Liputan6.com, Jakarta Bergerak dengan visi mendukung program pemerintah dalam percepatan pembangunan infrastruktur di dalam negeri, GIAS Group berkomitmen selalu siap menyediakan bahan bangunan berkualitas di Indonesia melalui Brand GNET.
Guna mewujudkan visi tersebut, GIAS Group resmi membuka titik distribusi yang ke -40, yakni GIAS Tangerang di Jl. Puspitek no.11, Buaran, Kecamatan Serpong, Kota Tangerang Selatan, Banten.
Baca Juga
“Kami sadar akan tingginya angka pembangunan rumah hunian, pusat bisnis dan perbelanjaan, infrastruktur kota, hingga ke level industri di Kota Tangerang. Sehingga kebutuhan untuk mendapatkan bahan bangunan yang kuat dan terpercaya juga otomatis terus meningkat. Untuk itu, GIAS dan GNET hadir lebih dekat dengan konsumen untuk memenuhi demand tersebut,” ucap Direktur GIAS Group, Ernest.
Advertisement
Ernest juga menyampaikan komitmen utama GIAS Group adalah menjaga kepercayaan dan kepuasan pelanggan. Utamanya adalah menjamin kualitas produk yang ditawarkan dengan memastikan faktor keamanan dan kenyamanan bagi konsumen. GIAS Group juga memastikan kecepatan pengiriman, dan menjamin produk-produk yang diterima pelanggan aman tanpa kerusakan.
GIAS Tangerang menyediakan produk-produk bahan bangunan berstandar nasional terlengkap dari Brand GNET dengan berbagai kategori sesuai kebutuhan.
Mulai dari baja ringan, insulasi atap dan dinding, papan gypsum, cat dinding, tangki air, granit dan keramik, serta bahan bangunan, alat dan pelengkap bangunan lainnya juga tersedia. GIAS Tangerang juga menyediakan fasilitas layanan konsultasi terkait kebutuhan proyek pembangunan yang efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan pelanggan.
Bahan Bangunan
Ernest berharap bisa terus menawarkan pengalaman berbelanja bahan bangunan terbaik serta memelihara hubungan positif dengan pelanggan setia GNET di seluruh Indonesia.
Dirinya juga yakin salah satu langkah mencapai hal tersebut adalah dengan terus gencar ekspansi titik distribusi GIAS Group ke titik-titik potensial di Indonesia.
GIAS Group adalah perusahaan produksi dan distribusi produk bahan bangunan berskala nasional. GIAS Group juga merupakan pemilik dari GNET, yakni Brand yang menawarkan produk-produk bahan bangunan terlengkap dan berkualitas sebagai solusi kebutuhan berbagai proyek infrastruktur maupun proyek pembangunan.
Saat ini GIAS Group telah memiliki lebih dari 40 jaringan distribusi di Indonesia, serta telah meraih berbagai apresiasi dan penghargaan sebagai wujud misi perusahaan untuk menjadi yang terdepan dalam industri bahan bangunan.
Advertisement
Progres Pembangunan IKN Nusantara Capai
Progres pembangunan fisik Ibu Kota Nusantara (IKN) telah mencapai 26 persen atau meningkat signifikan dari progres saat dikunjungi Presiden pada Februari lalu.
Progres proyek IKN ini tersebut diungkapkan Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Suharso Monoarfa.
“Kemajuannya sekarang sudah di angka 26 persen. Ketika Bapak Presiden hadir di sana, masih di angka 15 persen. Mudah-mudahan ini ada percepatan,” ujar Suharso, dikutip dari Setkab.go.id, Jumat (14/4/2023).
Pembangunan tersebut, meliputi pembangunan infrastruktur dasar seperti infrastruktur air minum, sanitasi, jalan, gedung pemerintahan, dan perumahan.
“Bangunan yang dimaksud adalah termasuk untuk penyediaan air bersih, kemudian pembangunan waduk yang sudah sebentar lagi kita akan memfungsikan waduk tersebut,” kata Kepala Bappenas.
Peluang Swasta
Suharso menyatakan, pemerintah membuka peluang pihak swasta untuk terlibat dalam pembangunan IKN Nusantara melalui skema kerja sama antara pemerintah dan badan usaha atau KPBU.
“Bukan hanya dibangun oleh pemerintah, tetapi kita juga membuka keterlibatan swasta termasuk swasta asing dalam skema KPBU,” ujarnya.
Banyak Investor TertarikDalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala Otorita IKN Dhony Rahajoe mengungkapkan adanya ketertarikan sejumlah investor baik dari dalam dan luar negeri untuk terlibat dalam pembangunan IKN.
“KPBU ini diminati bukan hanya dari investor lokal, tetapi juga investor dari luar negeri yang sudah sedang berproses ini dari konsorsium Nusantara antara investor lokal dengan investor dari China, kemudian ada dari Korea,” ujar Dhony.
Advertisement