Sukses

Pasca Gempa Mentawai, Kelistrikan Sumbar Pulih Kurang dari 2 Jam

PT PLN (Persero) bergerak cepat untuk menormalkan kelistrikan 89.158 pelanggan terdampak gempa bermagnitudo 7,3 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai dan sekitarnya, pada Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB dinihari.

Liputan6.com, Jakarta PT PLN (Persero) bergerak cepat untuk menormalkan kelistrikan 89.158 pelanggan terdampak gempa bermagnitudo 7,3 SR yang mengguncang Kepulauan Mentawai dan sekitarnya, pada Selasa (25/4) pukul 03.00 WIB dinihari. Kelistrikan Sumatra Barat (Sumbar) berhasil pulih 100 persen pukul 04.52 WIB atau kurang dari 2 jam pascagempa, sedangkan untuk Sumatra Utara (Sumut) berhasil dipulihkan 100 persen pada pukul 08.50 WIB.

Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan sesaat setelah terjadi gempa, puluhan petugas PLN langsung mengecek kondisi infrastruktur kelistrikan di wilayah terdampak gempa.

"Tim PLN di lokasi luar biasa, sesaat setelah kejadian mereka langsung memetakan dan melakukan pemulihan. Sehingga kurang dari 2 jam, sebelum jam 05.00 pagi, seluruh pelanggan di Sumbar sudah berhasil dinormalkan. Dan pada jam 08.45, seluruh sistem di Sumut juga berhasil dinormalkan," ucap Darmawan.

Meskipun telah normal, Darmawan menginstruksikan seluruh petugas PLN yang wilayahnya terdampak gempa tetap bersiaga dan menjalin sinergi untuk menjaga keandalan listrik. Kini seluruh tim tetap bergerak untuk memastikan tidak ada kerusakan lebih besar di pembangkit, jaringan transmisi, maupun jaringan distribusi.

"Tim PLN ini adalah tim terbaik, fast response in no time, dalam sistem dan cara kerja yang efektif efisien, meskipun di tengah libur lebaran," ujar Darmawan.

Sebelumnya, akibat gempa bermagnitudo 7,3 tersebut, sempat menyebabkan gangguan distribusi. Sehingga membuat 53.995 pelanggan di Sumbar dan 35.163 pelanggan di Sumut terputus akses listriknya.

Petugas PLN Bersiaga

General Manager PLN Unit Induk Distribusi Sumatera Barat, Eric Rossi Priyo Nugroho menjelaskan, seluruh petugas ini masih terus bersiaga di lapangan untuk mengantisipasi terjadinya gempa susulan.

"Saat ini, fokus kami adalah mengamankan jaringan kelistrikan jika terjadi gempa susulan. Kami juga terus bersinergi dengan pemerintah daerah, TNI-Polri serta stakeholder terkait," ujar Eric.

Dirinya juga memastikan akan memprioritaskan kelistrikan untuk lokasi-lokasi yang menjadi objek vital.

"Petugas kami telah berada di lapangan dan melakukan upaya perbaikan sampai benar-benar normal 100 persen. Untuk listrik di Puskesmas, Rumah Sakit, dan objek vital lainnya juga Alhamdulillah sudah normal dan kami upayakan kondisi demikian juga untuk seluruh warga terdampak. Kami terus bekerja keras agar warga yang terdampak bisa segera beraktivitas dan kembali menikmati listrik," pungkas Eric.

2 dari 3 halaman

Gempa Magnitudo 7,3 Mentawai Terasa hingga Nias Selatan, Warga Sempat Panik dan Mengungsi

Sebelumnya, gempa magnitudo 7,3 yang mengguncang Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, pada Selasa (25/4/2023) dini hari tadi terasa hingga Pulau Tanabala, Kabupaten Nias Selatan, Sumatera Utara (Sumut).

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) sempat melaporkan gempa Mentawai berpotensi. Namun, peringatan dini tsunami telah resmi dicabut.

"Kondisi saat ini di Kabupaten Nias Selatan, terutama di Pulau Tanabala aman dan terkendali. Tadi malam (dini hari) sempat panik juga. Ada peringatan dini tsunami dari BMKG melalui WhatpApss Grup," kata Kepala Seksi Kedaruratan dan Logistik Badan Pengendalian Bencana Daerah BPBD Nias Selatan, Epaproditus Dachi.

Disebutkannya, banyak warga terutama yang berada di sekitar kawasan Pulau Tanabala mengungsi. Hal itu dilakukan karena warga menerima informasi ada potensi tsunami. Mereka mengungsi untuk melakukan antisipasi dan penyelamatan diri.

"Banyak yang mengevakuasi diri sendiri, tapi sekarang sudah kembali ke rumah masing-masing," sebutnya.

 

3 dari 3 halaman

Imbauan Waspada dan Tetap Berhati-hati

Disampaikan Epaproditus, kepada masyarakat diimbau untuk tetap waspada dan berhati-hati, serta terus mengikuti informasi berkembang dari BMKG melalui kanal resmi yang telah terverifikasi.

"Kita lakukan berupa imbauan saja, agar tetap waspada dan jangan panik apabila terjadi gempa susulan. Harus waspada bagi masyarakat dekat pantai," ucapnya.

Diungkapkan Epaproditus, saat ini belum ada laporan dari masyarakat dan pihak terkait soal adanya rumah atau gedung yang mengalami kerusakan akibat gempa tersebut.

"Tapi, tetap kami cek ke lokasi menggali informasi. Dampaknya, belum ada," ungkapnya.