Sukses

30.000 Ton Baja Krakatau Steel Diekspor ke Italia, Sumbang Devisa Rp 315 Miliar

Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas pengiriman baja Hot Rolled Coil (HRC) milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ke Italia. Baja ini dikirim untuk menyasar konsumen Marcegaglia Steel Carbon SPA.

Liputan6.com, Jakarta Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melepas pengiriman baja Hot Rolled Coil (HRC) milik PT Krakatau Steel (Persero) Tbk ke Italia. Baja ini dikirim untuk menyasar konsumen Marcegaglia Steel Carbon SPA.

Pelepasan disaksikan langsung Mendag Zulkifli dan Direktur Utama Krakatau Steel Purwono Widodo. Atas ekspor ini, Mendag mengapresiasi langkah perusahaan berkode saham KRAS ini mampu berkontribusi terhadap kegiatan ekspor baja Indonesia.

”Secara nasional, industri besi baja merupakan kontributor ke-tiga terbesar ekspor dari Indonesia, nomor satu itu batu bara dan nomor dua adalah minyak sawit. Kami berterima kasih kepada pejuang-pejuang merah putih ini yang mampu meningkatkan nilai ekspor besi baja sehingga surplus kita kemarin tertinggi selama sejarah total ekspor di Indonesia yang mencapai hampir Rp900 triliun atau setara dengan USD54 miliar,” ungkap Mendag Zulkifli dalam keterangannya, Jumat (28/4/2023).

Sumbangan Devisa

Sementara itu, Purwono menjelaskan dengan adanya pengiriman ekspor ke Italia ini, Krakatau Steel berkontribusi menambah devisa negara sebesar Rp 315 miliar atau setara dengan USD21,15 juta.

“Dengan adanya penambahan kapasitas sehingga total produksi mencapai sebesar 5.600.000 ton per tahun, maka kami terus membuka peluang untuk kebutuhan domestik maupun sebesar 30 persen untuk pasar ekspor, terutama untuk wilayah Eropa di mana Krakatau Steel sudah diakui di sana,” urai Purwono.

Krakatau Steel Group sebagai salah satu perusahaan baja terbesar di negeri ini tercatat telah melakukan ekspor dengan total 393.503 ton di 2022. Hingga April 2023 Krakatau Steel telah melakukan ekspor sebesar 80.802,78 ton.

 

2 dari 3 halaman

Negara Tujuan Ekspor

Lebih lanjut, Purwono mengungkap sejumlah negara yang jadi langganan tujuan ekspor Krakatau Steel. Yakni, Italia, Portugal, Jerman, Turki, Yunani, Spanyol, dan Pakistan.

“Hal ini merupakan pembuktian bahwa produk baja dalam negeri dapat bersaing dengan baik bahkan di negara negara maju di Eropa. Kami akan terus meningkatkan kualitas produk kami sehingga akan terserap lebih banyak lagi produk baja Krakatau Steel Group untuk kebutuhan baja domestik maupun kebutuhan baja ekspor,” lanjut Purwono.

Melalui sambutannya, Purwono mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan Menteri Perdagangan RI selama ini terhadap Krakatau Steel.

“Sebuah kehormatan bagi kami bahwa Menteri Perdagangan RI Bapak Zulkifli Hasan dapat menyaksikan langsung prosesi pengiriman ekspor ke Italia. Besar harapan kami untuk terus mendapatkan dukungan dari pemerintah sehubungan dengan peningkatan utilisasi industri baja dalam negeri. Semoga ke depan Krakatau Steel senantiasa dapat menghadirkan produk-produk baja berkualitas bagi kemajuan industri di Indonesia dan untuk memenuhi kebutuhan baja di dunia,” tutup Purwono.Ekspor Baja 2022

 

3 dari 3 halaman

Ekspor Meningkat

Diberitakan sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto, mengatakan bahwa periode Januari hingga Oktober 2022, sektor "mother of industries" yakni baja dan besi mampu meningkatkan ekspor hingga 39,55 persen (yoy). Hingga kuartal III 2022, neraca perdagangan besi dan baja juga mengalami surplus senilai USD 10,61 miliar.

Guna menjaga keberlangsungan industri besi dan baja nasional serta untuk meningkatkan pertumbuhan dan daya saing, berbagai kebijakan dan strategi terus diupayakan Pemerintah.

"Antara lain melalui pemberian insentif, seperti tax holiday, tax allowance, pengurangan harga gas bumi," kata Airlangga saat menyampaikan keynote speech secara virtual dalam acara The Indonesian Iron & Steel Industry Association (IISIA) Business Forum 2022, Kamis (1/12/2022).

Neraca Perdagangan

Adapun neraca perdagangan meneruskan kinerja positif selama 30 bulan berturut-turut. Hal ini turut mendorong tren penguatan dalam upaya pemulihan ekonomi nasional, meski ekonomi global diproyeksikan melambat pada 2022 dan 2023.

Tercatat pada kuartal III 2022, ekonomi nasional mampu tumbuh impresif 5,72 persen (yoy). Salah satunya didukung oleh industri baja dan besi.