Sukses

Pesaingnya Dikabarkan Bangkrut, Moorlife Justru Pamer Pertumbuhan Omzet 2 Kali Lipat di 2022

Merek tempat makanan dan minuman plastik premium Moorlife mencatatkan nilai ekspor Rp 100 miliar di kuartal I 2023. Pada periode ini, nilai ekspor mencapai hampir 40 persen dari target yang dicanangkan sepanjang tahun.

Liputan6.com, Surabaya - Merek tempat makanan dan minuman plastik kualitas premium, Moorlife pamer omzet dan eksistensinya selama 10 tahun di tengah berbagai kabar beredar mengenai perusahaan plastik multinasional yang gulung tikar.

"Di tengah dinamika market plasticware Indonesia, Moorlife berhasil mencapai pertumbuhan sebanyak tiga kali lipat diikuti pertumbuhan omzet hampir dua kali lipat di 2022," ujar Direktur Marketing Moorlife Indonesia, Nurlaila Hidayaty pada perayaan Moorlife ke-10 tahun di Surabaya, ditulis Rabu (19/4/2023).

Nurlaila mengungkapkan, pada kuartal I 2023 ini perusahaan tersebut kembali mencetak rekor omset tertinggi dalam pertumbuhannya di tengah berbagai kabar ancaman gulung tikar pada sebuah perusahaan plastik global multinasional.

"Sebagai produk asli Indonesia, kami membuktikan kepada seluruh masyarakat bahwa produk karya anak bangsa juga memiliki kualitas premium yang mampu bersaing dengan produk buatan luar negeri," ucapnya.

Sementara itu, Direktur Moorlife, Adi Suhono menambahkan, brand tempat makanan dan minuman plastik premium Moorlife mencatatkan nilai ekspor Rp 100 miliar di kuartal pertama tahun 2023.

"Kami mengembangkan sayap ke berbagai negara di antaranya Filipina, Malaysia, Singapura dan negara-negara lainnya dengan total nilai ekspor Rp 100 miliar," ujarnya.

Adi menyebut, pada kuartal 1 di tahun 2023, nilai ekspor ke luar negeri mencapai hampir 40 persen dari target yang dicanangkan.

Hal itu, lanjut Adi, merupakan sebuah kebanggaan bagi pihaknya lantaran sebagai produk anak bangsa bisa membuktikan kualitasnya kelas dunia.

"Tidak hanya berjaya di negara sendiri, namun bisa melakukan ekspansi produk berkualitas ke luar negeri dengan merek Indonesia," ucapnya.

Moorlife Ekspor ke Filipina

Sebelumnya, Founder and President Moorlife Indonesia, Hermanto Tanoko mengatakan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo mendukung usahanya untuk terus berkembang di Sidoarjo.

Kali ini, lanjut Hermanto, perusahaannya melakukan ekspor produknya ke negara Filipina. "Ada 10 container 40 feed produk Moorlife berupa produk alat makan dan minum dari plastik," ujarnya di dampingi Bupati Sidoarjo, Ahmad Muhdlor, Kamis (25/6/2022).

Hermanto mengungkapkan, ekspor kali ini merupakan yang ketiga kalinya. Jumlahnya terus meningkat, total nilai rupiah produk yang dikirim sebesar Rp 50 miliar.

"Ini adalah ekspor yang ketiga, jumlahnya semakin lama semakin banyak, tentunya setelah Filipina, Malaysia, Singapura bisa kemancanegara lainnya," ucapnya.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Sederet Fakta Tupperware Terancam Bangkrut, Wadah Makan Idaman Ibu Rumah Tangga

Merek peralatan rumah tangga asal Amerika Serikat (AS), Tupperware terancam bangkrut setelah mengungkapkan mulai mengalami kesulitan untuk melanjutkan kelangsungan bisnisnya.

Krisis ini imbas berbagai tantangan yang dihadapi Tupperware, yaitu penurunan tajam pada penjualan, berkurangnya konsumen pada produk rumah tangga, dan merek yang masih belum sepenuhnya terhubung dengan konsumen dari generasi muda.

Pada Senin 10 April 2023, saham Tupperware turun hampir 50 persen menyusul peringatan terkait kondisi finansialnya.

Berikut adalah fakta fakta Tupperware terancam bangkrut usai sahamnya anjlok, mengutip CNN Business, Rabu (12/4/2023) : 

Mulai ragu bisa jalankan bisnis

Dalam sebuah pengajuan peraturan, Tupperware mengatakan ada "keraguan substansial tentang kemampuan perusahaan untuk melanjutkan kelangsungannya," dan sedang berdiskusi dengan penasihat keuangan untuk menemukan pembiayaan agar tetap bertahan.

Perusahaan juga sudah tidak memiliki cukup uang untuk mendanai operasinya jika tidak mendapatkan uang tambahan.

Penghematan biaya bikin karyawan Tupperware terancam PHK

Tupperware dikabarkan sedang melihat kemungkinan untuk penghematan biaya, hal ini menimbulkan potensi PHK di perusahan itu.

Melalui sebuah keterangan pers, CEO Tupperware Miguel Fernandez mengatakan bahwa "Tupperware telah memulai perjalanan untuk membalikkan operasi kami dan hari ini menandai langkah penting dalam mengatasi posisi modal dan likuiditas kami".

"Perusahaan melakukan segala daya untuk mengurangi dampak peristiwa baru-baru ini, dan kami mengambil tindakan segera untuk mencari pembiayaan tambahan dan mengatasi posisi keuangan kami," terangnya.

 
 
3 dari 4 halaman

Saham Tupperware Terancam Dihapus

New York Stock Exchange memperingatkan bahwa saham Tupperware terancam dihapus dari daftar karena tidak mengajukan laporan tahunan yang diwajibkan.

Dalam posisi genting secara finansial

Analis ritel dan direktur pelaksana GlobalData Retail, Neil Saunders mengatakan bahwa  Tupperware berada dalam "posisi genting" secara finansial karena berjuang untuk meningkatkan penjualan, dan karena asetnya ringan, ia tidak memiliki "banyak kapasitas untuk mengumpulkan uang".

"Perusahaan ini dulunya merupakan sarang inovasi dengan gadget dapur pemecah masalah, tetapi sekarang benar-benar kehilangan keunggulannya, katanya.

4 dari 4 halaman

Saham Tupperware Anjlok 90 Persen dalam Setahun

Tupperware mengatakan bahwa produknya sudah masuk ke cabang ritel Target sebagai bagian dari reinvention merek, yang mencakup rencana untuk menumbuhkan bisnis melalui beberapa saluran ritel dan menampilkan produknya kepada konsumen yang lebih muda yang bahkan belum pernah mendengar tentang Tupperware (TUP).

Tapi upaya itu sejauh ini gagal: Saham Tupperware turun 90 persen selama setahun terakhir. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini