Sukses

Hasil Hannover Messe 2023, Mars-Envotec Bakal Bangun Pabrik Daur Ulang di NTB dan Riau

Mars-Envotec telah menandatangani nota kesepahaman untuk mendaur ulang limbah plastik dan makanan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Provinsi Riau.

 

Liputan6.com, Hannover Perusahaan teknologi asal Singapura dan Jerman bernama Mars-Envotec berencana untuk menanamkan investasi dengan total nilai USD 200 juta untuk membangun pabrik daur ulang sampah di Indonesia. Hal ini merupakan salah satu hasil kerja sama yang diraup Indonesia dalam ajang Hannover Messe 2023, di Hannover, Jerman.

Sebagai wujud komitmen investasinya di Indonesia, perusahaan pemilik teknologi transformasi limbah tersebut telah menandatangani nota kesepahaman untuk daur ulang limbah plastik dan makanan dengan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Pemerintah Provinsi Riau.

CEO Mars-Envotec Sven Ische mengatakan, dengan nilai investasi sebesar USD 60 juta, Lombok NTB dipilih sebagai lokasi project Mars-Envotec lantaran wilayah tersebut memiliki komitmen yang sangat kuat dan baik dalam pengelolaan sampah. Pengelolaan sampah di Lombok bersifat terstruktur dan inovatif.

Selain itu, pemerintah setempat juga dinilai memiliki tim solid dalam mengelola sampah. Tidak hanya itu, Indonesia juga menjadi negara pertama di Asia yang akan menggunakan teknologi dari Mars-Envotech.

Mars-Envotech menawarkan solusi inovatif dan holistik untuk penerapan teknologi transformasi limbah yang canggih secara luas. Berbagai bahan limbah dapat diubah kembali menjadi energi yang bersih dan terbarukan.

Mars-Envotech berencana menerapkan solusi pengelolaan limbah dari hulu ke hilir untuk membuat bahan bakar sintetis dan produk energi hijau lainnya dari sampah kota, plastik, dan organik di Indonesia.

“Selain itu, dengan terjalinnya kerjasama dengan GAPMMI tersebut, Indonesia akan menjadi negara pertama di Asia yang berkesempatan menggunakan peralatan daur ulang dan energi hijau Mars-Envotech,” ujar Sven Ische.

Mars-Envotech menggabungkan keahlian teknis dalam pemulihan limbah dan daur ulang loop bersih. Perusahaan pun berkomitmen untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi canggih dengan efisiensi tinggi dari pemrosesan reklamasi, termasuk pabrik perengkahan termo-katalitik, dan mesin pemilah plastik otomatis.

 

2 dari 3 halaman

Bangun Pabrik di Riau

Selain NTB, Pekanbaru Riau juga menjadi daerah kedua yang dipilih untuk membangun pabrik daur ulang serupa dengan nilai investasi mencapai USD 140 juta.

Hal ini dalam rangka mendukung Pemprov Riau untuk mengatasi persoalan sampah. Pekanbaru yang merupakan sebagai daerah penghasil sawit juga menjadi alasan Mars-Envotech untuk berinvestasi. Hal itu karena cangkang maupun buah sawit dinilai merupakan bahan baku potensial yang dapat diolah menjadi energi.

Kedua pabrik tersebut nantinya akan menyerap 500 orang tenaga kerja dan akan mengolah 950 ton hingga 1.000 ton sampah per hari.

Mars-Envotech menargetkan, setelah penandatanganan nota kesepahaman di ajang Hannover Messe 2023, kedua belah pihak akan melanjutkannya dengan penandatanganan kontrak bisnis.

Dengan demikian, pada September 2023, peletakan batu pertama direncanakan akan dilakukan, sebagai tanda bahwa pembangunan pabrik dimulai. Sehingga, kedua pabrik tersebut dapat mulai beroperasi pada pertengahan 2024 hingga mencapai kapasitas penuh.

Berbagai macam produk daur ulang akan dihasilkan dari pabrik-pabrik tersebut, mulai dari produk plastik daur ulang hingga energi baru dan terbarukan.

Tidak hanya itu, Indonesia juga akan memiliki sebuah teknologi daur ulang sampah yang canggih dan dapat dijadikan solusi atas persoalan-persoalan sampah di seluruh daerah.

Pemerintah Indonesia, termasuk Kementerian Perindustrian, memberi dukungan yang kuat dan maksimal dalam mengakomodasi investasi luar negeri yang masuk ke Indonesia. Dengan begitu, perusahaan dapat bergerak cepat untuk mewujudkan investasi tersebut.

Setelah Indonesia, Sven juga berencana untuk memperluas kerja sama investasinya dengan negara tetangga seperti Malaysia, Thailand, Vietnam, dan Thailand. 

Pada kesempatan tersebut, Direktur Jenderal Ketahanan, Perwilayahan, dan Akses Industri Internasional Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto menyampaikan, Kemenperin akan terus mendukung pengembangan teknologi industri dan pendukungnya.

Terlebih, penyelenggaraan kerja sama industri daur ulang tersebut dapat menjadi langkah awal Indonesia untuk memenuhi kebutuhan circular economy dan net zero carbon.

 

3 dari 3 halaman

Pengembangan Ekonomi Sirkular dan Teknologi Pengolahan Limbah Industri

Sebelumnya, pameran Hannover Messe 2023 merupakan peluang besar untuk mewujudkan visi Indonesia masuk dalam 10 besar negara yang memiliki perekonomian terkuat di dunia pada tahun 2030. 

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita menyebutkan, keikutsertaan Indonesia sebagai Official Partner Country Hannover Messe 2023 diharapkan dapat memperluas dan membuka peluang kemitraan baru bagi para co-exhibitors yang berpartisipasi. 

Saat ini, solusi pemilahan sampah dan makanan untuk industri makanan dan minuman serta industri lainnya menunjukkan tren perkembangan yang pesat secara global.

Keikutsertaan para pelaku usaha di sektor teknologi berkelanjutan dalam Hannover Messe 2023 diharapkan dapat mendorong terobosan berupa transformasi digital dan climate-neutral. Sinergi antara digitalisasi dengan keberlanjutan lingkungan akan berperan besar dalam mendorong potensi industri Indonesia untuk dapat bersaing secara global.

Gabungan Produsen Makanan dan Minuman Indonesia (GAPMMI) sebagai salah satu co-exhibitors pada Hannover Messe 2023 berhasil menarik minat salah satu perusahaan teknologi asal Singapura dan Jerman, Mars-Envotech, untuk melangsungkan kerja sama.

Dalam business meeting, Senin (17/4) waktu Hannover, Mars-Envotech sepakat untuk mendukung industri ekonomi sirkular dengan mengembangkan teknologi serta pengetahuan terkait proses daur ulang.

Mars-Envotech menawarkan solusi inovatif dan holistik untuk penerapan teknologi transformasi limbah yang canggih secara luas. Berbagai bahan limbah dapat diubah kembali menjadi energi yang bersih dan terbarukan.

Managing Director Mars-Envotech Asia Pasifik, Bambang Indrawan menambahkan, saat ini pabrik teknologi zero emission pertama di Indonesia telah dibangun di Pekanbaru dan Lombok.

Mars-Envotech juga akan bergabung dengan PIDI 4.0 (Pusat Industri Digital 4.0) Kementerian Perindustrian sebagai tenaga ahli energi terbarukan dan pengelolaan limbah.

Video Terkini