Sukses

123 Juta Orang Mudik, Perputaran Ekonomi selama Libur Lebaran 2023 Capai Rp 240,1 Triliun

Menparekraf Sandiaga Uno menjelaskan, proyeksi perputaran ekonomi hingga Rp 240,1 triliun tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno mengungkapkan, perputaran ekonomi di musim mudik dan libur lebaran 2023 diproyeksikan mencapai Rp. 240,1 triliun.

Angka itu bahkan meningkat dibanding tahun sebelumnya.

"Hal ini sesuai dengan strategi kita. Maka, dengan asumsi menggunakan basis pengeluaran wisatawan nusantara saat mudik lebaran periode 2019-2021 sekitar 1,94 juta, maka diproyeksikan perputaran ekonomi naik dari angka estimasi awal Rp. 150 triliun ke Rp. 240,1 triliun," kata Sandiaga Uno, dikutip dari keterangan tertulis Kemenparekraf, Selasa (18/4/2023). 

"Ini tentunya patut kita syukuri, tapi kita harus juga mengantisipasi agar pengelola destinasi wisata dan sentra ekonomi kreatif tetap menerapkan seluruh protokol CHSE, protokol keamanan, keselamatan, kesehatan dan keberlanjutan lingkungan," ujarnya dalam acara "The Extended Weekly Brief With Sandi Uno" yang berlangsung secara hybrid pada Senin (17/4).

Menparekraf menjelaskan, proyeksi perputaran ekonomi tersebut tidak lepas dari prediksi pertumbuhan pergerakan masyarakat saat musim mudik tahun ini. 

Seperti diketahui, pergerakan mudik diperkirakan ajan naik sebesar 44,8 persen dibanding tahun lalu atau 123,8 juta orang, melebihi tahun lalu yang mencapai 85,5 juta orang. 

Beberapa faktor penunjang yang diprediksi menjadi penyebab kenaikan pergerakan masyarakat di antaranya adalah jumlah hari libur yang lebih panjang juga relaksasi kebijakan pembatasan perjalanan. 

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf melalui Deputi Bidang Kebijakan Strategis juga melakukan survei lapangan ke beberapa lokus yang menjadi titik pergerakan mudik.

Survei lapangan ini berlokasi di Pulau Jawa terutama Jateng dan Jabar (Cirebon), Sulawesi terutama Makassar, Lampung, dan Sumatra khususnya di daerah sekitar Kota Padang, sebagai jalur utama arus mudik untuk perwakilan wilayah barat tengah dan timur.

 

2 dari 3 halaman

5 Daerah Asal Perjalanan Terbanyak pada Lebaran 2023

Kemenparekarf mengungkapkan, lima daerah asal perjalanan terbanyak pada lebaran 2023 adalah Jawa Timur sebesar 17,1 persen, Jawa Tengah 15,1 persen, Jabodetabek 14,8 persen, Jawa Barat Non Bodebek 12,1 persen, dan Sumatra Utara 3,6 persen.  

"Kemudian lima daerah tujuan perjalanan terbanyak adalah Jawa Tengah sebesar 26,45 persen, Jawa Timur sebesar 19,87 persen, dan beberapa daerah lainnya," beber Sandiaga.

Selain itu, Kemenparekraf/Baparekraf juga melakukan survei secara online yang dilakukan mulai 31 Maret hingga 28 April 2023.

Data sementara dari survei hingga 14 April 2023 menunjukkan, sebanyak 77,6 persen responden menyatakan akan melakukan perjalanan mudik selama libur lebaran 2023 dan 92 persen responden menyatakan akan berwisata selama periode libur lebaran 2023. 

 

3 dari 3 halaman

Daya Tarik Wisata Selama Libur Lebaran 2023

Sementara untuk preferensi daya tarik wisata, responden yang memilih pantai/danau/laut sebesar 64,5 persen, pusat kuliner 54 persen, pegunungan/agrowisata 51,3 persen, taman rekreasi 36,5 persen, dan desa wisata 29,6 persen. 

"Ini adalah peluang buat rekan-rekan semua dalam upaya memperkuat kebangkitan ekonomi dan terbukanya lapangan kerja," kata Sandiaga. 

Adapun Deputi Bidang Kebijakan Strategis Kemenparekraf/Baparekraf, Nia Niscaya, mengungkapkan bahwa dari hasil survei juga diketahui bahwa masyarakat yang tidak mudik sebesar 92 persen menyatakan juga akan berwisata di momen libur lebaran dengan memilih destinasi di sekitar lokasi sekitar. 

"Jadi intinya semua orang ingin berwisata," ungkap Nia. 

Nia Niscaya pun mengajak masyarakat yang hendak merencanakan liburan untuk melakukan perencanaan dari jauh-jauh hari.

Karena berdasarkan hasil survei tersebut juga, diketahui sebanyak 63,4 persen menyatakan merencanakan liburan mereka kurang dari satu bulan. 

"Ketika (memesan perjalanan) last minute, pasti harga menjadi mahal. Ini juga menjadi satu hal yang harus kita edukasi kepada masyarakat bahwa berlibur itu direncanakan dari jauh-jauh hari. Marilah jadi traveler yang bijak merencanakan perjalanan yang jauh lebih awal sehingga harga-harga pasti lebih bagus," jelasnya.