Liputan6.com, Jakarta - Cuaca panas dan gerah di Indonesia masih terasa saat ini. Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyebutkan ada sejumlah faktor penyebab yang membuat suhu panas dan terasa gerah di Indonesia. Lalu hingga kapan cuaca panas ini berlangsung?
Kepala Pusat Layanan Iklim Terapan BMKG, Ardhasena Sopaheluwakan menjelaskan Indonesia merupakan negara tropis dan temperature di kisaran 30-an derajat Celsius. Saat ini ada perubahan siklus tahunan, menurut Ardhasena hal itu terjadi lantaran gerak semu matahari dari utara ke selatan. Hal tersebut membuat temperatur naik pada April dan Mei, kemudian kembali terjadi pada September, Oktober.
Baca Juga
"Dampak di Indonesia temperatur naik, (terasa gerah-red), kenaikan (temperature) 1-2 derajat Celcius. Ini berbeda kenaikan (kalau gelombang panas-red), kalau di Indonesia hanya 1-2 derajat Celsius,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (28/4/2023).
Advertisement
Selain gerak semu matahari yang akibatkan temperature naik, Ardhasena menuturkan, Indonesia juga terjadi pancaroba yakni transisi musim hujan ke musim kemarau. Hal itu membuat atmosfer lembap. Kondisi seperti itu, menurut Ardhasena menyebabkan ketidaknyamanan karena gerah atau sumuk.
“Kelembapan bertemu kenaikan temperatur karena gerak semu matahari. Dua penyebab (cuaca panas dan terasa gerah-red). Setelah Mei (temperature-red) turun, karena masuk musim kemarau. Musim kemarau temperatur sedikit turun tapi masih di kisaran 30 derajat Celsius,” kata dia.
Ia menuturkan, cuaca panas dan terasa gerah sehingga membuat tidak nyaman karena temperatur yang naik dan kelembapan masih tinggi. Namun, menurut Ardhasena kisaran suhu masih di kisaran 34-36 derajat Celsius. Saat musim kemarau, temperatur akan turun tetapi lebih kering. Oleh karena itu, cuaca panas dan terasa gerah ini akan berakhir memasuki musim kemarau.
Musim Kemarau di Indonesia Bakal Bervariasi
Ardhasena menuturkan, musim kemarau di Indonesia akan bervariasi. “Secara umum akhir Mei-September. Wilayah Riau, Timur Aceh dan Sumatra Utara sudah masuk musim kemarau sejak Februari. Di Jakarta awal musim kemarau pada awal Juni di Jakarta Utara, dan daerah sekitar selatan pada pertengahan Juni, dan Banten Mei. Indonesia ini beragam,” ujar dia.
Ardhasena menambahkan, selain faktor alam yang sebabkan cuaca panas dan gerah, faktor lainnya yang turut berkontribusi yakni perubahan iklim. “Temperatur ada kenaikan 0,1-0,2 derajat Celsius per 10 tahun. Itu kontribusi kecil, tapi tren jangka panjang,” kata dia.
Ardhana mengatakan, masyarakat di perkotaan juga merasakan suhu panas lantaran daerah perkotaan yang banyak bangunan beton. Ardhasena menuturkan, beton menjadi salah satu penyimpan panas yang baik. “Lingkungan perkotaan terasa lebih panas karena beton yang serap panas,” tutur dia.
Selain itu, pemakaian AC juga turut berpengaruh. “Gedung-gedung pakai AC untuk mendinginkan ruangan tetapi memindahkan panas dari dalam ruangan ke luar ruangan. Ada energi yang dipindahkan,” kata dia.
Ardhasena juga mengingatkan, masyarakat tak perlu panik dengan kabar gelombang panas yang terjadi di Asia. Indonesia tidak alami gelombang panas.
Meski demikian, ia mengimbau masyarakat untuk memakai alat perlindungan ketika aktivitas di luar rumah dengan memakai topi, payung, dan tabir surya.
Sedangkan Indonesia yang akan memasuki musim kemarau, Ardhasena mengimbau masyarakat untuk menampung air hujan terutama yang punya lahan dan tidak langganan PAM. "Harus bersiap mitigasi musim kemarau," kata dia.
Advertisement
Daftar Wilayah dengan Suhu Panas Harian Tertinggi di Indonesia hingga 28 April 2023
Sebelumnya, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) kembali mengeluarkan daftar wilayah berdasarkan lokasi Stasiun Meteorologi atau Balai Besar Meteorologi di Indonesia yang memiliki suhu panas maksimum harian.
BMKG mengumumkan suhu maksimum harian di Indonesia ini pada 27-28 April 2023 pukul 07.00 WIB. BMKG memantau untuk suhu tertinggi mencapai 35,6 derajat Celsius.
Berikut 20 kota atau wilayah di Indonesia dengan cuaca panas, yang dikutip dari akun Instagram @infobmkg, Jumat (28/4/2023):
- Stasiun Meteorologi Sentani, Jayapura, Papua, suhu udara maksimum 35,6 derajat Celsius
- Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Wilayah II, Tangerang Selatan, Banten, suhu udara maksimum 35 derajat Celsius
- Stasiun Klimatologi Sumatera Selatan, suhu udara maksimum 34,8 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Maritim Panjang, Bandar Lampung, suhu udara maksimum 34,8 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor, Kalimantan Selatan suhu udara maksimum 34,8 derajat Celsius
- Stasiun Klimatologi Jawa Tengah, suhu udara maksimum 34,8 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Perak, suhu udara maksimum 34,6 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Budiarto, Curug, Tangerang, Banten, suhu udara maksimum 34,5 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Mutiara Sis-Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, suhu udara maksimum 34,4 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Pangsuma, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, suhu udara maksimum 34,3 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Radin Inten II, Bandar Lampung, Lampung Selatan suhu udara maksimum 34,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Ahmad Yani, Semarang, Jawa Tengah, suhu udara maksimum 34,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Beringin, Barito Utara, Kalimantan Tengah, suhu udara maksimum 34,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Sanggu,Kabupaten Barito Selatan, Kalimantan Tengah, suhu udara maksimum 34,2 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi H.Asan, Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, suhu udara maksimum 34,1 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Djalaluddin, Gorontalo, suhu udara maksimum 34,1 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Kertajati, Majalengka, Jawa Barat, suhu udara maksimum 34,1 derajat Celsius
- Stasiun Geofisika Deli Serdang, Sumatra Utara, suhu udara maksimum 34,1 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Tjilik Riwut, Palangka Raya, Kalimantan Tengah, suhu udara maksimum 34 derajat Celsius
- Stasiun Meteorologi Perak 1, Surabaya, Jawa Timur, suhu udara maksimum 34 derajat Celsius