Liputan6.com, Jakarta - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan (Zulhas) membantah jika harga daging sapi di periode Lebaran 2023 mahal. Ia memastikan bahwa harga daging sapi di pasar-pasar tradisional telah turun. Â
Ia juga mengatakan bahwa beberapa harga pangan justru mengalami penurunan di tengah puasa. Penurunan ini berujung pada protes para petani dan peternak.
Baca Juga
Zulkifli Hasan menjelaskan, pemerintah telah mengantisipasi kenaikan kebutuhan daging di masyarakat pada periode puasa dan Hari Raya Idul Fitri 2023. Salah satu cara yang dijalankan adalah dengan impor daging kerbau demi menjaga stabilitas harga.
Advertisement
"Harga pangan mulai dari Nataru (Natal dan Tahun Baru), Lebaran semua terkendali bahkan cenderung turun," ujar Zulkifli Hasan, kepada media, Sabtu (22/4/2023).
Bahkan, menurutnya ada beberapa bahan pokok yang mengalami penurunan dan harga terlalu murah, sehingga banyak pengusaha, petani hingga peternak yang mengeluh karena terlalu murah.
"Bahkan yang terlalu murah saya banyak diprotes juga, harga ayam, telur, bawang, cabe itu terlalu murah sehingga petani, perternak protes," terang dia.
Melansir dari PHIPS Nasional, Sabtu (22/4/2023), harga daging sapi kualitas 2 Rp 129.150 per kg.
Sebagai informasi, Menteri Perdagangan, Zulkifli Hasan (Zulhas) memastikan stok bahan pangan hingga masa lebaran 2023 masih aman. Hal itu diungkapkan langsung saat mengadakan open house di rumahnya, Cipinang Muara, Jakarta Timur, Sabtu (22/4).
"Alhamdulilah baru pertama inj kan lebaran tidak ada protes, tidak ada yang kekurangan karena memang bahannya cukup," ujar Zulhas kepada media.
Bulog Jual Daging Kerbau Impor Rp 90 Ribu per Kg
Perum Bulog akan menjual daging kerbau impor dari India dengan harga Rp 85.000 hingga Rp 90.000 per kilogram.
Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso (Buwas), mengatakan pihaknya akan mendistribusikan daging kerbau impor ke pasar dan ritel-ritel modern.Â
"Dijualnya ke konsumen itu Rp 85 ribu sampai Rp 90 ribu per kg. Nanti ada di ritel-ritel modern di freezer ini sudah tertera harganya. Jadi tidak bisa lebih dari itu, ini ada kemasan 1 kg, itu mempermudah konsumen untuk membeli," kata Budi Waseso (Buwas) dalam monitoring pembongkaran daging kerbau impor beku, di Tanjung Priok, Rabu (12/4/2023).
Buwas mengungkapkan, daging kerbau dari India berhasil diimpor ke Indonesia sebanyak 18 ribu ton.
"Jadi ini 18 ribu ton datang untuk kepentingan puasa lebaran. Disiapkan alternatif selain sapi. Ini dari India, daging kerbau," ujarnya.
Lebih lanjut Buwas menjelaskan, sebenarnya Pemerintah menargetkan alokasi kebutuhan daging kerbau impor adalah 100 ribu ton. Namun, untuk saat ini baru mampu mendatangkan 18 ribu ton daging kerbau impor.
Padahal, kata Buwas, targetnya 20 ribu ton daging kerbau yang datang hari ini. Tapi dari India hanya sanggup 18 ribu ton saja.Â
Advertisement
Impor Bertahap
Kendati demikian, Buwas menegaskan, kedepan Perum Bulog akan melakukan impor daging kerbau secara bertahap hingga mencapai target 100 ribu ton.
"Saya ngecek kedatangannya hari ini dengan pak Dirjen Perdagangan, kita ngecek kedatangan daging impor untuk kebutuhan puasa lebaran ini dari alokasi kita 100 ribu ton baru datang 18 ribu ton yang seyogyanya kita harapkan 20 ribu, tapi yang baru datang 18 ribu ton nanti ini bertahap," jelas Buwas.
Adapun daging kerbau impor tersebut sebagai pengganti daging sapi untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Indonesia menjelang lebaran 2023.Â