Sukses

Di Hannover Messe 2023, Industri MRO Indonesia Lebarkan Sayap ke Pasar Eropa

Kemenperin turut memfasilitasi industri MRO nasional dapat tampil di pameran bergengsi tingkat internasional, Hannover Messe 2023.

Liputan6.com, Hannover Industri kedirgantaraan merupakan salah satu sektor yang memiliki potensi besar dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional. Adapun fokus pengembangannya meliputi industri pesawat terbang propeler, industri komponen pesawat, serta industri Maintenance, Repair, and Operations (MRO).

“Selama ini, Kementerian Perindustrian berperan penting dalam meningkatkan daya saing industri kedirgantaraam, termasuk sektor MRO. Upayanya antara lain adalah memfasilitasi keikutsertaan dalam pameran dan business matching baik tingkat domestik maupun internasional,” kata Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, dikutip Sabtu (21/4/2023).

Dirjen ILMATE mengemukakan, pihaknya turut memfasilitasi industri MRO nasional dapat tampil di pameran bergengsi tingkat internasional, Hannover Messe 2023. “Melalui dukungan ini, diharapkan industri MRO dalam negeri akan semakin dikenal dan diakui di pasar jasa industri global,” ungkapnya. 

PT Garuda Maintenance Facility (PT GMF) selaku perusahaan MRO pesawat terbesar di Indonesia, dan FL Technics Indonesia sebagai perusahaan MRO asal Eropa, berkolaborasi untuk menampilkan solusi perawatan pesawat terbaru mereka pada perhelatan Hannover Messe 2023. Kedua perusahaan merupakan anggota Indonesia Aircraft Maintenance Service Association (IAMSA).

“Promosi produk industri dalam negeri di Hannover Messe juga dapat memperkuat brand image GMF Aero Asia dan FL Technic sebagai pemain utama dalam industri MRO di Indonesia. Dengan upaya kolaboratif ini, diharapkan industri MRO nasional dapat semakin maju dan berkembang, serta mampu memberikan kontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia secara keseluruhan,” ujar Taufiek.

Menurutnya, seiring pemerintah telah meluncurkan peta jalan Making Indonesia 4.0, industri MRO diharapkan untuk mengimplementasikan teknologi digital seperti artificial intelligence dan internet of things dalam ekosistem industrinya.

“Guna mempercepat transformasi digital tersebut, pemerintah secara simultan menyediakan berbagai insentif fiskal seperti tax holiday, tax allowance, dan super tax deduction,” sebut Taufiek.

Selain itu, difasilitasi pemberian insentif nonfiskal, pembangunan dan pengelolaan kawasan industri, sistem perijinan berusaha yang terintegrasi secara elektronik, fasilitasi sertifikasi TKDN, serta bimbingan teknis pemenuhan standar industri.

 

 

 

2 dari 4 halaman

Pasar Internasional

Direktur Utama PT GMF AeroAsia, Andi Fahrurrozi menyampaikan bahwa Hannover Messe adalah ajang yang ideal bagi GMF untuk memperluas cakupan pasar internasional.

“Dengan diversifikasi bisnis yang kini tengah GMF galakkan, kami percaya hadirnya kerja sama dengan pihak asing akan sangat membantu dalam proses transfer knowledge serta mengakselerasi pengembangan bisnis yang diharapkan,” ujarnya.

Dalam Hannover Messe, GMF memamerkan XPream, sebuah aplikasi terintegrasi yang menyediakan data real-time untuk memudahkan proses dan aktivitas pemantauan project sedari awal hingga akhir. Inovasi digital ini juga akan menyajikan masukan berbasis data yang membantu pelanggan dalam pencegahan keterlambatan operasional.

Sementara itu, FL Technics Indonesia memamerkan solusi perawatan pesawat yang terbaru dan terbaik dari berbagai jenis pesawat. "Dengan berpartisipasi dalam perhelatan teknologi seperti Hannover Messe, FL Technics Indonesia ingin menggunakan kesempatan ini untuk menunjukan bahwa FL Technics & Avia Solutions Group hadir di Indonesia dan siap untuk memberikan dukungan kepada potential customer di seluruh dunia termasuk Asia Pasifik,” ujar Direktur FL Technics Indonesia, Martynas Grigas.

 

3 dari 4 halaman

Kemenperin Boyong 41 Perusahaan Unjuk Gigi di Hannover Messe 2023

Sebelumnya, Indonesia menjadi Official Partner Country pada gelaran Hannover Messe 2023, Jerman. Acara ini berlangsung pada 17-21 April 2023. Terdapat 41 perusahaan sektor Industri Logam Mesin Alat Transportasi dan Elektronika (ILMATE) yang ikut tampil untuk menunjukkan transformasi digital

Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin, Taufiek Bawazie menjelaskan, Kemenperin mengirimkan 41 tenant sektor ILMATE dalam pameran ini.

"Langkah ini untuk promosi, membuka kerja sama dan peluang investasi baru terutama di bidang hilirisasi industri, percepatan Electrical Vehicle dan pengembangan Energi Baru Terbarukan (EBT),” kata Taufiek Bawazier di Hannover, Jerman, dalam keterangan tertulis, Rabu (19/4/2023).

Adapun dari 41 perusahaan tersebut, terdapat delapan perusahaan dengan tema Making Indonesia 4.0 dan sisanya merupakan co-exhibitors dengan subtema, di antaranya Sustainability and Energy Transition (lima perusahaan), Engineered Parts and Solutions (19 perusahaan), Digital Ecosystems (tujuh perusahaan), serta Drive Technology dan Automation (dua perusahaan).

Taufiek menambahkan, Making Indonesia 4.0 menjadi tema utama yang diangkat pada perhelatan Hannover Messe 2023 ini karena sektor industri di Indonesia sedang melakukan transformasi ekonomi yang akan meningkatkan produktivitas melalui hilirisasi industri dan ekonomi yang lebih hijau.

“Contohnya perusahaan PT Astra Otoparts, PT. Akebono Brake Astra Indonesia dan PT Yogya Presisi Teknikatama Industri (YPTI) menjadi representatif dari proses pengembangan Making Indonesia 4.0,” ungkapnya.

4 dari 4 halaman

Produk Kompetitif

Di ajang Hannover Messe 2023, PT Astra Otoparts menghadirkan produk-produk kompetitif dalam Automation System, Manufacturing Execution System dan beberapa produk digital lainnya yang menunjukkan kapabilitas proses manufaktur yang sedang bertransformasi menuju Industry 4.0.

Dalam pameran ini, Astra Otoparts juga menampilkan future product yang baru saja di-launching maupun yang sedang dalam proses riset dan pengembangan, di antaranya Astra Otopower, CNC Powerlathe, dan beberapa alat kesehatan.

Selanjutnya, PT. Akebono Brake Astra Indonesia menampilkan beberapa use case implementasi 4.0 seperti AI-Final Inspection Machine, aplikasi yang menampilkan hasil produksi secara real time, Brake Failures Simulator dan drone.

AI-Final Inspection Machine merupakan mesin robot kolaboratif kecerdasan buatan yang menganalisis kualitas produk lebih akurat. Mesin ini juga terhubung dengan smart maintenance, smart check sheet dan hemat energi. Sedangkan Brake Failures Simulator, memanfaatkan teknologi VR.