Karimun, termasuk Rempang ini, dekat dengan Singapura dan Malaysia, (sehingga) diharapkan kita bisa memberikan daya saing yang tinggi di kawasan tersebut," kata Airlangga saat ditemui di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (13/4/2023).

Diketahui, pihaknya baru saja meluncurkan Program Pengembangan Kawasan Rempang KPBPB Batam Provinsi Kepulauan Riau, pada Rabu (12/4/), hal itu juga ditandai dengan penyerahan langsung Hak Pengelolaan Atas Tanah (HPL) dari Kementerian ATR/BPN kepada Badan Pengusahaan (BP) Batam.

Adapun penghimpun rencana investasi dilakukan oleh PT Mega Elok Graha (MEG). Pengembangan kawasan rempang KPBPB ini nilai investasinya di proyeksikan bisa mencapai Rp 381 triliun sampai 2080 yang mampu menyerap tenaga kerja sejumlah 306.000 orang.

Dalam investasi tersebut, akan sektor usaha industri manufaktur, logistik, kawasan pariwisata terintegrasi, serta kawasan perumahan dan perdagangan jasa terintegrasi.

Sementara untuk tahap I sampai dengan tahun 2040, nilai investasi yang akan direalisasikan untuk pengembangan kawasan Rempang KPBPB diproyeksikan sekitar Rp 29 triliun dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 186 ribu orang.

Menko Airlangga pun berharap kedepannya pelaksanaan pengembangan kawasan rempang KPBPB bisa mengubah sisi lain dari Kepulauan Riau menjadi lebih baik lagi, dan mampu meningkatkan daya saing dengan negara tetangga.

"Nah tentu saya bergembira karena ini merupakan perjalanan yang sangat panjang, dan diharapkan ini bisa mengubah cakrawala di sekitar Singapura dan Batam. Kalau sekarang kita di Batam, kita lihat yang menyala adalah Singapura. Nah saya berharap kalau kita di Singapura yang nyala adalah Batam," pungkas Airlangga.

 

2 dari 3 halaman

Pengembangan Kawasan Rempang Batam Serap Investasi Rp 381 Triliun

Kementerian Koordinator bidang Perekonomian melanjutkan Program Pengembangan Kawasan Rempang Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas (KPBPB) Batam.

Pengembangan kawasan ini menindaklanjuti instruksi Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk percepatan nvestasi dan penyerapan lapangan kerja di Batam dan sekitarnya.

Menteri Koordinator bidang Perekonomian Airlangga Hartarto memproyeksikan, pengembangan kawasan KPBPB akan menyerap investasi hingga Rp381 triliun. Selain itu, pengembangan kawasan ini dapat menyerap 306 ribu tenaga kerja.

"Diharapkan pengembangan ini bisa menyerap investasi mencapai Rp 381 triliun dengan pekerja langsung 306 ribu orang," ujar Menko Airlangga di Kantornya, Jakarta Pusat, Rabu (12/4/2023).

Airlangga mengatakan, pengembangan kawasan Rempang ini sudah dinanti setelah terhenti pada 1986. Selanjutnya pada 2015, Kawasan Rempang telah siap untuk dilakukan percepatan pelaksanaan pengembangannya yang dilakukan secara bertahap.

"Kawasan Batam ini sudah kita nanti 18 tahun. Tentu ini proses yang panjang dan kami berharap Kepala BP batam, shuffle dokumen ini kita selesaikan," jelasnya.

 

3 dari 3 halaman

Investasi dari Singapura

Dia berharap, pengembangan kawasan Batam-Rempang ini akan mendorong investasi dari Singapura. Dia optimis pengembangan kawasan ini akan menjadi sumber baru pertumbuhan ekonomi nasional.

"Sekarang kalau di Batam yang menyala adalah Singapura, kalau kita di Singapura, yang menyala adalah Batam," ujarnya.

Menko Airlangga berharap pengembangan Kawasan Rempang akan dapat memberikanspillover effect kepada kawasan-kawasan lain di sekitarnya.

Letak Pulau Rempang yang tidak jauh dari Singapura dan Malaysia akan dapat meningkatkan daya saing Indonesia di kawasanAsia Tenggara.

Hal ini ditambah dengan peran Indonesia dalam ASEAN Chairmanship padaTahun 2023 yang akan menunjukkan daya saing Indonesia dan mendukung produktivitasekonomi di negara ASEAN lainnya.

Sebagai informasi, pengembangan Kawasan Rempang dilaksanakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG) yang telah ditunjuk sebagai mitra BP Batam dan Pemerintah Kota Batam.