Liputan6.com, Jakarta - Jumlah kunjungan Wisatawan Mancanegara (Wisman) ke Indonesia meningkat 567,3 persen pada Maret 2023. Peningkatan tersebut dikarenakan kondisi pandemi covid-19 sudah terkendali.
"Indonesia terus mengalami perbaikan di sisi kunjungan wisman. Kunjungan wisman kita naiknya 567 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam konferensi pers APBN KiTa April 2023, Senin (17/4/2023).
Baca Juga
Menkeu mengatakan, jika dibandingkan tahun 2020 dan 2021, jumlah wisman masih terkontraksi lantaran adanya pandemi covid-19 yang membatasi pergerakan wisman. Namun, sejak semester II-2022 hingga Maret 2023, jumlah kunjungan wisman kembali pulih.
Advertisement
"Tahun 2020 dan 2021 kita memang sangat didominasi oleh pandemi, sehingga memang kunjungan wisman sangat dipengaruhi. Kita lihat tahun 2023 sudah mulai pulih bahkan mulai sejak 2022 semester kedua," ujarnya.
Meskipun kunjungan wisman masih didominasi dari negara-negara di ASEAN, namun dalam hal ini wisman Korea Selatan dan India juga mulai mengalami kenaikan.
"Share dari wisman kita cukup meskipun masih didominasi oleh negara-negara dari ASEAN. Tapi kita lihat dalam hal ini Korea dan India juga sudah mulai mengalami kenaikan," ujar Menkeu.
Adapun pada Februari 2023, jumlah wisman yang masuk melalui pintu utama mencapai 701,9 ribu kunjungan atau 4,62 persen lebih rendah, namun tumbuh 567,3 persen secara tahunan pada Maret 2023.
Lebih lanjut, Menurut Menkeu, meningkatnya jumlah kunjungan wisman dipengaruhi oleh adanya kepercayaan dari konsumen yang masih baik, investasi, pertumbuhan dari ekspor-impor Indonesia yang relatif masih stabil, dan neraca perdagangan surplus.
Tak hanya itu saja, pertumbuhan ekonomi domestik juga relatif stabil. Bahkan IMF melakukan revisi ke atas terhadap proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia menjadi 5 persen dari sebelumnya 4,8 persen.
"Ini karena kondisi dari berbagai faktor yang menyumbangkan pertumbuhan ekonomi Indonesia memang membaik pada tahun pada bulan Maret ini," pungkas Sri Mulyani.
Piala Dunia U-20 Batal Digelar di Indonesia, Sandiaga Uno Akui Bisa Berdampak pada Jumlah Kedatangan Wisatawan
FIFA akhirnya membatalkan penyelenggaraan Piala Dunia U-20 2023 di Indonesia. Keputusan itu menimbulkan reaksi dari berbagai pihak termasuk Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno.
Sandiaga Uno mengakui meski potensi kedatangan wisatawan mancanegara (wisman) cukup besar, tapi batalnya event besar seperti Piala Dunia U-20 bisa saja berdampak pada jumlah kedatangan wisman di tahun ini. "Kita masih menghitung dampaknya akan seperti apa. Yang jelas dari banyak event sport di tahun ini, Piala Dunia U-20 ini jelas yang terbesar, jadi pembatalannya bisa berdampak negatif pada pariwisata kita," ucap Sandiaga, dilansir dari akun TikTok Metro TV, Kamis (30/3/2023).
"Ini bisa berdampak pada target jumlah wisman maupun pergerakan wisatawan nusantara di tahun ini,” tambahnya.
Kinerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di 2023 ini memang dihadapkan pada target yang cukup tinggi. Kunjungan wisman atau turis asing diharapkan dapat mencapai angka 7,4 juta dan wisatawan nusantara (wisnus) mencapai 1,2--1,4 miliar.
Bali sebagai salah satu destinasi unggulan di Indonesia yang telah dikenal dengan reputasinya di dunia diharapkan dapat menopang target tersebut dengan jumlah kunjungan wisman sebesar 4 juta. "Kita berharap Bali khususnya, bisa di angka 4 juta. Tahun ini target (wisman ke Bali) yang awalnya 1,8 juta tercapai dengan 2,2 juta," kata Sandiaga, beberapa waktu lalu.
Dalam upaya mencapai target tersebut, Kemenparekaf bersama pihak-pihak terkait akan berusaha maksimal dengan menyiapkan berbagai program. Khususnya pada pariwisata yang berkualitas dan berkelanjutan dengan alam dan budaya sebagai daya tarik.
