Sukses

Sri Mulyani Bertemu Presiden FATF di Washington, Bahas Apa?

Dalam awal kunjungannya ke Washington DC, Menkeu Sri Mulyani berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Financial Action Task Force (FATF), T. Raja Kumar.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati melakukan perjalanan ke Washington DC, Amerika Serikat, dalam rangka menghadiri acara IMF-World Bank Spring Meetings 2023.

Dalam awal kunjungannya ke Washington DC, Menkeu Sri Mulyani berkesempatan untuk bertemu dengan Presiden Financial Action Task Force (FATF), T. Raja Kumar.

Melalui sebuah unggahan di akun Instagram pribadinya @smindrawati pada Kamis (13/4), Sri Mulyani menunjukkan momen berdiskusi dengan Presiden FATF.

"Saya bertemu dengan Presiden Financial Action Task Force (FATF), T. Raja Kumar. Pembahasan kami utamanya seputar keanggotaan penuh Indonesia pada FATF," tulis Sri Mulyani di akun Intagram @smindrawati, dikutip  Kamis (13/4/2023).  

Sri Mulyani mengatakan, Indonesia sendiri pada 2022 menempuh Mutual Evaluation Review (MER) oleh FATF dalam rangka keanggotaan penuhnya. "Proposal keanggotaan ini diajukan oleh @kemenkeuri sejak 2017 lalu," ungkapnya.

Bergabungnya Indonesia ke dalam FATF, Sri Mulyani meyakini, akan membawa dampak baik. Hal ini utamanya mengenai persepsi positif akan sistem keuangan Indonesia, sekaligus meningkatkan kualitas iklim investasi di Tanah Air.

Menkeu pun menyampaikan apresiasinya atas dukungan FATF pada keanggotaan Indonesia. 

"Saya sangat mengapresiasi dukungan Sekretariat FATF akan keanggotaan Indonesia pada Juni 2023 nanti. Terlebih, banyak prioritas strategis FATF yang selaras dengan prioritas pembangunan Indonesia!," katanya.

 
 
 
View this post on Instagram

A post shared by Sri Mulyani Indrawati (@smindrawati)

2 dari 3 halaman

Kepastian Indonesia Masuk Lembaga Anti Pencucian Uang FATF Tunggu Gong di Juni 2023

Diwartakan sebelumnya, Kepala Pusat Pelaporan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK) Ivan Yustiavandana, menyebut semua negara Financial Action Task Force (FATF) setuju Indonesia menjadi anggota FATF.

Bahkan negara-negara tersebut mengapresiasi kemajuan pencegahan Tindak Pidana Pencucian Uang dan Pendanaan Terorisme (TPPU-PT) Indonesia.

"Sudah disepakati oleh semua negara anggota FATF bahwa tidak ada yang keberatan Indonesia menjadi anggota FATF. Secara eksplisit semua negara menyampaikan penghargaan dan dukungannya atas kemajuan pencegahan dan pemberantasan TPPU-PT Indonesia," kata Kepala PPATK Ivan kepada Liputan6.com, Kamis (9/3/2023).

Saat ini, status Indonesia sudah masuk dalam tahapan action plan. Rencananya keanggotaan Indonesia di lembaga anti pencucian uang akan diumumkan pada Juni 2023, jika tidak ada kendala yang menghalangi seperti covid-19 maupun yang lainnya.

"Sekarang kita masuk dalam tahapan action plan dan secara resmi pengumuman mengenai keanggotaan Indonesia di FATF akan diputuskan bulan Juni 2023, jika tidak ada kendala covid dan lain-lain," katanya.

Semua proses pengajuan Indonesia menjadi anggota FATF berjalan sesuai harapan. Semua pihak mendukung terwujudnya cita-cita tersebut.

"Semua proses berjalan sesuai harapan Alhamdulillah berkah sinergitas dan soliditas semua pemangku kepentingan," ungkapnya.

3 dari 3 halaman

Lalui Serangkaian Tahapan

Sebelumnya pada pertengahan 2022 lalu, Indonesia telah menjalani serangkaian tahapan untuk bisa menjadi anggota penuh organisasi internasional anti pencucian uang atau Financial Action Task Force on Money Laundering and Terrorism Financing (FATF).

Organisasi yang disebut Financial Action Task Force (FATF) ini memiliki 39 anggota.

Dari daftar seluruh negara yang menjadi anggota penuh, Indonesia masih menjalankan penilaian yang akan diputuskan pada tahun 2023.