Liputan6.com, Jakarta Akhir-akhir ini suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia dalam sepekan terakhir. Adapun negara yang paling panas akibat gelombang panas ini adalah Bangladesh dengan suhu 51 derajat Celsius.
Kendati demikian, BMKG mengklaim Indonesia tidak mengalami gelombang panas alias heatwave. Namun lembaga ini mengakui, sepekan terakhir suhu panas maksimum udara permukaan di Indonesia tergolong panas, jika dibandingkan hari biasanya.
Baca Juga
Menteri BUMN Erick Thohir juga menyadari, kondisi di beberapa wilayah Indonesia sedang mengalami peningkatan suhu dan cuaca panas.
Advertisement
Dia pun menyarankan agar masyarakat yang masih melakukan aktivitas lebaran dan mudik, supaya berhati-hati serta tetap menjaga kesehatan di tengah teriknya matahari belakangan ini, salah satunya minum air putih yang cukup.
"Waspada peningkatan suhu dan cuaca panas ya! Aktivitas lebaran dan mudik masih terus berlanjut. Tetap berhati-hati dan jangan lupa minum air putih agar terhidrasi, cukup istirahat, di rumah saja jika perlu," tulis Erick dikutip dari Instagram pribadinya @erickthohir, Rabu (26/4/2023).
Adapun beberapa penyebab suhu panas di Indonesia berdasarkan data BMKG.Pertama adalah adanya dinamika atmosfer yang tidak biasa. Selain itu, suhu panas bulan April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, di mana, lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah.
Pemanasan Global
Tak hanya itu saja, ada hal lain yang membuat suhu panas di Indonesia adalah tren pemanasan global dan perubahan iklim. Dikatakan oleh BMKG, gelombang panas atau heatwave makin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering, oleh karenanya tidak heran kalau nantinya suhu panas bakal sering dirasakan oleh penduduk Indonesia.
Disamping itu, dominasi Monsun Australia juga terjadi, yang menyebabkan Indonesia memasuki musim kemarau.
Disisi lain, intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan juga menjadi penyebab suhu panas di Indonesia.
Sri Mulyani Cerita Fenomena Gelombang Panas Sambil Seruput Es Kopi, Ciputat Terpanas di Indonesia
Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengisi hari terakhir libur Lebaran 2023 sembari menyeruput es kopi. Itu jadi salah satu cara pengalihannya dalam menghadapi suhu udara dan gelombang panas (heatwave) lebih panas akhir-akhir ini.
Melalui akun Instagram @smindrawati, Selasa (25/4/2023), Sri Mulyani coba berbagi tulisan terkait suhu udara yang lebih panas dalam beberapa hari terakhir.
"BMKG menyebut semenjak pekan lalu hingga hari ini, hampir sebagian besar negara-negara di Asia Selatan masih terdampak gelombang panas atau heatwave," tulis Sri Mulyani.
Sri Mulyani menyebut, China bahkan mencatat suhu tertinggi sepanjang sejarah. Begitu juga di Jepang, yang merekam suhu panas luar biasa dalam beberapa hari terakhir.
Adapun 10 kota terpanas di Asia sebagian besarnya berada di Myanmar dan India. Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum 51,2 Celcius pada 17 April 2023.
"Di Indonesia, suhu maksimum harian mencapai 37,2 derajat Celcius di stasiun BMKG di Ciputat pada pekan lalu. Meskipun beberapa lokasi berada pada kisaran 34-36 derajat celcius hingga saat ini," papar Sri Mulyani.
Di tengah situasi panas tersebut, Sang Bendahara Negara menilai es kopi produksi lokal jadi hidangan paling pas untuk mengisi waktu kosong. Tak lupa, singkong rebus dan buku bacaan turut menemani Sri Mulyani dalam menikmati hari terakhir libur Lebaran 2023.
"Suhu udara panas, paling cocok dan enak minum es kopi. Kali ini saya menikmati Kopi Flores dingin (cold brew) ditambah Madu NTT dan dicampur jus apel. Terimakasih Flores dan NTT untuk produk kopi dan madu yang sungguh enak dan menyenangkan," tuturnya.
"Ditemani singkong rebus, sambil baca buku kesukaan. Mengisi hari terakhir libur Lebaran, apa kegiatan kamu?" pungkas Sri Mulyani.
Advertisement
Penjelasan BMKG terkait Suhu di Indonesia Lebih Panas dari Biasanya
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan dinamika atmosfer yang tidak biasa menjadi salah satu penyebab Indonesia mengalami suhu panas dalam beberapa hari terakhir.
"Suhu panas ekstrem melanda negara-negara Asia sepekan terakhir. Indonesia tidak mengalami gelombang panas, tetapi suhu maksimum udara permukaan tergolong panas," kata Plt Deputi Bidang Klimatologi, Dodo Gunawan mengutip Antara, Senin (24/4/2023).
Ia mengemukakan terdapat lima penyebab suhu panas di Indonesia yakni dinamika atmosfer yang tidak biasa, suhu panas pada April di wilayah Asia Selatan secara klimatologis dipengaruhi oleh gerak semu matahari, lonjakan panas tahun 2023 adalah yang terparah.
Selain itu, lanjutnya, tren pemanasan global dan perubahan iklim, gelombang panas heatwave semakin berisiko berpeluang terjadi 30 kali lebih sering. Kemudian dominasi monsun Australia, Indonesia memasuki musim kemarau.
Dan intensitas maksimum radiasi matahari pada kondisi cuaca cerah dan kurangnya tutupan awan.
Dodo menambahkan, BMKG mencatat wilayah Ciputat, Tangerang Selatan, menjadi daerah di Indonesia dengan suhu maksimum harian tertinggi pada 17 April 2023 yakni sebesar 37,2 derajat Celsius.
Pada dasarian II April 2023 atau periode 11-20 April, suhu panas di atas 36 derajat Celsius melanda beberapa unit kerja BMKG, seperti di wilayah Stasiun Meteorologi Pangsuma 36,6 derajat Celsius, Nangapinoh 36,5 derajat Celsius, dan BMKG Wilayah I 36,5 derajat Celsius.
Kota Terpanas
Kemudian, Stasiun Meteorologi Tabelian 36,3 derajat Celsius, Stasiun Meteorologi Tarempa 36,2 derajat Celsius, Stasiun Geofisika Deli Serdang 36,2 derajat Celsius, BMKG Wilayah II 36,2 derajat Celsius, dan Stasiun Klimatologi Banten 36 derajat Celsius.
Sementara di wilayah Asia, Dodo menyampaikan Kumarkhali, kota di distrik Kusthia, Bangladesh, menjadi daerah terpanas dengan suhu maksimum harian yang tercatat sebesar 51 derajat Celsius pada 17 April 2023.
"Kota terpanas di Asia lainnya terjadi sebagian besarnya di Myanmar dan India," katanya.
Advertisement