Sukses

Kisah Samuel Chen, Mantan Pedagang Tinta Debut Jadi Orang Terkaya Taiwan Berharta Triliunan

Sebelumnya, Chen yang memiliki gelar sarjana teknik kimia dari Universitas Nasional Tsing Hua Taiwan pertama kali dilaporkan menjadi orang kaya berkat berdagang tinta.

Liputan6.com, Jakarta Seorang investor veteran Samuel Chen berhasil debut dalam daftar orang terkaya Taiwan dengan kekayaan bersih mencapai USD 2,4 miliar atau sekitar Rp 37,1 triliun.

Dia berhasil menjadi miliarder berkat IPO Polaris Group Taiwan pada Juni 2022 ketika dirinya menjabat sebagai direktur sekaligus pemegang saham terbesar.

Lantas, bagaimana kisahnya?

Dilansir dari Forbes, Rabu (26/4/2023), dia membeli saham dalam pengembangan dan produsen obat berbasis kontrak senilai USD 2,5 miliar (kapitalisasi pasar) pada 2019.

Perusahaan tersebut telah berhasil menyelesaikan uji klinis obat antikanker yang dipatenkan ADI-PEG 2 dan sedang mengajukan permohonan persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan AS.

Namun, peningkatan pengeluaran untuk penelitian obat membuat perusahaan, yang memiliki situs manufaktur biofarmasi dan pusat penelitian di California dan pabrik lain yang sedang dalam proses di China daratan, mengalami kerugian bersih sebesar USD 28 juta selama sembilan bulan pertama di 2022.

Alhasil pendapatan turun lebih dari 40 persen menjadi NT$5,5 juta itu disebabkan dari lonjakan pengiriman terkait pandemi setahun sebelumnya.

Sebelumnya, Chen yang memiliki gelar sarjana teknik kimia dari Universitas Nasional Tsing Hua Taiwan pertama kali dilaporkan menjadi orang kaya berkat berdagang tinta.

Dia adalah investor awal platform komunikasi video Zoom. Kemudian sempat menjabat sebagai direktur hingga 2018.

Setelah Zoom memasuki Taiwan pada 2014, Digit Mobile yang dipimpin oleh Chen akhirnya menjadi pengecer lokalnya.

Bisnis itu menyediakan layanan berbahasa Mandarin dan dukungan teknis kepada pelanggan di wilayah tersebut.

Sejak saat itu, Digital Mobile Venture telah mendanai berbagai perusahaan biotek dan elektronik di Taiwan.

Ketika itu dia memimpin beberapa di antaranya, termasuk pembuat perangkat pengenalan optik yang terdaftar di Taiwan yaitu Sonix Technology .

Pada Desember 2021, dia kemudian memimpin investasi senilai USD 109 juta di perusahaan biotek Taiwan Acepodia , yang mengembangkan pengobatan kanker.

Â