Liputan6.com, Jakarta PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk mencatatkan laba sebesar Rp 15,56 triliun di kuartal I 2023 secara konsolidasi. Angka ini meningkat 27,37 persen dari periode yang sama BRI tahun lalu.
Direktur Utama BRI Sunarso mengungkapkan ini menjadi satu bukti dari komitmen perseroan terhadap konsistensi kinerja yang dijalankan. Padahal, kata dia, saat ini dunia global tengah dihantui oleh berbagai tantangan dari sisi finansial.
Baca Juga
"Ditengah gejolak itu, di 3 bulan pertma 2023 BRI bisa catatkan kinerja keuangan yang positif dan tak lepas dari komitmen BRI yang ingin tumbuh signifikan yang bertumpu pada UMKM," ujarnya dalam konferensi pers Kinerja Keuangan Triwulan I 2023, Kamis (27/4/2023).
Advertisement
"Hingga akhir kuartal I (2023) BRI grup mencetak laba Rp 15,56 triliun atau tumbuh 27,37 persen secara tahunan. Dari sisi aset BRI catatkan pertumbuhan aset 10,48 persen jadi Rp 1.822,97 triliun, ini tka kepas komitmen BRI yang mampu menciptakan value yang konsisiten yang fokus di UMKM dengan risk manajemen yang baik," sambung Sunarso.
Sementara itu, dari sisi penyaluran kredit, seluruh segmen kredit tumbuh positif. Catatan ini paling besar dikontribusikan dari sektor mikro yang tumbuh 11,18 persen menjadi Rp 1.180,12 triliun.
"Khusus UMKM porsinya 83,86 persen dari total kredit BRI atau setara Rp 989,64 triliun," ujarnya.
Â
NPL Terjaga
Demikian juga dengan kemampuan BRI dalam menyalurkan kredit yang diimbangi dengan pengelolaan manajemen risiko yang pruden. Sunarso menyebut, ini terlihat dari rasio non-performing loan (NPL) pada akhir Kuartal I 2023 tercatat sebesar 2,86 persen atau membaik dari periode yang sama tahun lalu sebesar 3,09 persen.
"Kualitas kredit membaik, BRI sediakan cadangan yang baik dengan NPL coverage ratio dengan 282,49 persen. Ini langkah antisipatif dan upaya mitigasi risiko adanya ketidakpastian global dan risiko kenaikan suku bunga dan hadapi risiko inflasi global," bebernya.
Â
Advertisement
Dana Pihak Ketiga
Sementara itu, pada sisi Dana Pihak Ketiga (DPK) yang dihimpun BRI mencapai Rp 1.255,45 triliun atau tumbuh 11,45 persen. Lalu, Current Account Saving Account (CASA) juga tercatat tumbuh 13,01 persen menjadi Rp 810,09 triliun.
"Jadi, dari total dana masyarakat Rp 1.255 triliun, Rp 810 triliun diantaranya adalah dana murah," tegasnya.
"Fokus BRI akselerasi kemampuan himpun dana murah jadi rasio CASA meningkat jadi 64,53 persen, lebih tinggi dari periode yang sama tahun sebelumnya yang 63,63 persen atau naik 13,01 persen," tambah Sunarso.