Liputan6.com, Bandung - Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat menyebutkan puncak arus mudik Lebaran 2023 di Jawa Barat akan terpecah dalam tiga hari berturut - turut. Dalam prediksinya, puncak arus mudik Lebaran 2023 dimulai pada H-3 hingga H-1 atau pada 18 hingga 20 April 2023.
Perkiraan itu merupakan hasil dari rapat koordinasi pengamanan dan pengaturan arus mudik Lebaran 2023 Dinas Perhubungan dengan Kepolisian Jawa Barat beberapa waktu lalu.
Baca Juga
Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Barat Achmad Koswara mengatakan, perkiraan puncak mudik itu disebabkan adanya perpanjangan masa liburan oleh Pemerintah Pusat. Semula cuti bersama Lebaran dimulai tanggal 22 April tetapi kemudian direvisi menjadi tanggal 19 April.
Advertisement
"Diharapkan dengan diperpanjangnya masa liburan itu (puncak mudik) tidak terkonsentrasi di H-2 nya gitu, tapi sudah bisa mulai dari awal. Menurut informasi dari kepolisian kemarin ini akan terbagi dua untuk arus mudik. Mulai dari tanggal 18-19 April itu kira - kira puncaknya dan nanti di H-2 sebelum hari H," ujar Koswara, Minggu (16/4/2023).
Bahkan kemungkinan besar pada H-1, peluang puncak arus mudik Lebaran di sejumlah ruas jalan raya nasional di Jawa Barat masih terjadi.
Koswara mengaku untuk puncak arus mudik Lebaran 2023 tidak terlalu riskan terjadi penumpukan jumlah kendaraan di ruas jalan.
Meski begitu, Koswara menyebutkan diperkirakan terjadi kenaikan 12-13 persen untuk jumlah kendaraan dan masyarakat pada arus mudik kali ini dari tahun lalu.
"Hanya karena ada penggunaan tiga tol fungsional Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu) Cisumdawu, Jakarta- Cikampek (Japek) 2 dan Bogor-Ciawi-Sukabumi (Bocimi) ini akan banyak berdampak pada jalan provinsi. Itu yang harus diantisipasi," kata Koswara.
Arus Balik Lebaran 2023
Sementara pada arus balik mudik Lebaran 2023 yakni 24 - 26 April akan diberlakukan pembatasan kendaraan agar tidak terjadi kemacetan.
Kendaraan yang tidak terkena pembatasan di jalur mudik adalah angkutan BBM, hewan ternak, pupuk, serta bahan pokok.
Itu dilakukan guna mengantisipasi kemacetan akan terjadi pada arus balik mudik Lebaran 2023 nanti.
"Yang jadi persoalan adalah arus balik. Arus balik ini karena jadwalnya tetap kemungkinan memang akan terjadi penumpukan pada H+2 dan H+3," kata Koswara.
Pantau Lalu Lintas
Untuk menghindari kemacetan saat perjalanan mudik dan balik Lebaran 2023, Koswara meminta seluruh pemudik agar terus memantau lalu lintas secara daring (online) melalui laman Si Pandu Dinas Perhubungan, Jawa Barat.
Dalam laman Si Pandu Dinas Perhubungan ini terdapat informasi terkini berbagai kondisi lalu lintas Selain itu, informasi laporan langsung ruas jalan tol melalui kamera pengawas (CCTV-Closed Circuit Television) dapat disaksikan oleh pemudik.
Sepekan Jelang Lebaran, Kemenhub: Pergerakan Lalu Lintas Kendaraan dan Angkatan Umum Meningkat
Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mencatat pergerakan penumpang angkutan umum dan kendaraan terpantau dari Posko Angkutan Lebaran 2023 mulai meningkat.
Menurut data teranyar, peningkatan terjadi di 111 terminal, 16 Pelabuhan Penyeberangan, 51 Bandar Udara, 110 Pelabuhan Laut, 13 Daop/Divre, 42 Gerbang Toll dan 20 ruas Jalan Arteri.
“Berdasarkan data 8 hari menjelang lebaran, jumlah pemudik secara umum sudah mencapai 535.914 orang,” tulis Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati seperti dikutip Minggu (16/4/2023).
Menurut Adita, angka tersebut mengalami peningkatan sebesar 1,93% dibanding tahun lalu dan meningkat 33,91% dibanding tahun 2019. Selain itu, peningkatan jumlah penumpang tertinggi terjadi di angkutan udara.
“Presentase-nya mencapai 39,03% dari total jumlah penumpang angkutan umum di semua moda transportasi,” jelas dia.
Adita lalu merinci, perbandingan jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-8. Pada angkutan udara sebanyak 209.142 penumpang. Jumlah ini meningkat 22,99 % jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 170.054 penumpang.
Advertisement
Angkutan Jalan
Selanjutnya angkutan jalan (77.057 penumpang, menurun 20,54% dibandingkan tahun lalu 96.974 penumpang). Lalu angkutan kereta api (128.852 penumpang, meningkat 57,84 % dibandingkan tahun lalu 81.636 penumpang).
“Angkutan penyeberangan (66.887 penumpang, menurun 45,27 % dibandingkan tahun lalu 122.222 penumpang) dan angkutan laut (53.976 penumpang, menurun 1,60 % dibandingkan tahun lalu 54.855 penumpang),” Adita menandasi.