Liputan6.com, Jakarta Kekhawatiran sebagian pelaku usaha sektor properti bahwa aktivitas pemasaran residensial (hunian) akan menurun menjelang Hari Raya Idul Fitri (Lebaran) tidak terbukti. Sejumlah pengembang properti di beberapa wilayah justru mendapat berkah pada Bulan Ramadhan 2023.
Setidaknya, hal itu dialami Citra Swarna Group (CSG) yang belum lama merilis tiga klaster hunian baru pada tiga proyek properti besutannya di daerah Serang, Banten dan Karawang, Jawa Barat. Selama Ramadhan 2023 penjualan hunian di tiga klaster hunian terbaru melebihi target yang ditentukan.
Baca Juga
“Selama bulan Puasa pencapaian transaski kami melebihi target. Jumlah akad kepemilikan hunian dari total unit yang ditawarkan di tiga klaster baru meingkat sebanyak 30 persen. Besaran peningkatan ini melampaui target penjualan sebesar 20 persen dibanding pencapaian Maret 2023,” ujar Suryanti Agustinar, Direktur Marketing & Sales CSG, Kamis, 20 April 2023.
Advertisement
Dijelaskan, ketiga klaster dimaksud adalah Cluster Kamuning Kartika Residence, Karawang; Cluster Jasmine Citra Swarna Grande, Karawang; dan Cluster Amara Citra Swarna Tembong City, Serang Banten. “Pencapaian transaksi ini membuktikan bahwa daya beli masyarakat khsususnya generasi milenial terbilang masih tinggi,” imbuhnya.
Sebagai ungkapan terima kasih atas kepercayaan masyarakat terhadap perseroran, selama Ramadhan 2023 CSG menggelar berbagai aktivitas sosial dan keagaaman. Salah satunya, Ramadhan Roadshow CSG Jelang Hari Raya Idul Fitri 1444 H - rangkaian kegiatan yang diprakarsai oleh Citra Swarna Group Peduli (CSG Peduli) sekaligus tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat khususnya di wilayah sekitar proyek.
Adapun Ramadhan Roadshow CSG 2023/1444 H mengusung tema: “Kerjaku Ibadahku, Kembali Bersama di Hari Raya”. Tema ini diwujudkan melalui serangkaian kegiatan keagamaan bersama masyarakat, diantaranya pemberian santunan kepada anak yatim di seluruh unit bisnis Citra Swarna Group.
Beri Santunan
Direktur CSG Irwan mengatakan, santunan diberikan kepada 300 anak yatim dan kaum dhuafa, dengan melibatkan para pengurus masjid/musholla di lingkungan proyek besutan CSG.
“Selain itu, kami juga menggelar kegiatan mudik gratis bagi para pekerja di wilatah Karawang. Bahkan kami turut berperan aktif dalam membentuk dan mengelola Posko Mudik Lebaran 2023,” ujarnya.
Bukan itu saja, lanjut Irwan, CSG Peduli juga melakukan kunjungan ke seluruh proyek besutan Citra Swarna Group, seperti Kartika Residence dan Citra Swarna Grande Karawang, Citra Swarna Tembong City Serang, dan Citra Swarna Riverside Cileungsi, Bogor.
“Kami juga menghadirkan kegiatan bazzar yang menyediakan kebutuhan Ramadhan seperti makanan dan pakaian di setiap proyek untuk melengkapai Ramadhan Roadshow CSG,” tambah Suryanti.
Sementara itu, Direktur CSG Peduli, Pramono menegaskan Ramadhan Roadshow 2023 merupakan wujud komitmen perseroan dalam melaksanakan program CSR. “Melalui Ramadhan Roadshow 2023 akan terbentuk komunikasi dan silaturahmi intens sehingga hubungan antara pengembang dan masyarakat dipastikan akan terjalin semakin erat,” tegas Pramono.
Advertisement
Dampak Ekonomi Global Sampai ke Indonesia, Pembelian Properti Tertunda
Sentimen konsumen Indonesia terhadap pasar properti nasional mengalami penurunan. Hal ini sebagaimana terlihat pada temuan studi Rumah.com Consumer Sentiment Study Semester I 2023.
Country Manager Rumah.com Marine Novita menjelaskan, berdasarkan hasil studi Rumah.com Consumer Sentiment Study Semester I 2023, indeks sentimen properti turun dari posisi 59 poin pada periode sebelumnya menjadi 56 poin.
Penurunan ini didorong oleh kepuasan yang lebih rendah terhadap iklim real estat, turunnya skor iklim real estat, turunnya persepsi terhadap upaya pemerintah, dan pandangan yang kurang positif terhadap harga properti di masa depan.
"Penurunan tersebut juga didorong oleh kondisi perekonomian global dengan ditandai oleh inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai dirasakan konsumen sampai ke level rumahtangga. Hasil studi mengungkapkan bahwa konsumen Indonesia mengaku pengeluaran untuk belanja terpaksa bertambah sehingga alokasi tabungan bulanan menjadi berkurang," jelas Marine dalam keterangan tertulis, Minggu (9/4/2023).
Hasil studi menjelaskan fakta bagaimana kenaikan inflasi mempengaruhi biaya hidup sehari-hari masyarakat Indonesia di mana telah mengakibatkan pengeluaran harian rumah tangga yang lebih tinggi, sebagaimana dinyatakan oleh 69 persen responden survei. Sementara 56 persen responden menyatakan bahwa kenaikan inflasi berdampak pada berkurangnya tabungan bulanan mereka sedangkan 46 persen responden meminimalkan belanja dan pengeluaran mereka.
Marine menuturkan bahwa dampak perekonomian global dengan adanya inflasi dan kenaikan suku bunga yang mulai terasa sampai ke level rumahtangga berimbas pada rencana pembelian properti. Lebih dari setengah responden survei atau 53 persen responden mengaku akan menunda rencana pembelian rumah sampai inflasi turun. Sementara hanya 9 persen responden yang akan membatalkan rencana pembelian properti.
“Sedangkan 38 persen responden akan meneruskan rencana pembelian properti terlepas dari tingkat inflasi. Jika inflasi terus berlanjut, dari 38 responden yang akan meneruskan membeli properti, 63 persen di antaranya akan tetap membayar berapapun cicilan bulanan yang diperlukan, terlepas dari adanya inflasi. Sementara 37 persen responden sisanya akan mencoba mengurangi besaran cicilan bulanan,” jelasnya.
Bunga Bakal Naik
Hasil studi juga menunjukkan bahwa makin banyak responden yang menilai tingkat inflasi dan suku bunga akan naik, namun responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti berkurang. Sejumlah 77 persen responden menilai akan ada kenaikan tingkat suku bunga, naik 4 persen dari periode sebelumnya.
Sedangkan 75 persen responden menilai akan ada kenaikan tingkat inflasi, juga naik 4 persen dari periode sebelumnya. Sementara sejumlah 80 persen responden yang optimis dengan apresiasi kenaikan harga properti, angka ini turun 6 persen dari periode sebelumnya.
Marine menambahkan bahwa di tengah situasi dan kondisi yang dirasa sulit untuk membeli rumah, 7 dari 10 atau 70 persen responden setuju jika Pemerintah akan menerapkan pajak progresif terhadap pemilik lebih dari satu properti, terutama mereka para pemilik rumah yang setuju dengan rencana kebijakan pajak tersebut.
Sementara 13 persen responden tidak setuju dengan pajak progresif dan 17 persen responden tidak tahu apakah pajak progresif perlu diterapkan.
Advertisement