Sukses

Jangan Cuma Lebaran Saja, Pengusaha Hotel Minta Swasta Ikut Bantu Pemulihan di Berbagai Daerah

Momen libur Lebaran dan libur tahun baru sebelumnya menjadi momen yang ditunggu pengusaha hotel. Termasuk mada masa libur anak sekolah pada pertengahan tahun nantinya.

Liputan6.com, Jakarta - Sekretaris Jenderal Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI), Maulana Yusran, meminta korporasi atau perusahaan turut mendukung pemulihan industri hotel kedepannya. Menyusul, proses pemulihan dari industri ini yang mulai menggeliat.

Dalam catatan PHRI, kata dia, momen libur Lebaran dan libur tahun baru sebelumnya menjadi momen yang ditunggu pengusaha hotel. Termasuk mada masa libur anak sekolah pada pertengahan tahun nantinya.

Pasalnya, pada momen itu, kerap terjadi peningkatan okupansi hotel di daerah-daerah wisata yang turut berkontribusi ke pertumbuhan industri hotel. Namun, dia meminta untuk tak hanya bergantung pada masa-masa liburan saja, tapi bisa juga ikut didukung oleh kegiatan korporasi.

"Kalau kita bicara proses pmulihan yang juga tak kalah penting kontribusi cukup besar secara di umum terjadi di semester II itu tiap tahunnya adalah kegiatan korporasi, itu juga jadi penting," ujarnya kepada Liputan6.com, Rabu (26/4/2023).

Maulana menilai, mayoritas hotel dan restoran fokus pada pelayanan kepada wisatawan domestik. Maka, kegiatan perusahaan yang melibatkan hotel menjadi satu aspek yang perlu diperhatikan.

Kemudian, dia juga mewanti-wanti untuk kegiatan korporasi tadi disebar di sejumlah wilayah dan tak terfokus di Pulau Jawa saha.

"Nah kalau kita bicara domestik, tentu kita juga harus menggerakkan kegiatan korporasi ke berbagai daerah, yang selama ini kita lihat tahun 2022 itu fokusnya terlalu besar di Pulau Jawa dan Kalimantan," ungkapnya.

"Nah ini seharusnya menjadi harapan ke seluruh industri bagaimana pemerataan itu bisa terjadi," sambung Maulana.

 

2 dari 4 halaman

Penuh Saat Lebaran

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) mencatat ada peningkatan kunjungan dan keterisian di hotel dan restoran selama libur lebaran 2023. Sejumlah kota tujuan wisata pun disebut jadi favorit.

Sekretaris Jenderal PHRI Maulana Yusran menerangkan tren peningkatan okupansi terlihat serupa dengan tahun lalu. Namun, ada peluang tren ini akan lebih panjang, mengingat pada Senin 1 Mei 2023 pekan depan menjadi hari libur.

Maulana mengatakan kalau peningkatan di hotel dan restoran terjadi sejak hari ke 2 lebaran Idul Fitri. Hingga hari ke-4 ini, menurutnya keterisian hotel pun masih dalam kondisi baik, mengacu pada tren tahun lalu yang terus penuh hingga 5 hari setelah lebaran.

"Nah kari ke 4 itu masih kita lihat okupansi rata-rata itu masih juga cukup bagus, kami berharap bisa lebih lah dibandingkan tahun lalu ya, kita akan pantau terus seperti apanya," ujarnya saat dihubungi Liputan6.com, Rabu (26/4/2023).

 

3 dari 4 halaman

Pergi Wisata

Dia menjelaskan, masyarakat kali ini cenderung melakukan perjalanan wisata di hari ke-2 lebaran. Ini juga yang jadi alasan adanya peningkatan okupansi di hotel-hotel.

"Tentu ya, pasti, karena sekali lagi pada saat hari ke 2 itu, masyarakat yang tadinya polanya mudik ya, itu dipersiapkannya di hari ke 2 itu melakukan perjalanan wisata. Khususnya ke destinasi yang memiliki objek wisata yang cukup menarik, khususnya di daerah sekitaran tempat mereka mudik. Kalau mudik ke sumatera tentu dengan daerah sekitarnya, kalau di pulau jawa juga seperti itu," bebernya.

"Sejauh ini hari ke empat pun okupansi itu mssih cukup baik oeningkatannya, variatif di setiap daerah tapi masih kita katakan pergerakan orang itu masih keliatan untuk berwisata," sambungnya.

 

4 dari 4 halaman

Merata di Pulau Jawa

Lebih lanjut, Maulana mengungkap peningkatan secara merata terjadi di wilayah Pulau Jawa. Meskipun, ada kecederungan pada titik-titik tujuan wisata.

Kemudian, sebagian Sumatera pun menurutnya terpantau mengalami peningkatan di beberapa kota. Misalnya, Padang, Bukittinggi, hingga Lampung.

"Kalau yang saya menyaksikan langsung itu di pulau Jawa hampir menyebar rata ya, di Bali, di Sumatera juga seperti di kota Padang itu juga menjadi salah satu daya tarik, untuk di Sumatera Barat, di Bukittinggi, Padang, itu masih menjadi daya tarik," ujarnya.

"Termasuk Sumatera itu kan Lampung dan Palembang juga menjadi pilihan yang cukup menarik bagi pelaku perjalanan ini. Itu diiringi infrastruktur jalan tol, yang memudahkan traveler itu untuk bergerak kemanapun," tambah Maulana Yusran.