Liputan6.com, Jakarta Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo akan berlangsung tanggal 9-11 Mei 2023. Seluruh kepala negara dan delegasi yang hadir akan sepenuhnya menggunakan kendaraan listrik.
Untuk memastikan kelancaran kegiatan, PT PLN (Persero) telah menyiapkan 108 charging station atau Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk menunjang kebutuhan 375 unit kendaraan listrik yang disiapkan untuk delegasi, pengamanan maupun operasional dalam KTT ASEAN tersebut.
Baca Juga
Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengungkapkan PLN siap mendukung penuh penggunaan kendaraan listrik dalam gelaran KTT ASEAN. Langkah ini menunjukkan kesiapan Indonesia dalam melakukan transisi energi.
Advertisement
"Ini kesekian kalinya Indonesia menjalankan kepemimpinan internasional, setelah sebelumnya di tahun 2022 memegang kepemimpinan di G20. Pada gelaran tersebut, Indonesia sukses menunjukkan kepemimpinan yang sangat kokoh dan menjadi tuan rumah yang baik. Ini kita tunjukkan kembali di gelaran KTT ASEAN 2023," ucap Darmawan.
Untuk penyelenggaraan KTT ASEAN, tim PLN telah menyediakan 108 SPKLU untuk memenuhi kebutuhan 375 unit kendaraan. Terdiri dari 195 mobil untuk delegasi, 91 motor pengamanan dan 89 kendaraan operasional.
"Tidak hanya memastikan keandalan pasokan listrik, PLN juga memastikan ketersediaan SPKLU cukup untuk memenuhi kebutuhan kendaraan selama KTT ASEAN. Kami telah memasangnya di titik-titik strategis untuk mendukung kelancaran acara," jelas Darmawan.
Darmawan menjelaskan 108 SPKLU tersebar di tujuh lokasi, yaitu Kantor Bupati Manggarai Barat, Lapangan Parkir Kampung Ujung, Lapangan Parkir ASDP, Parkiran Hotel Sudamala, Parkiran Hotel Ayana, Parkiran PRKP/ Telkom, dan Parkiran Polres Mabar. Adapun 7 SPKLU merupakan ultra fast charging, 1 SPKLU fast charging dan 100 sisanya adalah standard charging.
"Sampai saat ini semua berjalan sesuai target. Kita pernah punya pengalaman di KTT G20, dan kita akan mengulangi kesuksesan di sana. Tentu kami akan terus berkoordinasi, khususnya dengan Paspampres untuk mengatur pelaksanaan pengisian daya kendaraan listrik, dan jika memungkinkan kami akan melakukan simulasi," tutup Darmawan.
Presiden Jokowi Akan Pimpin 7 Pertemuan Puncak KTT Ke-42 ASEAN
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menggelar rapat terbatas (ratas) bersama sejumlah Menteri Kabinet Indonesia Maju pada Kamis, 27 April 2023 di Istana Merdeka, Jakarta.
Pertemuan tersebut membahas sejumlah persiapan pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-42Â ASEANÂ yang akan berlangsung di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT) tanggal 10 Mei sampai dengan 11 Mei 2023.
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyampaikan, terdapat delapan pertemuan yang akan diselenggarakan dalam puncak KTT ke-42 ASEAN. Nantinya, Presiden Jokowi akan memimpin langsung tujuh dari delapan pertemuan tersebut, di antaranya pertemuan dengan parlemen, pemuda, bisnis, hingga Indonesia-Malaysia-Thailand Growth Triangle (IMT-GT).
"Jadi total ada 8 pertemuan, 7 pertemuan di antaranya itu akan dipimpin oleh Bapak Presiden karena yang BIMP-EAGA itu akan dipimpin oleh PM Malaysia karena rotasinya memang keketuaan BIMP-EAGA sedang ada di Malaysia," tutur Retno dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (28/4/2023).
Terkait dokumen yang akan dihasilkan dalam KTT ke-42 ASEAN, lanjut Retno, hingga saat ini masih dalam tahap negosiasi di tingkat pejabat tinggi atau Senior Officials Meeting (SOM). Nantinya, dokumen yang dihasilkan KTT ke-42 ASEAN akan fokus pada tema yang diangkat, yakni ‘ASEAN Matters: Epicentrum of Growth’.
"Di ASEAN Matters itu dokumennya terkait bagaimana upaya ASEAN untuk meningkatkan, memperkuat diri sehingga mampu menghadapi tantangan ke depan. 'Epicentrum of Growth' terkait dengan resiliensi ekonomi ASEAN," jelas dia.
Advertisement
Membumikan Kerja Sama Negara-Negara ASEAN
"Intinya adalah memperkuat resiliensi ekonomi sehingga ASEAN dapat menjadi epicentrum of growth. Semua dokumen masih dinegosiasikan saat ini. Mudah-mudahan semuanya selesai pada saat pertemuan KTT ASEAN," sambungnya.
Menurut Retno, Indonesia sebagai ketua juga berusaha untuk membumikan ASEAN dalam bentuk berbagai kerja sama dan proyek-proyek yang bersifat konkret, mulai dari bidang kesehatan, ekonomi, dan lain-lain.
"Intinya adalah membumikan kerja sama ASEAN sehingga dapat dimanfaatkan untuk kepentingan masyarakat," Retno menandaskan.