"Ada juga peningkatan aksesibilitas, penambahan atraksi, terutama event. Event-event besar di 2023 ini banyak (terkait) olahraga. Ada FIFA World Cup U-20, di Bali ada World Beach Game, di Jakarta ada FIBA World Cup (Basket Ball). Jadi ini yang nanti akan kita gunakan strategi untuk menopang peningkatan jumlah wisatawan mancanegara," kata pria yang akrab disapa Sandi itu.
Advertisement
Target Kedatangan Wisatawan Mancanegara
Target tinggi itu dipasang antara lain karena Pemerintah Republik Indonesia telah mencabut kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) terkait pandemi Covid-19 pada 30 Desember 2022. Kebijakan ini dengan pertimbangan telah berhasilnya Pemerintah mengendalikan pandemi Covid-19 dan menyeimbangkan penanganan kesehatan dengan perekonomian.
Pandemi Covid-19 berdampak buruk pada industri pariwisata. Pada 2020 telah terjadi penurunan pergerakan sekitar satu miliar wisatawan internasional di seluruh dunia.Angka ini sekitar 72 persen dari jumlah wisatawan sebelum pandemi 2019. Di Indonesia sendiri pada tahun 2020 wisatawan mancanegara yang masuk hanya sekitar 4 juta orang. Itu hanya sekitar 25 persen dibandingkan tahun 2019.
"Di Indonesia, ini berdampak pada puluhan juta orang yang nafkah hidupnya tergantung kepada industri pariwisata," ujar Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dalam Forum Wisata di Jakarta, dikutip Rabu (1/3/2023).
Pencabutan PPKM membuat industri pariwisata dan industri ekonomi kreatif kembali bangkit. Peningkatan telah mulai dirasakan per Januari 2022 dengan adanya pertumbuhan perjalanan wisata global ke Indonesia sebesar 152 persen dibanding Januari 2021. Jumlah wisatawan mancanegaranya mencapai 5,47 juta orang."Nilai devisanya mencapai USD 6,73 miliar," kata Menteri Sandiaga.
Ia menambahkan bahwa target kedatangan wisatawan mancanegara untuk 2023 sekitar 7,4 juta orang. Dari tenaga kerja di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif diharapkan akan tumbuh 4 juta tenaga kerja baru, dibandingkan 22,89 juta tenaga kerja yang sudah ada pada 2022.
Jumlah wisatawan Nusantara tahun lalu juga tumbuh cukup besar, yakni 16,5 persen. Jumlahnya mencapai 703 juta perjalanan. Pada 2023 targetnya cukup ambisius dan membutuhkan usaha yang luar biasa, yakni 1,4 miliar perjalanan.
Pariwisata Indonesia Nomor 2 di ASEAN
Sandiaga mengatakan bahwa daya saing dan indeks pembangunan kepariwisataan Indonesia saat ini nomor dua di ASEAN, masih di bawah Singapura. Akselerasi pemulihan sektor pariwisata dilakukan melalui inovasi, adaptasi dan kolaborasi. Menurutnya, tahun 2022-2023 adalah tahun recovery pariwisata Indonesia. "Tahun 2024 kita targetkan menjadi awal tahun pertumbuhan,” katanya.
Di sisi lain, Dinas Pariwisata (Dispar) Bali tetap opimistis target kunjungan turis asing 2023, yaitu 4,5 juta orang tercapai meski tidak ada Piala Dunia U-20.
"Ya kita optimis karena targetnya itu 4,5 juta wisman tanpa Piala Dunia. Piala Dunia itu bagian dari rangkaian di Bali untuk menarik kunjungan, jadi kita tidak terlalu khawatir tapi berharap karena makin banyak event yang ada makin bagus," kata Kepala Dispar Bali Tjok Bagus Pemayun, Rabu 29 Maret 2023, melansir kanal Regioanl Liputan6.com
Tjok Bagus mengakui bahwa gelaran Piala Dunia U20 dapat memperkuat optimisme pemerintah dalam menggaet kunjungan, di mana per Januari 2022 sebanyak 331.912 wisatawan mancanegara sudah tiba, namun pihaknya tetap mengikuti kebijakan yang nantinya diputuskan pusat.
Baik kegiatan pengundian grup yang semula direncanakan digelar 31 Maret 2023 dan pertandingan di Stadion I Wayan Dipta menurutnya sama-sama memberi dampak positif promosi gratis, seperti memberi informasi kepada dunia soal Bali dan mendatangkan penggemar sepak bola untuk menonton langsung.
Advertisement